Fiktif? Ini Klarifikasi Kisah Horor Desa Penari Versi Raditya Dika

Awalnya, pemilik akun @SimpleM81378523 mengaku mendengar cerita dari pengalaman KKN teman ibunya saat kuliah, karena sedang bersemangat untuk bercerita maka dari itu, ia langsung tertarik untuk mengangkat cerita dari teman ibunya melalui wawancara yang sangat detail. 

Kisah nyata ini sempat ditutupi oleh banyak beberapa pihak, namun pemilik akun Simple Man berpikir bahwa meskipun kisah ini mengerikan tapi sebenarnya banyak pelajaran yang bisa diambil. 

Pemilik cerita yang asli, sempat ketakutan jika kisah ini disebarkan kepada masyarakat apalagi di sosial media, akhirnya Simple Man menyamarkan semua nama yang bersangkutan dan mengatur ulang beberapa poin seperti perjalanan mahasiswa menuju ke Desa Penari. 

Alasan beberapa cerita dibuat berbeda, menurut Simple Man ada beberapa yang tidak harus diceritakan dan sulit diterima secara logika. Tapi rata-rata ada juga cerita yang tidak diubah karena memang harus disampaikan kepada pembaca. 

Kesalahannya Simple Man sebenarnya memberikan clue tentang nama tempat, dan menjadikannya viral membuat ia menyesal apalagi pihak narasumber merasa terganggu. 

Cerita yang ditulis bisa dibilang seperti menceritakan kembali dari poin-poin narasumber ceritakan, tapi semuanya tidak murni sama. Ada beberapa bagian yang disusun ulang, dan sebenarnya yang terlibat ada 14 orang bahkan dosen pengawasnya pun juga ikut dalam KKN di Desa Penari. 

Adegan yang nyata dan tidak diubah sama sekali adalah saat adegan Widya dan Wahyu pergi ke Kota untuk mencari peralatan KKN dan ketika mereka kembali melewati hutan, motor yang mereka gunakan mogok. Kemudian mereka ditolong oleh seorang kakek-kakek lalu diantar ke suatu pesta di desa dan mendapatkan bingkisan berisi kepala monyet yang berdarah. Tidak hanya itu, ternyata adegan yang merenggut nyawa Ayu dan Bima itu juga cerita sungguhan. 

Pemilik akun Simple Man melalui klarifikasi dengan Raditya Dika memohon maaf pada orang-orang yang bersangkutan karena awalnya Simple Man tidak tahu kalau cerita ini akan viral dan membuat heboh masyarakat dan hanya memiliki satu harapan. 

"Saya sebagai penulis hanya berharap ada pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini. Jujur saya tidak masalah kalau dibilang cerita ini fiktif atau fiksi atau terlalu berlebihan tapi memang cerita tersebut tidak murni dari pihak narasumber dan saya setting ulang," ucap akun anonim Simple Man di YouTube Raditya Dika. 

Cerita horor KKN di Desa Penari memang memiliki dua versi, dari Widya dan Nur. Awalnya ia hanya menanyakan pada Widya namun ternyata Nur juga memiliki cerita sudut pandang yang banyak disembunyikan, akhirnya Simple Man langsung mengkontak nomor handphone-nya dan menghampiri rumah Nur. 

Pertama, ia ingin menjadi pribadi yang low profile dan melindungi privasi narasumber karena cerita kisah KKN Desa Penari sangat sensitif dan bisa menghasilkan kejadian yang tidak terduga dan awalnya pemilik akun Simple Man ini hanya ingin mengisi waktu luang dengan bercerita horor di Twitter. 

Setelah beredar kisah viral horor Desa Penari ini menuai banyak pertanyaan netizen hingga ada beberapa video YouTube tentang penelurusan tempat desa aslinya yang diduga lokasinya di Rowo Bayu dan sudah diklarifikasi bahwa cerita horor ini tidak ada kaitannya dengan Rowo Bayu. 

Ketika Raditya Dika menanyakan bagaimana kondisi Widya dan Nur. Menurut Simple Man, kondisi mereka berdua sekarang adalah masih trauma dikarenakan kejadian yang mengerikan ini terus menghantui mereka dan merasa bahwa hal ini baru saja terjadi kemarin. 

Itulah klarifikasi kisah horor Desa Penari versi Raditya Dika. Lalu, menurut versimu bagaimana, Bela? Kamu lebih percaya kalau cerita ini fiktif belaka atau berdasarkan kisah nyata namun diberi bumbu supaya jalan cerika semakin menarik?