Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Caught Stealing 14.jpg
Dok. Sony Pictures

Intinya sih...

  • Hank Thompson terancam nyawa karena dititipi seekor kucing yang diincar dua kelompok mafia.

  • Hank, mantan atlet baseball, terjebak dalam dunia kriminal setelah menyetujui permintaan menjaga kucing.

  • Film ini penuh kekacauan dengan adegan brutal dan suara intens, menghadirkan pengalaman berbeda di tengah maraknya horor konvensional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lain kali, kalau kamu dititipi suatu barang oleh orang terdekatmu, ada baiknya tanya dengan detail. Apa isi barang tersebut, apakah barang itu berbahaya, apakah mengancam nyawa, atau bahkan, apakah barang itu jadi incaran banyak orang. Soalnya, salah-salah, hidupmu tak akan lagi sama seperti apa yang terjadi dengan Hank Thompson (Austin Butler). 

Dua kelompok mafia mengejar dan mengancam nyawa Hank hanya karena ia dititipkan seekor kucing yang imut tapi suka menggigit. Iya, kamu nggak salah baca, Hank dititipkan kucing yang kemudian membuat nyawanya terancam. Tapi, apakah dia bisa bebas dari kejaran dua mafia yang menginginkan barang yang dititipkan ke Hank itu?

Sinopsis 'Caught Stealing' (2025)

Hank Thompson adalah seorang atlet baseball profesional saat ia masih duduk di bangku SMA. Kemampuannya yang melebihi rata-rata membuat kariernya melesat cepat dan ia digadang-gadang menjadi sosok atlet terbaik di masa mendatang. Sayangnya, Hank mengalami kecelakaan fatal. Lututnya sobek dan membuat ia tak bisa bermain baseball lagi. 

Kenyataan ini membuat Hank harus bekerja apa saja demi bertahan hidup setelah impiannya menjadi pemain profesional kandas. Ia bekerja di sebuah bar dan hidup di flat dengan banyak kriminal di dalamnya. 

Suatu hari, temannya yang bergaya punk, Russ (Matt Smith) harus meninggalkan kota. Ia menitipkan seekor kucing dan meminta Hank untuk menjaganya. Namun, baru satu hari ditinggal, dua orang beringas datang ke flat mereka mencari barang yang dimiliki Russ. Entah barang apa yang dicari, tapi sepertinya itu sangat berharga. Sebab, mereka tak segan-segan menganiaya siapa saja yang menghalangi pencarian benda itu.

Hank yang tak tahu apa-apa menjadi korbannya. Ia kemudian harus hidup dalam pelarian karena lama kelamaan, orang-orang di sekitarnya mati. Apa yang sebenarnya dicari dan mengapa benda itu sangat penting?

Caught Stealing
2025
3/5
Directed by Darren Aronofsky
ProducerJeremy Dawson, Dylan Golden, Ari Handel, Darren Aronofsky
WriterCharlie Huston
Age RatingD 17+
GenreComedy Crime Thriller
Duration107 Minutes Minutes
Release Date29 Oktober
ThemeCrime Thriller
Production HouseColumbia Pictures
Where to WatchCGV Cinemas, XXI Cinemas, Cinepolis
CastAustin Butler, Regina King, Zoë Kravitz, Matt Smith, Liev Schreiber, Vincent D'Onofrio, Benito Martínez Ocasio, Griffin Dunne, Carol Kane

Trailer 'Caught Stealing' (2025)

Kisah yang rumit, bak puzzle yang berserakan

Dok. Sony Pictures

Film ini membuka cerita dengan begitu banyak karakter dan konflik yang seolah muncul bersamaan, membuat penonton mungkin kewalahan di awal. Hank, yang awalnya sekadar seorang bartender dengan hidup yang bergerak tanpa arah, tiba-tiba terjebak dalam dunia kriminal ketika ia menyetujui permintaan sederhana tetangganya untuk menjaga kucingnya. Dari situ, semuanya berubah. Para gangster, detektif, dan karakter-karakter eksentrik bermunculan tanpa perkenalan panjang, memberikan nuansa "kamu harus cari tahu sendiri" yang terasa intens.

Seiring film berjalan, pola ceritanya perlahan terurai. Hal-hal yang semula terasa acak mulai saling terhubung, dan motivasi masing-masing tokoh menjadi semakin jelas. Penonton diajak berpikir, menebak, dan menduga-duga, hingga titik tertentu narasinya mulai menemukan fokusnya. Darren Aronofsky memang sengaja merancang Caught Stealing sebagai perjalanan penuh kekacauan yang menuntut perhatian penuh, dan pada akhirnya memberikan payoff yang cukup memuaskan.

Pada akhirnya, kerumitan inilah yang menjadi daya tarik film. Ia tidak menyuapi, tetapi mengajak penonton untuk menyelami rasa panik, kebingungan, dan ketidakberdayaan Hank. Dan ketika semuanya mulai masuk akal, rasa lega itu hadir seperti membuka simpul yang sudah lama terikat.

Depresifnya Hank bikin penonton ikut lelah

Dok. Sony Pictures

Austin Butler membawa karakter Hank dengan sisi emosional yang cukup kuat. Ia memerankan seseorang yang hidupnya pernah punya harapan besar, namun kini berjalan tanpa tujuan. Rasa kehilangan, putus asa, dan trauma itu terasa nyata, meski benar bahwa ini bukan penampilan terbaiknya. Ada momen-momen ketika karakter Hank terasa seperti bisa lebih dalam lagi, lebih sakit, lebih rapuh. Namun begitu, Austin Butler tetap mampu menjadikan Hank sebagai sosok yang bisa kita pahami dan rasakan ketegangannya.

Yang menarik adalah bagaimana Hank perlahan dipaksa menghadapi kehidupannya kembali. Situasi yang membawanya ke tengah kekacauan kriminal ini seperti kejutan listrik yang membuatnya hidup lagi dan Austin Butler menghidupkan transformasi ini dengan meyakinkan. Ia tidak hanya berlari, memanjat, dan bertarung; ia membawa luka batin yang terlihat dalam tatapan dan ketahanannya.

Dengan segala penderitaannya, Hank tetap bertahan. Dan hanya itu, pada dasarnya, yang membuat penonton ingin terus mengikuti cerita ini: kita ingin melihat apakah seseorang yang hampir hilang ini masih bisa "pulang".

Penampilan singkat yang berkesan dari Zoë Kravitz

Dok. Sony Pictures

Meski waktu tampilnya tidak banyak, Zoë Kravitz memberikan warna yang penting dalam film ini. Sebagai Yvonne, seorang tenaga medis dengan kepribadian eksentrik dan kehangatan yang terselip di balik sikapnya. Ia menjadi salah satu karakter yang paling mudah disukai. Kehadirannya membawa sedikit napas di tengah hiruk-pikuk kekerasan dan kepanikan.

Chemistry antara Yvonne dan Hank terasa organik. Ada sesuatu yang ringkih namun hangat tentang hubungan mereka, seperti orang yang saling menemukan di saat terburuk. Zoë memainkan karakter ini dengan kontrol yang baik, tidak berlebihan, tidak berusaha mencuri perhatian, namun tetap meninggalkan kesan yang kuat.

Walaupun durasinya singkat, karakter Yvonne memberi kedalaman emosional yang membuat film ini tidak hanya tentang pelarian dan kekerasan, tetapi juga tentang manusia yang ingin dicintai dan dipahami.

Aksi brutal, kilatan cahaya, dan suara yang menghantam

Dok. Sony Pictures

Jika kamu sensitif terhadap cahaya terang atau suara keras, film ini bisa terasa sangat melelahkan. Caught Stealing dipenuhi dengan adegan baku tembak, hantaman senjata, dan efek suara yang intens sejak awal film berjalan. Suasana chaotically-loud ini sengaja dirancang untuk menciptakan rasa cemas dan terjebak, dan itu berhasil.

Aronofsky membawa kita masuk ke atmosfer New York 90-an yang liar, kotor, gelap, dan tidak stabil. Kamera berlari bersama karakter, suara dentuman mengisi ruangan, dan cahaya yang berkedip ikut memancing adrenalin. Tidak ada ruang bagi penonton untuk beristirahat.

Meski demikian, aksi ini tidak dibuat berlebihan. Semua terasa gritty, realistis, dan tajam. Kekerasannya bukan sekadar estetika, tapi bagian dari dunia yang ditempati Hank.

Sebuah perjalanan gila yang menghibur, tapi bukan untuk semua orang

Dok. Sony Pictures

Pada akhirnya, Caught Stealing adalah film yang intens, brutal, dan penuh kekacauan. Ia tidak selalu mudah diikuti, tidak selalu nyaman ditonton, dan jelas bukan film santai. Namun bagi penonton yang siap mengikuti ritme dan menerima kebrutalannya, film ini menawarkan pengalaman yang berbeda di tengah maraknya horor konvensional akhir Oktober.

Ada drama emosional, ada kekacauan kriminal, ada aksi yang brutal, dan ada kisah manusia yang mencoba bertahan. Film ini menghibur, tapi dalam cara yang tidak lembut.

Satu hal yang pasti: jangan ajak anak-anak. Dan mungkin jangan tonton kalau kamu sedang pusing. Tapi kalau kamu siap? Film ini adalah pelarian yang penuh adrenalin.

Editorial Team