Kenang Nike Ardilla, Ini Dia 10 Fakta tentang Si 'Lady Rocker'

Perempuan kelahiran Bandung ini memiliki nama asli Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi. Ketika duduk di kelas 5 SD, ia diminta untuk tampil pada sebuah pertunjukkan musik rock dengan memakai nama panggung ‘Nike Astrina’.

Seiring waktu, nama panggungnya diubah lagi menjadi ‘Nike AR’ yang merupakan singkatan dari Astrina dan Ratnadilla, kemudian diganti menjadi Nike Ardilla seperti yang kita kenal sampai saat ini. Nike juga sering disebut sebagai ‘Lady Rocker’.

Darah seni mengalir dari sang kakek yang merupakan seorang penyanyi keroncong. Sejak masih berusia 5 tahun, Nike sudah aktif tampil menyanyi pada acara-acara keluarga dan beragam lomba. Keseriusannya di bidang musik mulai dibuktikan ketika ia berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam ajang Lagu Pilihanku di TVRI. Mamih Nike yang memerhatikan talenta anaknya pun akhirnya mendaftarkan Nike ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi indonesia (HAPMI).

Ketika Nike lulus sekolah dasar ia masuk ke dapur rekaman untuk album perdananya. Sayangnya, karena ketidakcocokan antara tema lagu yang penuh asmara dan usianya yang terhitung masih sangat muda, Nike batal merilis album tersebut.

Selain aktif bernyanyi, Nike juga mondar-mandir muncul pada layar kaca televisi, layar lebar, dan peragaan busana. Menurut artikel yang dimuat oleh Wikipedia, nama Nike disandingkan dengan Nicky Astria pada bidang musik, Meriam Beilina sebagai bintang film papan atas, dan Cut Irna selaku model.

George Quinn melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang rutin melakukan ziarah. Ia kemudian menemukan fakta bahwa satu-satunya tokoh kebudayaan pop yang punya penghormatan luar biasa dari masyarakat adalah Nike Ardilla, karena makamnya selalu ramai dikunjungi hingga saat ini.

Di Sulawesi terdapat restoran Nike Ardilla dan di Bandung didirikan museum khusus Nike. Wah! Pasti ada banyak banget kenangan Nike Ardilla yang ada di sana ya.

Nike menjadi salah satu dari sembilan pemusik yang mendapat anugerah penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia dari PAPPRI. Selain Nike, ada 8 pemusik ternama lainnya seperti Gombloh, Titiek Puspa, Anggun, Iwan Fals, Ebiet G Ade, Titiek Sandhora, Deddy Dores, Broery Marantika, dan Rhoma Irama.

Dalam salah satu sesi interviewnya, Mamih Nike bercerita tentang masa kecil Nike. Katanya, “Nike sewaktu kecil ingin menjadi Pagarwati”. Karena Mamih nggak ngerti apa yang dimaksud Nike, Nike kecil pun langsung berdiri dan berlenggak-lenggok di atas meja. “Oooh, maksudnya peragawati neng” tambah Mamih sambil tertawa.

Ketika ditanya seperti apa sosok Nike Ardilla jika masih hidup hingga saat ini, Alan selaku kakak kandungnya menjawab bahwa Nike akan menjadi selebritas yang nggak neko-neko, haus prestasi dan punya kepedulian sosial yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan sebagian honornya yang disumbangkan kepada anak-anak yatim piatu.

“Beberapa orang yang dateng ke kami itu menyatakan bahwa beliau ini banyak memberikan sumbangsih, kebajikan yang kita nggak tau. Padahal itu mamih mendampingi beliau konser, tapi pada saat itu mamih tuh nggak tahu Nike ke mana. Jadi, Nike itu melakukan kebajikan yang ke Namih aja dia nggak bilang,” tambahnya.

Untuk kembali mengenang sosok Nike, Musica Studios meluncurkan DVD album karaoke dan merchandise Nike Ardilla di Pisa Kafe, Menteng (27/12). Ada kejutan manis yang terselip dari album tersebut, yaitu sosok Mamih dalam video musik “Mamah Aku Ingin Pulang” yang rilis pada tahun 1995. Sambil menitikkan air mata, Mamih Nike berterima kasih atas kesempatan itu dan meminta para penggemar untuk nggak segan datang berkunjung ke rumah dan mengobrol dengannya.

Meski raganya sudah nggak ada di dunia, mahakarya Nike Ardilla memang tetap abadi ya, Bela!