[EKSKLUSIF] Sivia Buka Kisah Emosional di Album 'KENALI, PAHAMI, EMPATI'

Album KENALI, PAHAMI, EMPATI lahir dari pengamatan Sivia terhadap dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Inspirasi datang dari hal-hal sederhana yang terjadi sehari-hari, yang kemudian ia wujudkan menjadi delapan lagu dengan pesan personal.

“Aku dan orang-orang di sekelilingku adalah inspirasi utama. Album ini menyuarakan manusia pada umurnya saja,” pungkas Sivia dalam interview eksklusif bersama Popbela di CGV FX Sudirman, pada Senin (28/07/2025).

Sejak awal, perempuan kelahiran 14 Februari 1997 itu sudah merencanakan delapan lagu yang merekam pertumbuhan dirinya sebagai manusia. Lagu-lagu tersebut adalah "Belajar Jatuh", "Diam, Kamu Berisik!", "Jangan Semau-Maumu", "Suara", "Bangkit (Apa yang Kau Takutkan?)", "Fasih Merasa", "Kenali, Terima, Pahami", dan "Si Bungsu dan Mimpinya."

Lagu utama album ini adalah “Diam, Kamu Berisik!”, yang menjadi penentu warna keseluruhan karya. Bagi Sivia, lagu ini bukan sekadar track penting, tetapi juga cerminan tema besar album KENALI, PAHAMI, EMPATI.

“Lagu itu tentang manusia yang cuma maunya didengar, tapi mendengar hanya untuk merespons, bukan untuk benar-benar mendengar,” jelasnya.

Prosesnya diakui cukup menantang karena karakter lagu ini menentukan arah musik album, sekaligus menjaga pesan lirik yang 'nyentil' tetap hangat dalam balutan Pop Soul.

Secara musikal, KENALI, PAHAMI, EMPATI bergerak di ranah familiar bagi Sivia, pop-soul. Proses produksinya digarap bersama Ezra Abraham dan Juan Mikha Prasetiyo, sementara Sivia terlibat penuh dalam setiap aspek, mulai dari penulisan lirik hingga aransemen.

“Album ini dari aku, untuk aku. Kalau ada yang merasa relate, berarti kita basically manusia,” ujar Sivia.

Benang merah antar lagu terjaga lewat referensi pop soul yang konsisten, meski sosok yang memulai karier solonya sejak 2020 ini mengaku tak ingin membatasi proses kreatifnya.

“Aku nggak mau terlalu banyak aturan, biar prosesnya tetap maksimal,” tambahnya.

Dari sisi visual, album ini didominasi warna maroon dan hitam. Pemilihan ini bukan sekadar estetika, tetapi mencerminkan emosi yang hadir di dalamnya.

“Aku banyak complaining dan marah di album ini. Maroon mewakili perasaan itu sekaligus proses pendewasaan. Kalau hitam, itu warna favoritku,” jelas sosok yang berkarier hampir 17 tahun di dunia keartisan Indonesia ini.

Salah satu lagu yang paling personal bagi Sivia adalah "Si Bungsu dan Mimpinya", yang ia tulis setelah melewati fase baby blues. Lagu ini menjadi refleksi perannya sebagai seorang ibu sekaligus anak.

“Walaupun aku sudah jadi ibu, aku tetap anak orang tuaku. Lagu itu pengingat untuk diriku sendiri,” ungkap mantan anggota girl group Blink ini.

Dengan lirik-lirik yang 'nyentil' namun dibungkus harmonisasi menyenangkan, album KENALI, PAHAMI, EMPATI mencoba memotret fenomena manusia yang gemar berkomentar, layaknya 'netizen' pada umumnya. Namun lebih dari itu, Sivia ingin albumnya menjadi sesuatu yang menggerakkan hati pendengarnya.

“Semoga lagu-lagu ini bisa sampai ke banyak telinga, dan jadi pengingat untuk kita semua," harapnya.

Sebagai bagian dari perjalanan perilisan album KENALI, PAHAMI, EMPATI, Sivia juga berencana menggelar sebuah showcase yang kemungkinan besar akan diadakan di Jakarta pada akhir tahun 2025. Jadi, sudah siap menyaksikan Sivia membawakan lagu-lagu ini secara langsung?