10 Film yang Dibintangi Kenny Austin, dari Romance hingga Horror!

Dubsmash adalah film drama romantis produksi MD Pictures. Film ini menceritakan tentang Teejay (Teejay Marquez), seorang murid baru dari Filipina, tiba di sekolah dan membuat para siswi histeris karena ketampanannya dan video‑videonya yang sering diunggah di media sosial, terutama Dubsmash. Elsa (Jessica Mila), yang berasal dari keluarga yang broken home, merasa nyaman dan dimengerti saat dekat dengan Teejay, sesuatu yang tidak ia rasakan, bahkan dari pacarnya, Marvel (Verrel Bramasta).

Film ini mejadi debut akting Kenny Austin di industri film. Tak tanggung-tanggung, dalam film ini Kenny memerankah dua tokoh sekaligus, yakni sebagai Bobby dan Rully.

Terinspirasi dari kisah nyata, film ini mengisahkan tentang Dewa (Kenny Austin), seorang siswa SMA Wijaya yang berambisi untuk membawa tim basket sekolahnya ke turnamen DBL. Namun, ia harus menelan kenyataan pahit, setelah usahanya menolong Bening (Agatha Chelsea) dari penjambret malah membuat mata kirinya cedera serius akibat pukulan. Penglihatannya pun terganggu dan karier basketnya seakan berhenti. Dewa sempat patah semangat, hingga akhirnya dia bertemu dengan mantan petinju yang jadi tetangganya. Pria itu tak hanya melatih fisik Dewa, tapi juga hati dan pikirannya.

Serendipity merupakan adaptasi novel karya Erisca Febriani dengan judul yang sama. Menceritakan tentang Rani (Mawar de Jongh) yang terpaksa menjadi seorang lady escort demi membiayai hidupnya setelah sang ayah meninggal. Kehidupan barunya ini tersembunyi dari teman-teman sekolah, hingga suatu hari pacarnya, Arkan (Kenny Austin), mengetahui pekerjaan rahasianya. Rumor pun menyebar, teman baiknya, Jean, bahkan mulai menjauhinya.

Di tengah kesendirian itu, Rani bertemu dengan murid baru bernama Gibran (Maxime Bouttier), yang datang sebagai sahabat yang juga menaruh hati. Namun, situasi menjadi semakin rumit ketika Arkan ternyata masih menyimpan perasaan pada Rani.

Film bergenre horor komedi ini mengisahkan acara reuni SMA Zenith angkatan 1997 yang sejatinya meriah tiba-tiba berubah menjadi malapetaka. Segerombolan cheerleader yang tampil dalam reuni mendadak berubah menjadi zombie dan menyerang para alumni. Para sahabat lama, Juhana (Soleh Sholihun), Jeffri (Tora Sudiro), Lulu (Ayushita), Marina (Dinda Kanyadewi) dan lainnya, dengan cepat harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah situasi yang kacau dan menegangkan.

Dalam film ini, Kenny Austin berperan sebagai Afuk, salah satu alumni yang juga terjebak dalam kekacauan reuni. Karakternya digambarkan sebagai sosok yang penakut dan sering menjadi beban bagi kelompok survivor saat berusaha menyelamatkan diri dari serangan zombie.

Film drama keluarga ini mengisahkan tentang masa remaja Ahok (Kenny Austin), yang berangkat dari Belitung menuju Jakarta untuk mengejar pendidikan dan cita-cita membangun daerahnya. Didorong oleh nilai-nilai moral dari ayahnya, terutama prinsip "harus berguna bagi orang banyak", Ahok berupaya hidup mandiri dan berbuat baik.

Namun, kehidupan di kota besar ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Ia harus menghadapi dinamika pertemanan, seperti kecemburuan dari Bayu terhadap Ahok karena cinta segitiga dengan Eva, dilematis ketika sahabatnya Daniel membawanya dalam kebohongan, serta dilema pribadi karena tidak mampu memenuhi harapan sang ayah menjadi dokter. Di tengah itu semua, Ahok belajar bahwa menjadi pribadi yang baik membutuhkan pengorbanan, keberanian, dan keteguhan hati.

Film ini menceritakan tentang Rahabi (Rayn Wijaya), mahasiswa yang tumbuh tanpa kebanggaan akan latar belakang keluarganya meski ayahnya aktif di Banser. Ia membentuk grup acapella bernama Rujak Acapella bersama teman-temannya—Markus (Kenny Austin), seorang Kristen keturunan Tionghoa, Hitu (Aldy Rialdy) yang bercita-cita menjadi Banser, Sayid (Qausar Harta Yudana) calon novelis, dan Tiara (Rania Putrisari) yang punya persoalan sendiri.

Grup ini mendapat tawaran rekaman dari produser musik Aldi (Arie Kriting), dengan satu syarat: mereka harus mengajak Aisha (Febby Rastanty), mantan penyanyi remaja yang telah berhijrah, untuk bergabung. Demi mencapai impian membawa grupnya sukses dan bisa membiayai kuliah adiknya, Rahabi menerima syarat itu hingga kemudian perilakunya mulai berubah dan jauh dari teman serta keluarga. Di titik itu, Rahabi dihadapkan pada pilihan sulit: memperjuangkan karier dan impiannya demi masa depan, atau mempertahankan hubungan dengan orang-orang terdekatnya—meski dengan risiko melepaskan kesempatan besar.

Hompimpa menceritakan tentang empat sahabat, Angel (Zoe Abbas Jackson), Niko (Sebryan Yosvien), Ririn (Yuriska Patricia), dan Lili (Sonia Alexa) yang tiba-tiba menerima pesan misterius dari Jena, teman mereka yang telah meninggal dunia. Jena meninggal karena saat mereka bermain hompimpa dan kejar-kejaran lalu tergelincir hingga tenggelam di sebuah danau. Tragedi itu membuat keempat sahabat tersebut sepakat untuk menyimpan rahasia kelam itu dari siapapun.

Tujuh tahun berlalu, kini mereka bersekolah di SMA. Suatu hari, mereka menerima pesan dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai Jena. Orang tersebut meminta mereka berkumpul di sebuah gudang tua setelah sekolah selesai. Mereka pun mengikuti permintaan tersebut, namun keputusan itu membawa mereka ke dalam situasi berbahaya yang mengancam nyawa.

Dengan bantuan dua orang lain yang juga terjebak dalam situasi tersebut, Asher (Kenny Austin) dan Moira (Bianca Hello), keempat sahabat ini harus mengungkap siapa sebenarnya sosok di balik identitas "Jena" dan menghentikan teror yang dimulai dari tragedi tujuh tahun silam.

Film komedi romantis Devil on Top menceritakan tentang perusahaan digital marketing Facade yang kedatangan bos baru bernama Sarah (Cinta Laura). Angga (Angga Yunanda), Richard (Kenny Austin), Boni (Lolox) dan Rudi (Joshua Suherman) akan bekerja di bawah pimpinan Sarah yang dikenal tegas, gemar mengintimidasi dan melakukan penindasan terhadap orang yang dianggap tidak kompeten.

Suatu hari, Angga tanpa sengaja menemukan dokumen berisi data diri orang-orang yang bekerja di Facade. Beberapa nama bahkan diberi tanda khusus. Saat menyampaikan hal ini pada Richard dan rekan-rekannya, mereka menarik kesimpulan jika Sarah akan memecat karyawan yang ditandai dalam data tersebut. Angga, Richard, Boni, dan Rudi yang tidak sanggup menerima kenyataan ini langsung menyusun sebuah rencana besar, yakni menggulingkan Sarah dari jabatannya.

Ghost Writer 2 merupakan sekuel dari film pertamanya yang melanjutkan kisah Naya (Tatjana Saphira), penulis novel horor yang juga memiliki kemampuan berkomunikasi dengan hantu. Kesuksesannya sebagai penulis justru membuatnya dianggap sebagai cenayang atau dukun daripada penulis. Naya ingin mengubah citranya dan memutuskan untuk ikut dalam proyek antologi yang akan diterbitkan oleh penulis favoritnya.

Namun kehidupannya semakin rumit ketika tunangannya, Vino (Deva Mahenra) tiba-tiba meninggal saat syuting dan menjadi hantu gentayangan. Darto (Endy Arfian), sang adik, justru memanfaatkan kehadiran Vino sebagai konten YouTube, sebuah keputusan yang membuat situasi makin rumit dan komikal. Dalam film ini, Kenny Austin tampil sebagai salah satu artis FTV sekaligus teman dari Vino.

Perjanjian Setan menceritakan tentang seorang mahasiswi ambisius bernama Kartini (Callista Arum) yang nekat merantau ke Jakarta untuk mengejar mimpi meski ditentang orang tuanya. Dengan bantuan kekasihnya, Ivan (Kenny Austin) menawarkan untuk tinggal bersama, namun Kartini menolak. Dengan budget pas-pasan, Kartini akhirnya menemukan kos khusus wanita yang murah meriah. Saat mengunjungi kos-kosan tersebut, Kartini mendapat beberapa syarat yang janggal dari pemilik kosan.

Kartini akhirnya memutuskan untuk pindah ke kos-kosan itu. Tak lama setelah tinggal di sana, ia mulai mengalami sejumlah peristiwa aneh dan penuh misteri. Tanpa ia ketahui, hidupnya berada dalam bahaya karena dirinya telah dijadikan tumbal bagi makhluk gaib yang menghuni tempat tersebut. Mampukah Kartini melepaskan diri dari jerat dan teror kos-kosan yang mengerikan itu?

Dari peran romantis yang bikin baper hingga karakter di film horor yang menegangkan, Kenny Austin berhasil menunjukkan kemampuannya sebagai aktor serba bisa. Meski tidak selalu menjadi pemeran utama, ia tidak takut menjelajahi berbagai genre dan terus berkembang dalam karier aktingnya. Sudah siap maraton film Kenny Austin akhir pekan ini, Bela?