Kakak Marsinah, Marsini (kiri) dan adik Marsinah, Wijiati (kanan) menghadiri acara penganugerahan gelar pahlawan nasional pada Senin (10/11/2025), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: suarasurabaya.net/Farid Kusuma)
Setelah bertahun-tahun diperjuangkan, pengakuan negara akhirnya datang. Marsinah kini resmi menjadi pahlawan nasional atas jasanya dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan kebebasan berserikat.
Sebelum gelar ini disahkan, berbagai pihak telah mendorong proses pengusulan, mulai dari Pemkab Nganjuk, Kementerian Sosial, hingga organisasi buruh nasional. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, bahkan berziarah ke makam Marsinah untuk menghormati perjuangannya.
Selain itu, Marsinah telah dianugerahi Penghargaan Hak Asasi Manusia Yap Thiam Hien dan kisahnya diabadikan dalam berbagai karya, seperti film Marsinah, Cry Justice (2001) garapan Slamet Rahardjo, lagu-lagu dari musisi seperti Marjinal dan Mus Mulyadi, hingga pentas teater Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet. Sebuah monumen juga berdiri di Nganjuk sebagai tanda perjuangan abadi seorang buruh yang menolak diam terhadap ketidakadilan.
Meski menjadi kisah yang tragis, Marsinah meninggalkan jejak perjuangan yang membakar semangat generasi pekerja berikutnya. Ia terus dikenang sebagai simbol perjuangan buruh perempuan dan hak asasi manusia di Indonesia.
Bagaimana menurutmu, apakah perjuangan Marsinah sudah mendapat keadilan yang layak?