Makrame memiliki sejarah lintas benua yang cukup panjang. Pada abad ke-13, istilah makrame ditemukan yang diambil dari bahasa Arab migramah yang berarti pinggiran. Namun, sumber lain menyebutkan makrame diambil dari kata makrama yang dalam bahasa Turki berarti serbet atau handuk. Pada masa itu, setiap serbet dan handuk di Turki memiliki benang yang dilebihkan di bagian ujung tenunannya.
Kemudian, makrame dekoratif digunakan oleh penenun asal Arab untuk menyelesaikan ujung tenunan mereka. Awalnya makrame digunakan untuk mengunci ujung tenunan agar benang tidak terbuka kembali. Oleh orang Babilonia dan Asyria, tenunan ini kemudian dibawa ke Eropa melalui Afrika Utara, yang kemudian menyebar hingga Spanyol.
Pada masa Victoria atau pada tahun 1970-an, makrame menjadi sangat populer di Inggris. Hampir sebagian besar perempuan di sana dapat membuat makrame. Bahkan, Queen Mary dari Inggris mengajarkan cara membuat makrame kepada para gadis di sana. Hingga saat itu, rumah di masa Victoria didekorasi menggunakan makrame, mulai dari tirai, seprai, taplak meja, hingga pakaian mereka.