[EKSKLUSIF] Kisah Tentang Doti, Karakter Satine Zaneta di Film Barunya

Bagi Satine, bisa bekerja sama dengan Joko Anwar adalah kesempatan yang luar biasa. Ia mengaku sudah lama mengagumi karya-karya sang sutradara dan selalu ingin menjadi bagian dari film yang memiliki cerita kuat.

"Begitu tahu aku dapat peran di film ini, rasanya kayak mimpi. Aku sampai nggak percaya dan langsung bilang ke keluarga," ungkapnya dengan antusias.

Namun, rasa senang itu juga dibarengi dengan rasa tanggung jawab yang besar. Satine menyadari bahwa film ini bukan proyek sembarangan dan menuntut akting yang sangat intens.

"Aku tahu ini bakal jadi tantangan besar buat aku, karena ceritanya dalam banget dan karakter yang aku mainkan juga penuh kompleksitas. Jadi aku harus benar-benar siap secara mental dan emosional," tambahnya.

Dalam Pengepungan di Bukit Duri, Doti adalah gadis yang tumbuh di lingkungan yang keras. Hidupnya penuh tantangan dan ia harus belajar bertahan di tengah berbagai ancaman. Meski terkesan kuat di luar, Doti sebenarnya menyimpan banyak ketakutan dan luka di dalam dirinya.

Bagi Satine, mendalami karakter Doti bukan hal yang mudah. Ia harus bisa menunjukkan sisi tangguh sekaligus sisi rapuh karakter ini.

"Doti bukan karakter yang gampang ditebak. Dia bisa terlihat berani, tapi di dalamnya dia juga penuh luka. Aku harus belajar untuk menyeimbangkan dua sisi ini dalam setiap adegan," jelasnya.

Berperan sebagai Doti bukan hanya menantang secara emosional, tetapi juga secara fisik. Satine harus menjalani berbagai latihan untuk adegan-adegan aksi, termasuk berlari, berkelahi, dan menghadapi situasi berbahaya di dalam film.

"Aku banyak latihan fisik supaya bisa melakukan adegan dengan lebih natural. Beberapa adegan cukup intens, jadi aku harus benar-benar siap," ungkapnya.

Selain latihan fisik, Satine juga harus mendalami kondisi psikologis karakter Doti. Ia membaca berbagai referensi tentang anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh tekanan dan berbicara dengan orang-orang yang memiliki pengalaman serupa.

"Aku ingin benar-benar memahami bagaimana rasanya hidup sebagai Doti, bagaimana pola pikirnya, dan bagaimana dia menghadapi dunia sekitarnya," tambahnya.

Sebagai salah satu karakter penting dalam film, interaksi Doti dengan karakter lain menjadi elemen yang sangat krusial. Satine merasa beruntung bisa bekerja dengan para aktor dan aktris berbakat yang membuatnya lebih mudah membangun chemistry.

"Aku banyak belajar dari mereka, terutama dalam hal memahami dinamika antar karakter. Mereka semua sangat suportif dan membantu aku selama proses syuting," ujarnya.

Untuk membangun chemistry yang lebih kuat, Satine dan para pemain lain sering melakukan latihan dan diskusi di luar jam syuting. Ia percaya bahwa kedekatan di balik layar akan membuat interaksi di dalam film terasa lebih natural. "Kita sering ngobrol dan latihan bareng supaya hubungan antar karakter terasa lebih nyata. Menurutku, itu salah satu faktor penting yang bikin film ini lebih hidup," jelasnya lagi.

Sebagai aktris muda, Satine merasa bahwa film ini adalah salah satu pengalaman paling berharga dalam kariernya. Ia berharap bahwa perannya sebagai Doti bisa menyentuh hati penonton dan membuat mereka memahami realitas yang dihadapi banyak orang di dunia nyata.

"Aku ingin orang-orang bisa melihat perspektif lain tentang kehidupan. Kadang kita terlalu cepat menghakimi seseorang tanpa tahu apa yang sebenarnya mereka lalui," katanya.

Selain itu, ia juga berharap Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi film yang dikenang, bukan hanya karena ceritanya yang kuat, tetapi juga karena pesan moral yang dibawanya.

"Film ini bukan cuma tentang ketegangan atau aksi, tapi juga soal kemanusiaan dan bagaimana kita menghadapi rasa takut serta tekanan dalam hidup. Aku harap penonton bisa mengambil sesuatu dari cerita ini," tutupnya.