5 Fakta Agama Sikh yang Sering Disangka Gabungan Hindu dan Islam

Pengikutnya cukup banyak di Indonesia

5 Fakta Agama Sikh yang Sering Disangka Gabungan Hindu dan Islam

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Pernahkah kamu mendengar tentang Sikhisme atau agama Sikh? Meski jarang mendapat sorotan, ternyata sudah ada sekitar 10-15 ribu warga Indonesia penganut agama yang berasal dari Punjab, India ini, lho.

Asumsi kebanyakan orang, Sikhisme lahir dari perpaduan Islam dengan Hindu. Apakah benar demikian? Menurut pemuka agama Sikh, Prem Sighn, ajaran yang dibawa Guru Nanak Dev itu tidak beririsan dengan Hindu atau Islam. Meskipun dia mengakui ada sejumlah ritual dan nilai yang terinspirasi dari dua agama tersebut.

“Sebenarnya tidak bisa dikatakan demikian (irisan Hindu dan Islam). Tapi ada nilai-nilai universal yang mirip dengan Hindu dan Islam. Ada juga kok praktik dalam Hindu dan Islam yang dikritik agama Sikh,” kata Prem, seperti dikutip dari IDNTimes.com.

Nah, supaya kamu tidak salah memahami apa sih agama Sikh itu, yuk simak ulasannya di bawah ini!

1. Percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa

5 Fakta Agama Sikh yang Sering Disangka Gabungan Hindu dan Islam

Agama Sikh pertama kali muncul di Punjab, India Utara, pada 1469. Ada sepuluh sosok yang dianggap sebagai nabi dengan sebutan Guru di bagian awal Namanya. Nabi yang terakhir, Guru Gobind Singh, meninggal dunia pada 7 Oktober 1708.

Esensi Sikhisme adalah percaya terhadap keesaan Tuhan. Di mana Tuhan berada? Sikhisme meyakini Tuhan ada pada setiap ciptaannya, termasuk di dalam diri manusia.

Pernyataan itu serupa dengan hadis yang menjadi landasan kelompok tasawuf (penganutnya disebut Sufi) dalam Islam, yaitu “barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia mengenal Tuhannya”.

“Kami percaya Tuhan itu punya berbagai nama walau Tuhannya itu sendiri hanya satu. Di dalam Kitab Suci Guru Grant Sahib, ada istilah Allah juga, tapi yang biasa digunakan adalah Waheguru. Sikh itu diajarkan untuk menemukan Tuhan yang bersemayam di dalam setiap ciptaannya,” tutur Prem.

2. Muncul sebagai bentuk protes atas penyelewengan nilai di India

Prem menceritakan, kemunculan Sikhisme berawal dari degradasi moral yang terjadi di India. Kala itu, banyak pemimpin yang tidak amanat serta pemuka agama yang melakukan penyelewengan. Jabatan dan kepercayaan yang mereka emban dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri.

“Waktu itu masyarakat India sangat menderita, tertindas, terjadi ketidaksetaraan gender, apalagi kasta bawah. Jadi hampir sama seperti kemunculan Protestan,” ungkap dia.

Teologi Sikhisme yang paling utama adalah kesetaraan derajat. Oleh sebab itu, kritik fundamental ajaran ini terhadap Hindu adalah sistem kasta yang membedakan manusia berdasarkan keturunannya. Perkara ini pula yang menjadikan Sikhisme mendapat perhatian banyak orang, karena nilai-nilainya yang saat itu membela masyarakat tertindas.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here