Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

[EKSKLUSIF] Transformasi Shindy Huang di Film 'Tinggal Meninggal'

Salinan dari BEFORE_20250721_154450_0007.png
Dok. POPBELA.COM / Nindi Widya Wati
Intinya sih...
  • Shindy Huang memerankan karakter Adriana dalam film Tinggal Meninggal
  • Kesan dingin Adriana menyembunyikan empati tulus, dengan Shindy rela memotong rambutnya demi totalitas peran
  • Film ini memadukan humor dan tema berat tanpa terasa janggal, serta dekat dengan realita dan penuh empati
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Shindy Huang menunjukkan sisi akting yang berbeda dalam film Tinggal Meninggal, karya terbaru dari Imajinari Pictures yang siap tayang mulai 14 Agustus 2025. Dalam film bergenre dark comedy ini, Shindy memerankan Adriana—rekan kerja Gema yang tampak dingin, witty, dan penuh gaya, namun ternyata menyimpan empati yang mendalam.

Tinggal Meninggal merupakan debut penyutradaraan Kristo Immanuel, yang juga menulis skenario bersama sang istri, Jessica Tjiu. Ceritanya mengikuti Gema (diperankan oleh Omara Esteghlal), seorang pria kesepian yang mulai mempertanyakan hubungan sosialnya setelah kematian ayahnya. Kehadiran rekan-rekan kantor yang sempat memberi perhatian, namun kemudian menjauh, mendorong Gema ke dalam percakapan absurd dengan versi kecil dirinya—yang menyarankan bahwa jika ibunya meninggal, perhatian itu mungkin akan kembali.

Film ini tidak hanya menawarkan humor yang getir, tetapi juga menyentuh isu kesehatan mental dan kebutuhan manusia akan validasi. Lalu, seperti apa karakter Adriana yang diperankan oleh Shindy Huang hingga membuatnya tampil dengan rambut pendek? Mari simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut ini, Bela!

Kesan dingin Adriana sembunyikan empati yang tulus

Salinan dari BEFORE_20250721_154450_0005.png
YouTube.com / Imajinari

Untuk menghidupkan karakter Adriana secara total, Shindy bahkan rela memotong rambutnya menjadi pendek — keputusan personal yang ia ambil agar penampilan luar Adriana mencerminkan sosok perempuan urban yang praktis, cepat, dan lugas. Ia menggambarkan Adriana sebagai tipikal anak agensi kekinian yang modis, suka kopi manual brew seperti V60, dan memiliki gaya komunikasi yang cepat serta percaya diri.

“Dia kerja sebagai copywriter dan menjadi rekan Gema. Dari luar kelihatan cool, tapi sebenarnya dia juga butuh atensi. Kopi itu semacam identitasnya, kayak pelarian dari kesendirian,” ungkap Shindy saat wawancara eksklusif bersama Popbela, Jumat (18/07/2025).

Meski bukan tokoh utama, kehadiran Adriana terasa penting dalam dinamika cerita. Saat Gema berada di titik terendah, Adriana hadir sebagai support system, sosok yang tak banyak bicara, tapi tahu bagaimana memberi ruang dan perhatian pada orang lain.

“Dia selalu bilang, ‘Kalau ada apa-apa, cerita, ya.’ Dan itu berarti banget buat orang yang sedang struggle. Mungkin kecil, tapi penting,” tambahnya.

Menjaga nuansa emosional dan humor dalam satu frame

Salinan dari BEFORE_20250721_154450_0006.png
YouTube.com / Imajinari

Sebagai film bergenre dark comedy, Tinggal Meninggal memadukan unsur humor dengan tema berat seperti kehilangan dan kesehatan mental. Menurut Shindy, tantangan terbesarnya adalah menjaga keseimbangan antara sisi lucu dan sisi menyentuh, tanpa membuatnya terasa janggal. Mengingat, selama syuting biasanya Shindy melakukannya bersama Gema (Omara Esteghlal), Kerin (Mawar de Jongh), Ilhan (Ardit Erwandha), Danu (Mario Caesar), dan Naya (Nada Novia).

“Kita bisa nangis, tapi di saat yang sama juga ketawa. Jadi PR-nya adalah timing — kapan harus lucu, kapan harus menyentuh,” jelasnya.

Aktris kelahiran 15 Oktober 1992 ini menilai bahwa komedi dalam film ini bukan sekadar lucu-lucuan, tapi berfungsi sebagai coping mechanism—tawa sebagai bentuk perlawanan terhadap duka dan absurditas hidup.

Film yang dekat dengan realita dan penuh empati

Salinan dari BEFORE_20250721_154450_0009.png
Dok. POPBELA.COM / Nindi Widya Wati

Bagi Shindy, banyak momen dalam film ini terasa sangat dekat dengan pengalaman pribadi. Salah satu contohnya adalah ketika karakter Gema mempertanyakan hal-hal yang sering kita pikirkan diam-diam.

“Misalnya: ‘Kalau di pemakaman harus senyum enggak, sih?’ Itu pertanyaan yang sebenarnya kita pikirin, tapi nggak pernah diucap. Nah, film ini berani angkat itu,” katanya.

Film ini juga disutradarai dengan ritme cepat dan dinamis, mencerminkan gaya Kristo Immanuel yang hidup dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

“Editing-nya cepat, energinya tinggi, tapi bukan cuma gaya-gayaan. Ada pesan penting soal empati dan komunikasi,” tutupnya.

Lewat perannya sebagai Adriana, Shindy Huang membuktikan bahwa karakter pendukung pun bisa memberikan dampak emosional yang besar. Dengan hadir, mendengarkan, dan memberi ruang, Adriana mengingatkan kita bahwa kepedulian tidak selalu datang dalam bentuk besar, kadang cukup dari satu kalimat sederhana di waktu yang tepat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Cara Aktifkan Facebook Pro, Fitur Penghasil Uang yang Wajib Dicoba Kreator Pemula

05 Des 2025, 11:55 WIBCareer