Tren TikTok Sisca Kohl, Inilah 5 Pelajaran Seputar Content Marketing

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Sisca Kohl adalah satu dari pengguna media sosial TikTok yang cukup terkenal. Tidak tanggung-tanggung, berdasarkan data pada April, 2021, jumlah  followers yang dimilikinya mencapai 4,5 juta dengan setidaknya 134,4 juta likes.

Pencapaian tersebut membuat nama Sisca Kohl 'berangkat' dari Indonesia hingga ke berbagai negara di belahan dunia lainnya. Sebut saja, Korea Selatan yang menyiarkan kabar mengenai akun TikTok miliknya melalui sebuah stasiun televisi di negeri tersebut.

Orang-orang pun bertanya-tanya, hal spesial apa yang dimiliki oleh Sisca Kohl melalui konten-konten pada akun TikTok miliknya? Adakah pelajaran yang dapat kamu ambil untuk bisa mencapai kesuksesan Sisca Kohl lewat kegiatan sederhana menggunakan TikTok?

Media sosial merupakan wadah untuk seseorang membagikan sekaligus mengekspresikan 'secuil' karakter maupun kehidupan pribadinya melalui konten-konten tertentu. Apabila konten tersebut sesuai dengan interest publik, maka respon akan kian bertambah positif.

Hal itulah yang dinilai sebagai kesuksesan seorang Sisca Kohl. Yup, dengan tujuan serupa yang mana Sisca Kohl tampaknya membagikan kesukaannya terhadap memasak dan menikmati sejumlah makanan, ia menghadirkan konten yang disukai oleh mayoritas publik.

Memang, sebagian besar konten-konten yang telah dihadirkan oleh Sisca Kohl dapat dinilai sesuai dengan interest publik. Namun, Sisca Kohl tidak menawarkan konten serupa yang bersifat monoton dan umum. Sebaliknya, ia membuka pemandangan dari sisi dunia lain.

Tepatnya sisi kehidupan penduduk 1% di Indonesia yang biasa disebut dengan istilah 'anak sultan.' Dengan status tersebut, mayoritas konten TikTok milik Sisca Kohl berupa review makan jamur termahal di dunia seharga 6 juta hingga nasi goreng seharga 400 juta.

Untuk sebagian orang, konten tersebut dapat dianggap seperti 'menyombongkan diri.' Namun, Sisca Kohl tampaknya fokus pada menciptakan konten sekreatif mungkin yang secara marketing, memang berpotensi menarik perhatian publik hingga viral. That's clever!

Siapa bilang, konten video pada TikTok yang dilakukan oleh Sisca Kohl hanya fokus pada kehidupan pribadinya, yang lebih beruntung dari mayoritas orang? Sebaliknya, Sisca Kohl cukup pandai untuk merangkai konten dengan cara yang fresh dan unik.

Salah satu contohnya adalah konten mengenai review produk toner yang dilakukan olehnya di dalam bathup berisi air. Tahukah kamu? Konten yang terlihat 'iseng' tersebut dianggap menghubungkan bentuk cair toner dengan air sehingga lebih menjelaskan secara visual.

Selain itu, terdapat konten fresh dan unik lainnya seperti, konten mengenai percobaan membuat es krim nasi padang yang menghasilkan komentar request untuk mencoba es krim dari makanan indonesia lainnya. Itu artinya, kontennya sukses mendapat respon.

Tahukah kamu? Salah satu kunci kesuksesan seorang influencer atau selebgram adalah menonjolkan ciri khas dan karakteristik yang bebeda dari lainnya. Hal ini akan membuat publik mengenal hingga tertarik pada kepribadian dirinya maupun konten media sosialnya.

Itulah yang dilakukan oleh Sisca Kohl. Dengan jenis konten berupa tayangan video review, Sisca Kohl cenderung berkata-kata dengan nada suara yang naik di bagian akhir klausa maupun kalimat dan selalu menyebut kata 'check' pada akhir perkenalan judul konten.

Dengan ini, nyaris semua penduduk Indonesia yang cukup familiar dengan media sosial dan TikTok mengetahui bahwa ciri khas tersebut adalah milik Sisca Kohl, check!

Bela, apakah kamu akan tetap mengikuti seorang influencer atau selebgram yang sebentar mengunggah sebuah konten, namun menghilang dalam waktu lama, dan muncul lagi? Siklus tersebut tentu berdampak pada ketidaksadaranmu pada eksistensinya, bukan?

Itulah kenapa, posting konten secara konsisten dan aktif, tetap dapat dikatakan penting untuk mempertahankan kesuksesan dirinya sebagai influencer atau selebgram. Nah, hal inilah yang dilakukan oleh Sisca Kohl sehingga namanya terus menanjak.

So, kamu sudah belajar setidaknya lima pelajaran positif dari Sisca Kohl, bukan? Kira-kira, artikel ini cukup memberimu inspirasi untuk menjadi Sisca Kohl selanjutnya?