[EKSKLUSIF] Angie Carvalho Ungkap Makna Tulus di Lagu “Merelakan”

Nama Angie Carvalho mulai banyak diperbincangkan setelah tampil dengan karakter vokal yang lembut, kuat, dan penuh penghayatan. Sejak kecil, Angie sudah akrab dengan dunia musik.

“Mama-papa awalnya nggak tahu kalau aku bisa nyanyi,” ceritanya sambil tertawa kecil. “Waktu itu aku nyanyi di kamar, terus papa bilang ke mama, ‘Kayaknya Eji di lesin aja deh.’ Dari situ mulai deh aku latihan serius.”

Di usia 10 tahun, Angie mulai mengikuti berbagai lomba nyanyi di daerah asalnya. Kini, meski masih duduk di bangku kelas 12, ia sudah memantapkan langkah di industri musik dan berhasil menarik perhatian lewat warna suara serta kedewasaan dalam bermusik.

“Merelakan” bukan sekadar lagu cinta patah hati. Bagi Angie, lagu ini berbicara tentang keikhlasan universal. “Kalau dilihat dari judulnya aja udah kayak, ‘Aduh, ini pasti tentang kehilangan,’ tapi menurut aku lagu ini bisa dari semua sudut pandang,” jelasnya.

“Bukan cuma tentang pasangan, tapi juga bisa tentang keluarga, teman, bahkan sesuatu yang harus kita lepaskan demi kebaikan bersama.”

Dalam lagu ini, Angie bekerja sama dengan Krisna Triastantya dalam proses penulisan. Aransemen pop-balada yang lembut memperkuat emosi lirik tanpa terasa berlebihan. “Waktu nyanyi di studio aja, aku udah ngerasa sedih banget di awal,” ucap Angie. “Tapi di situ aku belajar gimana caranya nyalurin perasaan tanpa tenggelam di dalamnya.”

Musik video “Merelakan” menjadi salah satu bagian paling menarik dari rilisan ini. Dikemas seperti mini movie, video tersebut menampilkan perjalanan dua insan yang saling mencintai namun tak bisa bersama. “Konsepnya pengin nunjukin sisi emosional cinta yang nggak bisa dimiliki,” ungkap Angie.

Selain itu, versi video liriknya juga punya sentuhan personal: Angie terlihat sedang menggambar sambil bernyanyi. “Padahal aku tuh nggak bisa gambar,” ujarnya sambil tertawa. “Tapi waktu dikasih konsep itu, aku pikir lucu juga, kayak simbol bahwa kadang kita cuma bisa ‘menggambar’ kenangan yang nggak bisa kita ulang lagi.”

Tumbuh di sorotan publik sejak remaja bukan hal mudah bagi Angie Carvalho. Perjalanannya dimulai dari ajang pencarian bakat yang membentuk mental dan kedisiplinannya sebagai penyanyi muda. “Aku pernah banget ngerasa nggak cukup baik,” kenangnya. “Tapi mama selalu bilang, percaya diri dulu, baru orang lain bisa percaya sama kamu.” Dari ayahnya yang mantan atlet, Angie juga belajar pentingnya latihan dan fokus setiap hari.

Meski baru 17 tahun, Angie sudah punya visi yang matang tentang kariernya. Ia ingin terus membuat lagu yang jujur dan bisa jadi penguat bagi banyak orang. “Aku masih sekolah, jadi harus bisa bagi waktu,” tuturnya. “Tapi aku nggak mau berhenti di sini. Aku mau terus belajar dan nyanyi dari hati.”

Lewat “Merelakan,” Angie membuktikan bahwa kedewasaan tak selalu datang dari usia, melainkan dari kemampuan memahami arti kehilangan. Dengan suara lembut dan penghayatan yang tulus, ia menutup perbincangan dengan pesan hangat yang sederhana: “Kalau cinta memang tulus, dia nggak akan hilang.” Kalau ingin menyanyikan lagu "Merelakan", mari simak liriknya dalam artikel berikut ini, Bela!

Lirik lagu "Merelakan" - Angie Carvalho

Dan ku mencintaimu
Lebih dari apapun itu
Di Setiap langkahku
Ku bahagia pernah di sisimu

Walau ku tau
Kau tak begitu
Ku kan terima

Cinta itu tak selalu
Mengharuskan tuk miliki
Merelakan semua rasa yang telah berlalu

Ku mencoba tuk bahagia
Dan terima kenyataan
Kan ku simpan semua rasa untukku

Memori yang melekat di tempat biasa kita bercerita
Biarkan semua ini tersusun dalam ingatan saja