Review Film Dolittle: Kisah Menghibur dengan Bumbu yang Tak Masuk Akal

Dr. John Dolittle (Robert Downey Jr.) merupakan dokter hewan paling andal dan hebat di seluruh negeri. Kemampuannya menyembuhkan hewan diimbangi dengan kepiawaiannya berbahasa binatang yang membuatnya semakin memahami kebutuhan para hewan yang membutuhkan bantuannya.

Pasca kekasihnya meninggal karena tenggelam di tengah laut, Dolittle memutuskan untuk menutup diri dari dunia luar dan memilih menghabiskan waktunya di cagar alam bersama hewan-hewan kesayangannya.

Sampai pada suatu hari, Dolittle kedatangan seorang tamu istimewa utusan kerajaan, yakni Lady Rose (Carmel Laniado). Lady Rose datang mengunjungi Dolittle karena Queen Victoria (Jessie Buckley) sakit keras. Lady Rose percaya bahwa yang bisa menyembuhkan Queen Victoria hanyalah Dolittle.

Meski enggan, Dolittle akhirnya mau menyembuhkan Queen Victoria karena keselamatan para hewan bergantung pula dari kesehatan ratu tersebut.

Selain Robert Downey Jr., satu hal yang membuat film ini cukup menjanjikan adalah deretan selebritas papan atas sebagai pengisi suara yang cukup banyak. Nama-nama seperti Emma Thompson, Rami Malek, John Cena, Kumail Nanjiani, Octavia Spencer, Tim Holland, Ralph Fiennes, dan Selena Gomez.

Memang menarik mengingat banyaknya para selebritas ini ikut serta dalam proyek film tersebut. Sayangnya, saya justru kesulitan mengenali suara para selebritas ini lantaran tertutup dengan aksen hewan yang dibintanginya. Misalnya, Rami Malek yang mengisi suara Chee-Chee Gorilla. Kita pasti tidak akan mengenali suaranya sama sekali karena aksen gorila yang membuat suaranya benar-benar berbeda.

Namun, terlepas dari itu, semua pengisi suara dalam film ini cukup memuaskan dan pas dalam memerankan karakter hewan masing-masing. Lelucon yang dilontarkan pun pas dan segar sehingga membuat penonton tertawa lepas.

Satu hal yang membuat saya cukup kecewa dengan film ini adalah akting dari Robert Downey Jr. yang kurang maksimal. Entah apakah memang seperti ini karakter Dolittle yang diperankannya, atau memang karakternya yang tak cocok, saya rasa sosok Dolittle bisa lebih mengesankan daripada ini.

Gaya nyeleneh, berantakan, dan tak peduli yang dimiliki Dolittle seperti kurang pas jika diperankan oleh Robert Downey Jr. Mungkin saya saja yang masih belum move on dari sosok tokoh Iron Man dan tak siap melihat Robert Downey Jr. memerankan tokoh lain. Sehingga saya merasa aktingnya kurang maksimal.

Selain Robert Downey Jr., kritik saya yang lain terhadap film ini adalah kemunculan naga yang tiba-tiba di sepertiga akhir film. Memang dari awal saya tahu jika film ini adalah fantasi. Namun, saya tak menyangka bahwa akan ada naga di antara hewan-hewan yang menjadi sahabat bagi Dolittle. Mungkin akan lebih masuk akal jika sang naga diganti dengan hewan lain. Menurutmu sendiri bagaimana?

Terlepas dari kurangnya akting sang tokoh utama, Dolittle menjadi film yang cukup menghibur dan menyenangkan untuk disaksikan bersama keluarga. Leluconnya, visualnya yang penuh warna dan jalan ceritanya yang ringan, membuat siapa saja bisa menontonnya.

Ingat, jangan berpikir bahwa Dolittle akan sama dengan Dolittle versi Eddie Murphy. Film ini sangat jauh berbeda dengan versi tersebut. Bahkan dari segi latar waktu, Dolittle mengambil setting di masa lampau di mana teknologi modern seperti saat ini (atau seperti di tahun 90-an seperti latar film Dr. Dolittle) ditemukan.

Film ini sudah tayang di bioskop mulai 15 Januari 2020 lalu. Ajak keluargamu untuk menyaksikannya ya. Kalau sudah menonton jangan lupa tulis pendapatmu di kolom komentar.