Unsplash.com/Dainis Graveris
Dalam video yang diunggah di channel YouTube Official NitNot, sebelum menjelaskan tentang proses pemakaman bagi LGBTQ, Gus Miftah menerangkan terlebih dulu soal jenis kelamin dalam Islam.
Allah SWT hanya menciptakan dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan. Hal ini tertulis dalam Surat Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi seperti berikut ini.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S Al-Hujurat: 13)
Selain laki-laki dan perempuan ini, menurut ilmu fiqih, terdapat pula khunsa. Yakni, seseorang yang masih dipertanyakan jenis kelaminnya karena kondisi genetik atau bawaan. Hal ini bisa dideteksi melalui tindakan dan rekomendasi medis yang dijalani orang tersebut. Maka, orang dengan khunsa, diperbolehkan memilih satu jenis kelamin berdasarkan hormon yang lebih mendominasi tubuhnya.
Kasus ini terjadi pada Aprilia Manganang. Berdasarkan hasil observasi medis, Aprilia memiliki hormon laki-laki yang lebih mendominasi dibandingkan hormon perempuan. Sehingga, ia memutuskan untuk memilih jenis kelamin laki-laki dan berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.