Menurut sejarah, peristiwa satu malam ini terjadi di tahun 621. Dari berbagai hadis, Isra adalah bagian dari perjalanan nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yerusalem, yang dimulai ketika Muhammad SAW berada di Masjid Agung, dan Malaikat Jibril datang kepadanya dan membawa buraq.
Buraq yang sejenis hewan berbulu putih dan memiliki kecepatan di atas kecepatan cahaya, membawa Nabi Muhammad ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Nabi Muhammad SAW kemudian singgah ke Madinah dan Gunung Sinai untuk sembahyang, di mana atas perintah Tuhan, dia diuji oleh Jibril.
Diceritakan oleh Anas ibn Malik bahwa Muhammad SAW berkata: "Jibril membawakanku bejana anggur, bejana air dan bejana susu, dan aku memilih susu. Jibrail berkata: 'Kamu telah memilih Fitrah ( insting alami). '"
Di bagian kedua perjalanan, yaitu Mi'raj, Nabi Muhammad SAW bersama dengan Jibril melesat dengan cepat menuju langit ke-7, di mana beliau berkeliling tujuh tahap surga, dan berbicara dengan nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim As, Musa As, Yahya As, dan Isa As. Muhammad SAW kemudian dibawa ke Sidrat al-Muntaha, yaitu pohon suci di surga ke-7 yang tidak diizinkan untuk dilewati oleh Jibril.
Menurut sejarah Islam, Tuhan memerintahkan Muhammad bahwa muslim harus salat lima puluh kali sehari; akan tetapi, Musa memberitahu Muhammad bahwa sangat sulit bagi umatnya dan mendesak Muhammad untuk meminta pengurangan, hingga akhirnya waktu salat dikurangi menjadi lima kali sehari.
Ada beberapa kisah dan penafsiran berbeda tentang apa yang terjadi selama Miʿraj, seperti versi Ibnu Abbas, Interpretasi Sufi, hingga observasi Muslim modern. Akan tetapi, sebagian besar narasi memiliki elemen yang sama: Muhammad SAW naik ke surga bersama malaikat Jibril dan bertemu dengan nabi yang berbeda, di masing-masing tingkatan surga.
Namun yang perlu dipahami, Isra Mi'raj adalah di antara tanda-tanda besar Allah SWT, yang menunjukkan kebenaran Rasul-Nya, Muhammad. Bagi mereka yang memilih untuk merayakan Isra Mi'raj, bisa ditandai dengan berbagai cara. Beberapa Muslim berkumpul di masjid setempat untuk salat bersama, sementara yang lain merayakan di rumah dengan menceritakan kisah perjalanan Muhammad ke anak-anak dan membaca doa di malam hari. Setelah salat, makanan pun disajikan.
Itulah sejarah dan kisah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW yang Agung. Bikin kagum ya, Bela.