Kalau kamu sudah turun ke dunia kerja, kamu pasti pernah mendengar kebijakan perusahaan yang melarang karyawannya untuk menikah dengan teman sekantor kan? Apa kamu pernah membayangkan apa jadinya kalau suamimu ada di kantor yang sama, Bela?
Bersyukurlah karena lima hal ini tak sampai terjadi pada kalian.
Yang namanya sekantor, mau nggak mau kamu harus melihat dia berinteraksi dengan lawan jenisnya yang bisa saja beda divisi denganmu. Kalau meja kerjamu dan pasangan berhadap-hadapan, apa kamu nggak makan hati terus-terusan saat melihatnya sedang berbincang dengan wanita lain?
Ketika ada masalah pribadi atau pertengkaran antara suami istri, tentu akan membuat suasana atau lingkungan kerja jadi tidak kondusif. Hal ini juga akan membuat atmosfer kantor jadi tidak nyaman. Untuk meminimalisir kinerja yang memburuk dua karyawan yang terlibat hubungan pribadi tadi, menikah dengan teman sekantor layak kamu pikirkan lagi.
Masalah di kantor sudah pasti ada. Tapi akan gawat akibatnya kalau ternyata kamu dan dia berbeda pandangan, prinsip kerja atau apapun yang terkait dengan pekerjaan. Karena hal ini pun, suasana di rumah akan berubah menjadi penuh ketegangan. Tak ingin hal ini terjadi, kan?
Kecurangan seringkali terjadi karena kasih sayang dan empati terhadap pasangan. Hal ini pun bisa jadi cikal bakal terjadinya kerjasama dan korupsi. Bukan tak mungkin juga kan kalau kamu dan pasangan akan bekerjasama demi mewujudkan mimpi kalian? Itulah kenapa biasanya suami istri dan saudara kandung tak boleh bekerja di perusahaan yang sama.
Bisa jadi larangan menikah dengan teman satu kantor itu dibuat dengan tujuan pemerataan pendapatan masyarakat. Kamu bisa bayangkan Bela, kalau suami dan istri bekerja di satu perusahaan dengan posisi atau jabatan yang sama tingginya, bukankah akan lebih jika salah satu jabatan itu diberikan pada keluarga lain?
Apa kelima alasan di atas sudah terdengar masuk akal, Bela? Meski larangan itu kini sudah dihapus, kamu harus tetap berpikir ulang untuk menikahi dia yang satu kantor ya!