Sebagai pemimpin di media khusus perempuan, Adinda menyoroti lonjakan kasus pelecehan. Ia turut mengungkapkan kekhawatiran karena hal tersebut marak terjadi di ruang publik, seperti tempat umum dan transportasi umum.
“Semakin ke sini, bukannya berkurang malah semakin bertambah, ya? Misal pelecehan, dan itu di ranah yang sehari-hari kita hadapi, misalnya tempat umum, angkutan umum, bahkan kemarin di obgyn,” ujarnya.
Karena lingkungan eksternal tak selalu bisa dikendalikan, Adinda menekankan pentingnya literasi perlindungan diri. Fimela sendiri memanfaatkan perannya sebagai media untuk menjangkau pihak-pihak yang kredibel untuk memberikan edukasi seputar batas sentuhan agar tak dikategorikan sebagai pelecehan seksual.
“Jadi kemarin kita concern untuk mewawancarai dokter obgyn. Kita mencari tahu SOP pemeriksaan untuk dokter itu bisa sentuh tubuh kita tuh seperti apa. Jadi kita aware juga kan. Misal juga pijat refleksi, sentuhannya sejauh mana. Jadi lebih ke edukasi-edukasi juga untuk melaporkan kasus ini ke mana,” tambahnya.