Inilah Alasannya Meski Punya Rumah Kecil Kamu Akan Lebih Bahagia

Coba kalkulasikan lagi berapa banyak uang yang bisa kamu sisihkan untuk membeli sebuah rumah di usiamu saat ini. Jika kamu hanya bisa menyicil 1 hingga 2 juta rupiah jangan paksakan diri kamu untuk membeli rumah yang besar.

Sesuaikan lah cicilan per bulannya dengan penghasilan kamu saat ini agar kamu tidak dibebani biaya-biaya lain di masa depan. Idealnya, kamu bisa menyicil rumah dengan menyisihkan 28 persen dari total bersih gaji kamu. 

Kamu juga tidak perlu menyewa asisten bersih-bersih karena kamu terlalu malas mengurus rumah, toh rumah kamu kecil dan tidak butuh waktu banyak untuk membersihkannya.

Jika punya rumah yang kecil, kamu tidak perlu dipusingkan dengan biaya bulanan seperti listrik, air dan gas yang mahal. Biasanya rumah kecil hanya membutuhkan daya listrik dan air yang kecil sehingga biaya yang kamu keluarkan juga jadi lebih hemat ke depannya. 

Ada pepatah yang bilang kalau semakin banyak barang yang kita punya, semakin banyak energi mental yang harus dikuras untuk menjaga barang-barang tersebut. Hal ini sama ketika kamu memiliki rumah yang besar, maka semakin khawatirlah kamu terhadap aset yang kamu anggap bernilai tersebut. Belilah rumah yang kecil dulu dan kurangi beban mental kamu untuk tinggal independen.

Dibandingkan rumah kecil, rumah sederhana biasanya akan lebih mudah dibeli orang, makanya pasar penjualan untuk jenis rumah kecil terbuka lebar dengan nilai jual yang pastinya lebih tinggi dibanding saat dibeli untuk pertama kali. 

Presentase orang yang mampu membeli rumah mini juga lebih banyak dibandingkan rumah besar sehingga kamu bisa saja menentukan harga properti kamu sendiri.

Ketika kamu memiliki rumah yang kecil, kamu akan mulai berpikir dua kali untuk membeli perabotan rumah dengan ukuran yang besar.

Dengan memiliki rumah yang kecil, kamu akan berpikir untuk memiliki gaya hidup minimalis sehingga perabotan kamu juga bisa diatur gunanya semaksimal mungkin. 

Rumah yang kecil biasanya akan mempererat hubungan sosial dan interaksi sesama anggota keluarga yang tinggal di dalamnya. 

Mau tidak mau, di rumah yang kecil kamu harus berkumpul sambil makan di ruang makan yang notabenenya juga mempererat hubungan penghuni rumah.