Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

9 Tradisi Imlek Populer yang Mulai Punah, Termasuk Menyalakan Petasan

Tradisi menyalakan petasan telah dilarang di kota-kota besar

Cynthia Claudia

Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada tanggal 22 Januari 2023. Pergantian Tahun Baru menurut kalender Tiongkok ini menjadi momen tahunan yang paling ditunggu masyarakat Tionghoa.

Menurut History.com, Tahun Baru Imlek telah dirayakan masyarakat Tionghoa sejak 4.000 tahun yang lalu. Maka, terbentuklah tradisi yang akhirnya diturunkan dan wajib dilakukan setiap Tahun Baru Imlek. Namun, perkembangan zaman dan modernisasi akhirnya membuat beberapa tradisi terpaksa ditinggalkan. 

Berikut adalah 10 tradisi Imlek populer yang diturun-temurunkan namun mulai punah sekarang.

1. Menikah tanpa memilih tanggal tertentu

unsplash.com/Photos by Lanty

Hari-hari terbaik untuk menikah menurut Dewa Agama adalah antara tanggal 23-30 bulan 12 menurut kalender Tiongkok. Karena bukan hari libur, maka mereka yang berencana untuk menikah terpaksa harus meluangkan hari kerja untuk merayakan pernikahan.

Sekarang, malah banyak pasangan yang menikah selama Festival Musim Semi, karena telah menjadi hari libur umum di Tiongkok. Alasannya  bukan karena dilarang berdasarkan tradisi, atau karena menunjukkan tanggal keberuntungan, namun karena mereka memiliki lebih banyak waktu luang di saat tidak bekerja.

2. Membuat adonan bakpao

dok.internet

Membuat adonan bakpao telah menjadi sebuah tradisi tahunan yang harus dilaksanakan setiap Tahun Baru Imlek. Setiap keluarga akan sibuk menyiapkan adonan bakpao sebelum Tahun Baru Imlek hadir.

Karena adonan bakpao yang terdiri dari ragi cepat rusak, maka masyarakat Tionghoa biasanya menunggu sampai dua hari sebelum Tahun Baru Imlek hadir untuk memfermentasi adonan agar menghindari kerusakan adonan. 

Namun, kebiasaan ini mulai punah karena ketersediaan baking powder dan lemari es untuk menyimpan adonan agar awet.

3. Membuat bakpao kukus

https://ruyiasianrecipes.com/

Bakpao kukus yang diisi dengan kacang merah dan pasta kurma merah termasuk salah satu hidangan yang mewarnai Tahun Baru Imlek, terutama bagi masyarakat Beijing. Bakpao kukus tersebut biasanya dihiasi dengan titik-titik merah sebagai tradisi. 

Namun, sekarang sudah jarang terlihat masyarakat Tionghoa menyiapkan bakpao kukus dari rumah, karena sudah banyak toko roti yang menjual bakpao kukus selama Tahun Baru Imlek. Meskipun begitu, jarang ditemukan bakpao kukus yang dihiasi titik-titik merah.

4. Menyalakan petasan di pagi hari Tahun Baru Imlek

https://www.china-family-adventure.com/

Setiap rumah tangga masyarakat Tionghoa selalu berlomba-loma untuk menjadi yang pertama menyalakan petasan pada pukul 00:00, pada hari pertama Tahun Baru Imlek.

Juga merupakan tradisi untuk menyalakan satu petasan kecil terlebih dahulu, diikuti dengan tiga petasan besar lainnya. Tradisi ini melambangkan penutupan tahun lama dan penyambutan Tahun Baru.

Namun, tradisi menyalakan petasan sekarang telah dilarang di berbagai kota besar di Tiongkok. Jadi, tradisi ini hanya dilakukan di berbagai provinsi atau daerah pedesaan.

5. Dilarang menggunakan sapu pada Hari Tahun Baru Imlek

Pexels.com/Gantas Vaičiulėnas

Menggunakan sapu untuk menyapu lantai ataupun membuang sampah, dilarang pada Hari Tahun Baru Imlek (atau hari ke-2) karena dianggap membawa sial. Maka, pekerjaan rumah tangga yang berkaitan dengan kebersihan pun dilakukan masyarakat Tionghoa sehari sebelum Tahun Baru Imlek.

Sekarang, tradisi ini jarang dilakukan di kota-kota besar, namun masih populer diikuti masyarakat yang menetap di daerah pedesaan.

6. Persembahan kepada Dewa Keberuntungan

https://www.dreamstime.com/

Tradisi persembahan kepada Dewa Keberuntungan biasanya dilakukan pada hari ke-2 (di Tiongkok Utara) atau hari ke-5 (di Tiongkok Selatan), menurut kalender Tiongkok. Ritual persembahan ini diadakan di toko atau rumah, dengan menyiapkan daging babi, kambing, ayam, bebek, atau ikan mas hidup, sebagai bentuk persembahan untuk mendapatkan keberuntungan di Tahun Baru mendatang.

7. Dilarang berpergian di Hari Tahun Baru Imlek ke-3

pexels.com/ Rodnae Production

Scarlet Dog Day (赤狗日) yang melambangkan Hari Tahun Baru Imlek ke-3 menurut tradisi, adalah hari sial. Scarlet Dog ini mewakili Dewa Kemarahan, maka siapa pun yang bertemu dengannya ketika berpergian di hari ke-3 akan mengalami nasib buruk. 

Maka, masyarakat Tionghoa tidak melakukan kunjungan Tahun Baru ataupun menerima tamu pada hari ke-3. Mereka tinggal diam di rumah sepanjang hari. 

Sekarang, masyarakat Tionghoa yang modern telah meninggalkan tradisi ini dan berani melalukan kunjungan pada hari ke-3 Tahun Baru Imlek.

8. Menyambut Dewa dengan membakar dupa dan kertas

https://www.chineseamericanfamily.com/

Pada hari ke-4, masyarakat Tionghoa kembali menyambut dewa dengan membakar dupa dan kertas yang melambangkan uang, menyalakan petasan, serta mempersembahkan persembahan kurban seperti daging dan buah-buahan. Namun, sekarang sudah jarang dilakukan sebagai bentuk penyambutan kembalinya Dewa dari surga.

9. Mengutus Dewa Miskin ke surga

takemetour.org

Masyarakat Tionghoa memang mempercayai keberadaan berbagai macam Dewa, salah satunya Dewa Miskin yang penampilannya pendek, kurus dan berpakaian seadanya. Sudah menjadi tradisi bahwa masyarakat Tionghoa akan mengirimkan Dewa Miskin ke surga dengan mempersembahkan pakaian baru.

Tradisi persembahan yang mengirimkan Dewa Miskin ke surga ini sangat populer di jaman Dinasi Tang (68-907), namun tradisi ini sekarang sudah punah.

Itulah 9 tradisi Imlek populer dari zaman dulu yang mulai punah sekarang. Apakah dari kalian ada yang mengenal atau masih melakukan tradisi di atas, Bela?

IDN Media Channels

Latest from Inspiration