Ribut Soal Hak Cipta, Ini Kronologi Awkarin dan Nadiyah di Twitter

Masalah antara Karin dan Nadiyah bermula saat Nadiyah mengatakan ia tak suka dengan aksi sosial yang dilakukan Karin. Menurut Nadiyah, percuma saja Karin melakukan aksi sosial kalau ia masih mencuri karya orang lain. 

Merasa tidak melakukan apa yang dituduhkan Nadiyah, Karin mencoba mengklarifikasi kapan tepatnya ia melakukan hal tersebut. Atau mungkin saja Karin melakukan hal itu tanpa sadar. Ternyata Nadiyah tidak menjelaskan kalau kasus mengunggah karya orang lain tanpa mencantumkan kredit yang dilakukan Karin merupakan kasus lama yang pernah Karin lakukan di tahun 2015-2016.

Sebelum Nadiyah melakukan klarifikasi, Nadiyah sempat lama membalas pesan Karin. Hal ini berujung pada munculnya statement di Twitter kalau Karin akan membawa pengacara untuk menyelesaikan masalah ini. Namun akhirnya, Karin sadar kalau saat itu ia terbawa emosi dan meminta maaf atas apa yang dikatakan sebelumnya.

Menyadari kalau masalah yang dihadapinya dengan Karin semakin bertambah besar, Nadiyah mengunggah foto seperti ini sebagai bentuk klarifikasi darinya. Menurut Nadiyah, sebagai influencer, Karin bisa menggunakan power-nya untuk melakukan hal yang  lebih positif. Misalnya dengan mengajak follower-nya untuk menghargai karya orang lain dan berhenti mengunggah ulang karya apapun itu.

Membawa pengacara dan takut akan dituntut, merangkum dari thread yang dibuat Karin di Twitter-nya, menjadi salah satu alasan Nadiyah sempat sulit dihubungi di Twitter. Karena hal tersebut, Nadiyah menghapus semua cuitannya dan hanya menyisakan sedikit cuitan di akun Twitternya.

Padahal, menurut Karin, perjanjian awal ia dan Nadiyah adalah Nadiyah akan menghapus semua cuitan tentang Karin jika Karin menghapus juga unggahannya di media sosial yang tak mencantumkan sumber. Kenyataannya berbeda, Nadiyah malah menghapus semua cuitannya. Karena hal ini banyak warganet yang menganggap Karin arogan.

Merasa bahwa hak kekayaan intektual adalah sesuatu yang sangat penting bagi seniman, nggak sedikit warganet yang mendukung Nadiyah. Amrazing atau Alexander Tian misalnya, ia mendukung Nadiyah karena mahasiswi tersebut berani berpendapat dan mengungkapkan bagaimana seharusnya menghargai sebuah karya dengan mencantumkan pemilik aslinya.

Warganet lainnya yang mendukung Nadiyah, Muhammad Ridha Intifadha, bahkan sampai membuat thread mengenai karya orang lain yang pernah diunggah Karin dan belum diberikan kredit atau nama pemilik asli karya tersebut.

Tahu bahwa apa yang dilakukannya sempat membuat heboh jagat Twitter, Karin memutuskan untuk rehat selama dua hari dari Twitter. Kemarin (29/10), ia membuat thread panjang yang berisikan klarifikasi dan permintaan maafnya kepada semua pihak yang terkait, terutama kepada Nadiyah.

Karin mengakui apa yang ia lakukan dulu adalah salah dan bersedia mengedit unggahannya dengan menambahkan kredit. Ia juga menjelaskan bahwa keputusan Nadiyah menghapus semua cuitannya adalah murni keinginannya sendiri dan bukan paksaannya.

Karin juga mengucapkan terima kasih kepada semua follower-nya, telah memberikan masukan dan selalu mengingatkannya saat ia melakukan kesalahan. Thread Karin tersebut bisa kamu lihat di link berikut ini.

Semoga saja dari masalah ini kita bisa belajar untuk bisa menghargai karya orang lain dengan mencantumkan kreditnya dan sama-sama mau berdiskusi terlebih dulu jika ada masalah.