Niat Puasa Arafah Lengkap Arab, Latin, dan Keutamaannya

Niat puasa Arafah bisa dilakukan dalam hati maupun dilafazkan pada saat malam hari sampai sebelum terbit fajar. Jika kamu ingin melafazkan niat puasa Arafah, berikut adaalah bacaannya. 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

Bagi orang yang ingin berpuasa sunah Arafah tetapi tidak sempat melafalkan niat di malam harinya, maka ia boleh menyusul pelafalan niat tersebut seketika. Syaratnya adalah ia belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa baik itu makan atau minum. Berikut adalah bacaannya. 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.  

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.” 

Setelah membahas niat puasa Arafah, kamu perlu mengetahui apa itu puasa Arafah. Puasa Arafah merupakan puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dijalankan umat muslim. 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, puasa ini dijalankan pada tanggal 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jemaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah. Orang yang dianjurkan untuk menjalankan ibadah sunah ini adalah mereka yang tidak menunaikan ibadah haji. 

Hukum menjalankan puasa ini adalah sunah muakkad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Anjuran untuk menjalankan puasa Arafah terdapat dalam hadis Rasulullah SAW berikut. 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)

Selain membaca niat puasa Arafah, berikut adalah tata cara menjalankan puasa Arafah yang lebih lengkap. 

1. Membaca niat puasa Arafah
   Puasa Arafah diawali dengan berniat, baik itu niat secara lisan maupun dalam hati. Niat dilakukan saat sebelum terbit fajar ataupun di pagi hari jika terlupa. 
2. Makan di waktu sahur 
   Selanjutnya, seperti berpuasa pada umumnya, puasa Arafah juga dianjurkan untuk sahur terlebih dahulu. Kamu bisa makan dan minum di waktu ini sebelum seharian menahan untuk makan. Namun, puasa Arafah akan tetap sah meskipun seseorang tidak melaksanakan sahur. 
3. Menjauhi hal yang membatalkan puasa
   Saat sudah terbit fajar, orang yang menjalankan puasa Arafah harus menghindari hal yang membatalkan puasa. Mulai dari tidak makan dan minum, tidak melakukan hubungan suami istri, dan lain sebagainya. 
4. Menyegerakan berpuka puasa
   Saat sudah memasuki waktu maghrib, orang yang menjalankan puasa Arafah disunahkan untuk menyegerakan berbuka. Adapun menu yang dianjurkan untuk berbuka adalah seteguk air dan memakan 3 biji kurma. 

Puasa Arafah yang dijalankan dengan diawali dengan niat puasa Arafah tersebut memiliki berbagai keutamaan. Pertama, orang yang berpuasa Arafah akan dihapuskan dosa-dosanya setahun lalu dan setahun yang akan datang. 

Selain itu, orang yang melaksanakan ibadah sunah ini juga dibebaskan dari siksa neraka. Seperti dalam hadis Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Allah SWT lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka di hari Arafah dibandingkan dengan hari lainnya. 

Puasa Arafah juga menjadi ibadah yang disenangi oleh Allah SWT. Amalan ini juga menjadi amalan terbaik pada 10 hari pertama Zulhijah.

Sebab, Allah SWT akan melimpahkan rahmat dan karunia bagi hamba-Nya yang menjalankan amal saleh dengan ikhlas di 10 hari pertama bulan Zulhijah tersebut. 

Demikian niat puasa Arafah dan keutamaannya yang bisa kamu jadikan panduan sebelum melaksanakan ibadah sunah ini. Semoga puasa yang kamu jalankan lancar ya, Bela!