Rapper Jessi Pernah Dibully, Ini 17 Kisah Hidupnya yang Berliku

The real of strong woman!

Rapper Jessi Pernah Dibully, Ini 17 Kisah Hidupnya yang Berliku

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Siapa yang tak tahu lagu "Zoom" dan "Nunu Nana"? Kedua lagu ini cukup sering muncul di FYP (For You Page) Instagram dan TikTok sebagai lagu populer. Yup, kedua lagu ikonik ini dinyanyikan oleh perempuan berkulit eksotis bernama rapper Jessi. 

Namun, tahukah kamu bahwa sebelum kedua lagu ini booming, rapper Jessi melalui banyak kesulitan demi meraih kesuksesan. Butuh lebih dari 1 dekade untuk membuat namanya bersinar dan diingat banyak orang. 

Berkali-kali lipat kegagalan ia temui, namun musik selalu menjadi tempat kembali. Tak hanya itu, rapper Jessi harus merasakan pahitnya perundungan semasa muda. Sebuah kanal YouTube membocorkan kisah hidup rapper Jessi, sekaligus perjuangannya bertahan di dunia musik Korea Selatan yang cukup keras.

Buat kamu yang sedang merasa gagal atau tertinggal di belakang oleh teman-temanmu, perjalanan Jessi untuk mencapai titik suksesnya saat ini bisa kamu jadikan pengingat. Yuk, intip kisahnya di sini. 

1. Pernah menerima perundungan semasa sekolah

Rapper Jessi Pernah Dibully, Ini 17 Kisah Hidupnya yang Berliku

Jessi dikenal sebagai seorang penyanyi rap, sekaligus penulis lagu Korea-Amerika yang menetap di Korea Selatan. Ia lahir di New York, kemudian pindah ke New Jersey. Saat belia, Jessi memiliki bentuk tubuh yang lebih berisi dan berkulit eksotis.

Lantaran ras Asia tidak umum di tempat tinggalnya saat itu, Jessi sering diejek di sekolah dalam jangka waktu cukup lama. Ia mempunyai dua kakak laki-laki dan bisa saja memberitahu apa yang dialaminya ke sang kakak. Namun, hal itu tidak Jessi lakukan.

Alasannya, ia tidak ingin bergantung pada siapa pun untuk menyelesaikan masalahnya terkait rasisme dan perundungan.

2. Jadi korban, Jessi malah menerima hukuman

Bertahun-tahun menerima perundungan di sekolah, akhirnya rapper Jessi mengeluarkan amarahnya dan mendorong meja ke arah anak laki-laki yang mengejeknya. Namun, guru tidak berpihak padanya. 

Sang guru tidak menghukum pelaku, melainkan Jessi yang sebagai korban menerima hukuman. Entah bagaimana, ia tidak lagi mendapat perundungan dan Jessi berpikir bahwa jika ia tidak suka diperlakukan tidak adil, maka ia harus menghadapinya.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here