8 Fakta Menarik Pohon Natal, Ada yang Terbuat dari Sarang Laba-laba

Tren memasang pohon Natal ternyata sudah ada sejak lama. Berbicara tentang pohon Natal, terdapat tren memggantung pohon Natal di plafon ketimbang di lantai pada abad pertengahan.

Uniknya, ide ini lahir ketika seorang biarawan Benediktin mencoba untuk menjelaskan Tritunggal pada penganut Paganisme dengan simbolisme bentuk segitiga dari pohon terbalik.

Ide ini kembali menggaet popularitas di Polandia pada 1990-an lewat kebiasaan Podlazniczek—di mana orang-orang menghiasi dahan dengan buah, kacang, dan pita dan menggantungnya di langit-langit.

Cerita tentang pohon Natal memang tak ada habisnya untuk diulik. Terbang ke negeri Ukraina, ada sebuah cerita rakyat tentang seorang janda yang gagal mendekorasi pohon Natal untuk buah hatinya.

Dirundung kemiskinan dan tak ada uang untuk membahagiakan anaknya, membuat sang janda terlelap dalam sendu. Secara ajaib, tangisan sang janda pun terdengar oleh para laba-laba.

Hati terenyuh, komuni laba-laba pun mulai menghias pohon Natal dengan jaring halus yang berkilauan. Beberapa sumber mengatakan bahwa jaring tersebut menjadi emas dan perak. Ada pula yang mengatakan bahwa jaring itu hanya tampak seperti logam mulia.

Menyadur The New York Times, terdapat upacara mendekorasi pohon Natal yang unik di alun-alun kota Riga, Latvia pada 1510. Upacara itu adalah menghias pohon cemara dengan bunga kertas lalu diakhiri dengan membakarnya. Selama upacara berlangsung, masyarakat pun turut bernyanyi dan menari di sekeliling pohon Natal.

Di Rockefeller, Amerika Serikat, terdapat pohon Natal raksasa yang bediri megah setiap perayaan Natal. Menariknya, hadirnya pohon Natal ini digagasi dari para pekerja konstruksi

Setiap perayaan Natal, kamu akan melihat sebuah pohon Natal berukuran besar di Rockefeller Center, AS. Ternyata, ide pendirian pohon Natal ini datang dari para pekerja konstruksi sata dampak Depresi Besar tahun 1931 terjadi.

Mengutip The New York Times, para pekerja konstruksi mendirikan sebuah pohon setinggi 20 kaki dan mendekorasinya dengan bunga kertas, kaleng, dan rangkaian cranberry. Sejak itu, tradisi ini selalu hadir setiap tahunnya dengan mendirikan pohon cemara Norwergia setinggi 100 kaki yang sudah dihias.

Tak mau kalah dengan Amerika Serikat, Inggris pun turut memiliki tradisi serupa. Dalam merayakan hari Natal, hadir sebuah pohon Natal besar di Trafalgar Square, London, Inggris.

Menariknya, pohon Natal ini merupakan hadiah sebagai bentuk terima kasih dari Norwegia karena telah mendukung Norwegia dalam Perang Dunia II.

Sejak tahun 1947, warga Oslo, Norwegua memilih pohon cemara berusia 50-60 tahun untuk ditebang dan dikirim ke London.

Pohon Natal imitasi sudah ada sejak 1800-an, tepatnya di Jerman. Diketahui, pembuatan pohon Natal buatan ini didasari oleh keinginan warga Jerman yang ingin mengimbangi penggundulan hutan pada masa itu.

Tidak kehabisan akal, masyarakat Jerman pun berkreasi membuat pohon Natal yang terbuat dari angsa yang diwarnai yang dikaitkan dengan kawat.

Tahukah kamu bahwa ada mitos tentang mendirikan pohon Natal di Jerman? Mengutip The New York Times, masyarakat Jerman meyakini bahwa pohon Natal tak boleh didirikan paling cepat sebelum malam Natal agar terhindar dari nasib buruk.

Setelahnya, pohon Natal harus segera diturunkan paling lambat pada 5 Januari. Jika pohon Natal masih terpampang lebih dari tanggal tersebut, maka nasib sial akan menghantui.

West Palm Beach di Florida, Amerika Serikat mempunyai cara unik untuk merayakan Natal setiap tahunnya. Alih-alih menggunakan pohon cemara, mereka memilih mendirikan pohon Natal yang terbuat dari 700 ton pasir. Semakin apik, pohon Natal pasir setinggi 35 kaki ini dihias dengan lampu yang memukau. Tak lupa menambahkan dekorasi bintang di pucuknya yang membuatnya semakin menawan.

Itu dia 8 hal menarik tentang pohon Natal. Pohon Natal menjadi ikon sekaligus tradisi ketika Natal datang yang memiliki dongeng dan sejarah yang berbeda di setiap negara.