Bintangi Gundala, Lukman Sardi & Aqi Singgih Tak Ikuti Proses Casting

Sebelum menawarkan peran dalam film Gundala, sang sutradara sekaligus penulis naskah, Joko Anwar sudah memikirkan matang-matang setiap karakter yang dibuatnya. Ia pun sudah terbayang siapa saja yang akan memerankannya kelak jika naskah tersebut difilmkan. Karena hal inilah, Lukman dan Aqi mendapatkan peran tersebut tanpa melalui casting.

“Jujur nggak ada proses casting. Joko kan terkenal sudah lama dan aku kenal sama dia sudah lama juga. Menjadi teman cukup baik tapi bukan karena sudah temenan lama ya makanya diajak, dia pasti punya alasan tersendiri. Jadi waktu dia telepon dan ngajak meeting akhirnya dia ceritain soal karakter dan film ini,” jelas Lukman kepada Popbela saat berkunjung ke IDN Media Creative Jakarta.

“Intinya,” kata Aqi melanjutkan, “bahwa karakternya itu sudah kebayang sama Joko, biasanya sutradara gitu tuh karena dia juga yang nulis dan udah mempersiapkan semuanya. Siapa berperan sebagai apa dan sebagainya. Dan aku pikir ini tuh karakter yang menarik ditambah lagi sebuah film Gundala yang memang menjadi legenda komik indonesia dan jagoan indonesia makanya kami langsung setuju pas ditawarin.”

Serunya bekerja dengan Joko Anwar, lanjut Lukman, ia sudah sangat mempersiapkan segala hal tentang masing-masing tokoh yang akan dimainkan. Bahkan sampai hal yang sangat detil seperti latar belakang sang tokoh juga sudah disiapkan sebaik mungkin.

“Di sini aku berperan sebagai Ridwan Bahri. Dia itu sosok politisi yang sangat komitmen sama rakyatnya. Enaknya di sini aku sudah dapat brief lengkap dari Joko soal siapa si Ridwan Bahri ini. Bagaimana cara dia jalan, ngomong, bahkan sampai masa lalunya itu sudah ada. Jadi aku nggak perlu berimajinasi yang gimana-gimana, cukup di-improve beberapa saja,” kata Lukman.

Sama seperti Lukman, Aqi yang memerankan Ganda Hamdan sangat bersyukur bisa bekerja sama dengan Joko. Saking detailnya Joko memberikan gambaran tentang suatu tokoh, bahkan hal sekecil kancing baju pun sudah dituliskan dalam skrip.

“Kalau Ganda Hamdan itu politisi juga tapi bedanya sama Ridwan Bahri, Ganda lebih mementingkan diri sendiri. Untuk memerankan Ganda Hamdan, aku juga sudah dapat skrip lengkapnya jadi nggak berimajinasi dari nol banget. Bahkan saking detailnya, kancing baju Ganda Hamdan saja sudah ada di skrip itu,” jelas Aqi.

Di tengah gempuran film superhero luar negeri seperti Marvel dan DC, Gundala hadir sebagai superhero lokal yang nggak kalah seru. Lukman dan Aqi berharap Gundala dapat membawa kebanggaan tersendiri bagai generasi Millennial dan Gen Z Indonesia.

“Industri film saat ini bergerak maju dengan segala macam hal, nah ini menjadi hal baru di film Indonesia bagaimana Joko dan teman-teman dari Bumi Langit Universe bicara tentang patriot, jagoan Indonesia di tengah gempuran superhero lain. Kalian semua (Millennial dan Genz) wajib nonton film ini, biar anak muda tahu bahwa Indonesia adalah loh seperti ini punya superhero sendiri, bisa dibilang ini luar biasa dan menarik, biar muncul ide baru untuk membuat yang lebih keren lagi,” tutup Lukman.