Respon Dunia Hingga Indonesia Setelah Sprinter Zohri Raih Medali Emas

14 Jul 2018, 14:05 WIB

pinterest.com/Tamia Di

Tak hanya Indonesia, tetapi dunia dibuat terpukau setelah Sprinter nasional, Lalu Muhammad Zohri, berhasil meraih medali emas nomor lari 100 meter di Kejuaraan Dunia U-20. “Tak ada yang menyangka Indonesia menang,” begitu komentator berucap ketika berlangsungnya Kejuaraan Dunia U-20. Meski Zohri mendapat posisi lintasan luar yang ‘dianggap’ sebagai posisi atlet tidak diunggulkan, serta belum punya pengalaman mengikuti ajang Kejuaraan Dunia gelaran Asosiasi Internasional Federasi Atletik atau IAAF World U-20 Championship, buktinya Zohri berhasil jadi pelari yang diperhitungkan dunia!

Setelah kemenangan yang telah diraihnya, Zohri pun mendapat perhatian dari banyak kalangan orang penting di Indonesia. Sampai-sampai media pun menyoroti kehidupan Zohri, mulai dari tangis bahagia keluarga dan tetangga Zohri, keadaan rumahnya yang memprihatinkan hingga kisah Zohri yang membutuhkan uang Rp400 ribu untuk membeli sepatu. Ya, kisah Zohri memang layak dibahas setelah perjuangannya mengharumkan nama Indonesia.

Tetapi kemenangan Zohri yang berhasil mengalahkan juara favorit Anthony Schwartz dan Eric Harrison asal Amerika Serikat ini tak hanya dibicarakan berbagai kalangan di Indonesia, tetapi dunia. Ini berbagai respon bagaimana Zohri bisa membuat banyak orang terpukau.

1. Dapat Hadiah dari Presiden Joko Widodo

Antara Photo/Ahmad Subaid

Tentunya bukan sepeda kok yang diberi Presiden Indonesia. Setelah Jokowi mengetahui Zohri berhasil membawa medali emas ke Tanah Air, Jokowi langsung memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merenovasi rumah Zohri. Bahkan nggak cuma Jokowi saja, tetapi banyak politisi lain yang ‘berebut’ ingin memperbagus rumah atlet sprint kebanggaan Indonesia ini.

2. Lampu Hijau dari TNI AD. Buat apa?

tampere2018.com

Ternyata TNI AD pun memberi perhatian lebih kepada Zohri. Buktinya pintu pendaftaran TNI AD di Malomba, Mataram, Nusa Tenggara Barat dibuka lebar buat Zohri. Bahkan Zohri yang sebetulnya akrab disapa dengan panggilan Lalu ini tak perlu mengikut tes kalau mau jadi Tentara Nasional Indonesia, dia sudah dapat dispensasi! Wah enak juga ya nggak perlu tes kesehatan, salah satunya tes lari.

3. Dapat Bonus Ratusan Juta

spikes.iaaf.org

Bonus sejumlah Rp200 juta yang diberi kepada Zohri adalah rencana Zainul Majdi, Gubernur NTB. Katanya ia akan memberi bonus dalam bentuk polis asuransi Rp100 juta dan modal usaha Rp100 juta. Menurutmu sepadan nggak dengan seorang atlet yang sudah mengharumkan nama Indonesia di mata dunia?

4. Reaksi YouTuber asal Korea Melihat Kemenangan Zohri

spikes.iaaf.org

Ujung Oppa, YouTuber yang sering membahas berbagai hal tentang Indonesia juga ikut mengomentari penampilan Zohri di Kejuaraan Dunia U-20. Di akun YouTube miliknya, Ujung Oppa merasa gembira sebagai orang Asia, sebab di awal videonya ia mengatakan kalau selama ini orang Asia dianggap lemah di bidang lari cepat. “Tetapi Muhammad Zohri berhasil mengalahkan semua itu, termasuk atlet America yang cepat itu. Sampai orang Amerika kaget Zohri yang menang” lanjutnya.

5. Dapat hadiah dari kalangan pemuka Agama

minanews.net

Rasa syukur ditunjukkan oleh Zohri, ia langsung melakukan sujud syukur di tengah lapangan ketika diumumkan ia sebagai juara 1 menggeser kedua atlet Amerika yang biasanya menjadi juara. Kesuksesannya ini pun membuat Ustadz Adi Hidayat memberikan hadiah kepada Zohri dan kedua orangtuanya untuk menunaikan ibadah umroh gratis. “Mohon bagi yang terdekat dengan beliau, tolong disampaikan kepada Zohri dan keluarganya. Kami insyaallah memberikan hadiah umroh kapanpun Anda siap, dengan izin Allah kami akan memudahkan ini semua,” ucapnya di sebuah kajian yang diunggah oleh akun Semoga Berkah di YouTube.

Tetapi sebelum Zohri jadi perbincangan seperti saat ini, ia juga sudah menoreh banyak prestasi lho, Bela. Namun akhirnya Zohri berhasil dilirik dunia dan mendapatkan perhatian khusus. Semoga negara Indonesia ke depannya menjamin masa depan atlet nggak hanya ketika mereka menorehkan prestasi, tetapi hingga usia mereka tak lagi mampu bertanding. Sampai tak ada lagi kabar seorang atlet jalani hidup prihatin seperti yang sudah pernah terjadi.