Tak dipungkiri, kita mungkin berekspetasi jauh tentang bekerja di industri ini, bahkan bermimpi seperti kehidupan di drama. Tapi sepertinya kita harus bangun dan sadar, karena ekspetasi kita mungkin akan berbeda serta harus tetap realistis pada kenyataan yang ada.
Mengutip dari Koreaboo, mereka yang ingin bekerja di K-Pop harus menjaga ekspektasi mereka tetap realistis. Untuk staf di belakang layar, hidupmu kemungkinan tidak se-glamor para idola. Lee Sang Hwan mengatakan bahwa bekerja di perusahaan K-Pop datang dengan jadwal kerja 9-to-6, ditambah kerja ekstra semalaman selama era comeback.
Tentu kamu harus memiliki mental dan fisik yang kuat untuk itu. Seperti salah satu curhatan pekerja di agensi yang diunggah dalam sebuah portal media beberapa waktu lalu, di mana ia harus segera ke kantor subuh-subuh karena ada rapat mendadak terkait dengan artis mereka.
Selain itu, gaji awal di industri K-Pop lebih rendah dari yang kamu harapkan. Mengambil contoh, upah tahunan rata-rata di HYBE, misalnya, hanya 30,9 juta KRW (sekitar $27,300 USD atau Rp388 juta).
Sebagai perbandingan, gaji rata-rata di Korea Selatan secara keseluruhan adalah sekitar $42.000 USD atau Rp597 juta per tahun. Tetapi begitu, ketika mereka membuktikan kemampuan mereka dan mendapatkan pengakuan, para karyawan ini akan segera melihat kenaikan gaji yang besar.
Selain itu, penggemar fanatik mungkin lebih kesulitan mencari pekerjaan ketimbang yang mereka harapkan, tidak peduli seberapa berkualitas mereka dan seberapa baik mereka berbicara bahasa Korea.
Beberapa perusahaan mungkin lebih suka mempekerjakan penggemar idola mereka, tapi Lee Sang Hwan kembali menambahkan yang mungkin tidak demikian. Jadi jika kamu mengatakan, masih bercita-cita untuk bekerja di industri ini, kamu harus mulai berlatih bahasa Korea dan menyempurnakan keterampilan untuk mampu bersaing.
Itulah kabar dari industri K-Pop yang kini mempekerjakan lebih banyak karyawan asing dan apa yang dikatakan pakar karier K-Pop tentang bekerja di industri tersebut. Berminat, Bela?