Berbeda dari film-film Predator sebelumnya yang identik dengan aksi brutal dan dominasi sang pemburu yang tak kenal ampun, Predator: Badlands hadir membawa perspektif yang sama sekali baru. Film arahan Dan Trachtenberg ini mengajak kita mengikuti perjalanan Dek, seorang Yautja muda yang justru menjadi sosok underdog, diremehkan oleh kaumnya, dan perlahan menemukan sisi empati dalam dirinya.
Untuk penonton yang belum familiar dengan semesta Predator, film ini surprisingly mudah diikuti. Tidak ada beban informasi dari film pendahulu. Tidak ada lore berat yang memaksa harus paham dulu. Kita tinggal duduk, menonton, dan pelan-pelan terseret ke dalam galaksi yang jauh dari kata manusiawi, tetapi terasa sangat emosional.
