Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Didik Nini Thowok
youtube.com/IDN Pictures

Intinya sih...

  • Film horor Perempuan Pembawa Sial produksi IDN Pictures menghadirkan nuansa Jawa yang kental beserta ritualnya

  • Salah satunya adalah pemberian mantra dalam ritual sembogo oleh Didik Nini Thowok

  • Mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial ini menggunakan tembang Asmaradana yang melambangkan api cinta untuk pengantin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film horor Indonesia kembali menghadirkan sesuatu yang berbeda lewat Perempuan Pembawa Sial. Mengusung nuansa Jawa yang kental, film ini tak hanya menawarkan teror mistis, tetapi juga menghadirkan ritual-ritual Jawa yang membuat bulu kuduk berdiri. 

Salah satu ritual menarik dalam film garapan Fajar Nugros ini adalah penggunaan mantra yang dibawakan oleh maestro seni, Didik Nini Thowok. Mantra ini pun lantas menjadi perbincangan penggemar film horor karena memiliki nuansa magis yang menambah kengerian film.

Lantas, apa makna di balik mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial yang dibawakan oleh Didik Nini Thowok? Yuk, cari tahu apa mantra dan maknanya yang menarik diketahui.

1. Mantra dari tembang Asmaradana

instagram.com/idnpictures

Salah satu adegan ikonik dalam film Perempuan Pembawa Sial adalah adegan pemberian mantra oleh Didik Nini Thowok kepada tokoh utama, Mirah. Melalui konferensi pers, sang maestro membeberkan bahwa mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial ini menggunakan tembang Asmaradana

Kiprah Didik yang dulunya adalah seorang dukun manten membuat adegan ini terasa kian nyata. Namun, mengingat makna mantra tembang Asmaradana yang begitu kuat, ia mengganti mantra ini dengan nasihat-nasihat lain.

2. Apa itu tembang Asmaradana?

youtube.com/IDN Pictures

Tembang Asmaradana sendiri adalah salah satu jenis tembang macapat dalam tradisi sastra Jawa yang memiliki aturan khusus. Ciri utamanya adalah memiliki 7 gatra (baris), dengan pola guru wilangan (suku kata) dan guru lagu (vokal di akhir baris) 8i, 8a, 8e, 7a, 8a, 8u, 8a.

Secara makna, Asmaradana berarti kisah cinta atau rasa sayang yang mendalam. Nama Asmaradana sendiri berasal dari kata asmara yaitu cinta dan dana yang bermakna api atau membakar. Sehingga, dapat dimaknai sebagai api cinta atau cinta yang membara.

3. Lirik tembang Asmaradana

youtube.com/IDN Pictures

Terdapat banyak versi dari Asmaradana yang beredar, tetapi salah satu yang paling populer adalah karya dari R.Ng. Yasadipura. Berikut liriknya:

Gegaraning wong akrami

Dudu bandha dudu rupa

Among ati pawitane

Luput pisan kena pisan

Yen gampang luwih gampang

Yen angel, angel lakangkung

Tan kena tinumbas arta.


4. Arti lirik tembang Asmaradana

instagram.com/idnpictures

Landasan orang menikah

Bukan harta bukan rupa

Hanya hatilah modalnya

Gagal sekali berhasil sekali

Jika mudah, sangat mudah

Jika sulit, sangat sulit

Tak terbeli dengan harta

5. Ritual pemberian mantra

youtube.com/IDN Pictures

Mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial yang menggunakan Tembang Asmaradana erat kaitannya dengan tradisi Jawa berupa ritual sembogo. Ritual sembogo merupakan wejangan yang diberikan dukun manten kepada mempelai sebelum resepsi dilaksanakan. 

Selain itu, ritual yang dilakukan dengan meniupkan asap rokok dan pemberian mantra ini juga dipercaya dapat menambahkan aura ke pengantin perempuan. Ritual sembogo juga merupakan simbol pemberian nasihat agar pernikahan berjalan harmonis.

6. Asmaradana dalam tembang macapat

instagram.com/idnpictures

Asmaradana sendiri lebih sekadar mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial. Ia merupakan satu bagian dari Tembang Macapat yang dipandang sebagai cerminan perjalanan hidup manusia dalam adat Jawa.

Mulai dari lahir hingga kembali ke Sang Pencipta. Setiap tembang memiliki urutan dan makna tersendiri. Dalam hal ini, Asmaradana menempati posisi penting karena melambangkan menuju dewasa saat asmara mulai hadir. Berikut adalah urutan Tembang Macapat yang lain: 

  1. Maskumambang: menggambarkan bayi dalam kandungan

  2. Mijil: melambangkan kelahiran manusia ke dunia

  3. Sinom: menggambarkan masa remaja yang penuh semangat dan belajar

  4. Asmaradana: masa dewasa awal ketika asmara dan cinta mulai tumbuh

  5. Gambuh: masa pernikahan dan mulai memikul tanggung jawab hidup

  6. Dhandhanggula: masa kejayaan, saat seseorang mencapai kebahagiaan dan kemapanan

  7. Durma: masa menurun, penuh tantangan, amarah, dan ujian hidup

  8. Pangkur: masa tua, ketika seseorang mulai meninggalkan urusan duniawi

  9. Megatruh: saat ajal tiba, jiwa berpisah dari raga

  10. Pocung: menggambarkan kematian, ketika manusia dikafani dan dimakamkan

Itulah dia penjelasan mengenai mantra dalam film Perempuan Pembawa Sial yang dibawakan oleh Didik Nini Thowok. Maknanya dalam dan membuat bulu kuduk meremang ya, Bela!

FAQ seputar film Perempuan Pembawa Sial

  1. Film Perempuan Pembawa Sial kapan tayang?
    Film Perempuan Pembawa Sial tayang pada 18 September di bioskop Tanah Air.

  2. Siapa sutradara dan pemeran utama film Perempuan Pembawa Sial?
    Film ini disutradarai oleh Fajar Nugros dan dibintangi oleh Raihaanun hingga Didik Nini Thowok.

  3. Apa mitos utama yang diangkat dalam film Perempuan Pembawa Sial?
    Film ini mengangkat mitos bahu laweyan, yakni keyakinan bahwa perempuan dengan tahi lalat sebesar koin di bahu kiri akan membawa sial bagi laki-laki yang berhubungan dengannya.

Editorial Team