7 Rekomendasi Film Komedi Thailand Netflix, Bodor Abis!

Biasanya, film komedi Thailand banyak dikemas dengan bumbu percintaan dan drama. Namun, sutradara Prueksa Amaruji yang justru menolak racikan tersebut dan memilih mengusung genre komedi-action ketika menggarap The Lost Lotteries.

The Lost Lotteries berkisah pada 5 orang yang kesulitan menjalani hidup yang menggantungkan harapan pada lotre. Mereka adalah Zoe, Beat, Wen, Khun, dan Tay yang berasal dari latar belakang yang berbeda.

Namun, kertas lotre yang mereka incar dicuri oleh kelompok mafia sekaligus rentenir akibat utang keluarga Tay, si penjual lotre. Tay dan keempat orang tersebut berusaha menyelamatkan kertas-kertas lotre milik perusahaannya yang dicuri oleh kelompok mafia.

Berhasilkah mereka merebut kembali kertas lotre itu?

Seperti judulnya, film komedi Thailand ini menceritakan Kao (Nat Kitcharit), seorang atlet sport-stacking yang berambisi dalam menaklukkan rekor dunia. Di tengah ambisinya, Kao harus menerima pil pahit bahwa pacarnya ingin menyudahi hubungan mereka.

Apalagi, sang pacar adalah sosok penting dalam hidup Kao yang selama ini telah menemani dan tinggal bersama. Tak ingin kehilangan sang kekasih, sang atlet pun harus berjuang keras merajut kembali hubungannya yang retak.

Menawarkan genre laga komedi dengan bumbu romantis, Fast & Feel Love menawarkan alur percintaan yang rumit, namun dikemas piawai dengan jalan cerita yang sederhana. Berhasil mendapat rating 7.3 di IMDB, Fast & Feel Love bisa menjadi film komedi santai yang cocok ditonton bersama pacar atau sahabat.

Sama seperti film komedi Thailand kebanyakan, Love Destiny: The Movie juga diracik dengan bumbu romansa dan humor di dalamnya. Jalan cerita dari film ini bermula dari Phop, pengrajin pria dengan senyum termanis di Thailand yang berjuang dalam pencarian takdir cintanya. Selama bertahun-tahun, ia memimpikan seorang perempuan yang sebagai jodohnya di masa lalu.

Ternyata, Gaysorn (Bella Ranee), perempuan yang ia tolak untuk dijodohkan dengannya adalah jawaban dari takdir cinta yang didambakannya selama ini. Tak berjalan mulus, Gaysorn pun menolaknya dan justru tertarik pada Methas, seorang pria barat yang tampan.

Lantas, bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?

AI Love You menjadi film reuni bagi Mario Maurer dan Baifern Pimchanok setelah Crazy Little Thing Called Love pada 2010. Kabar baik ini juga menjadi berita gembira bagi penggemar yang merindukan chemistry di antara keduanya.

Walau sama-sama film bergenre romansa, AI Love You disajikan dengan tema percintaan yang rumit antara sistem kecerdasan buatan (AI) bernama Dob dan gadis bernama Lana (Baifern Pimchanok). Dengan kecerdasannya, Dob bisa berkomunikasi dan memahami perasaan yang dialami penggunanya.

Suatu hari, Lana mencurahkan kegalauannya pada Dob mengenai kisah kencannya yang gagal dengan Bobby (Mario Maurer). Dalam sesi curhat tersebut, Lana juga menceritakan keinginan dan kriterianya kekasih pilihannya. Mengabulkan curhatan Lana, Dob pun masuk ke dalam tubuh Bob (Mario Maurer) demi mengejar cinta perempuan tersebut.

The Con-Heartist sekiranya bisa menjadi tontonan penghibur lara bagi kamu yang sedang mengalami patah hati. Tayang di Netflix, film romansa-komedi ini kembali dibintangi oleh Baifern Pimchanok sebagai Ina dan Nadech Kugimiya sebagai Tower.

Ina adalah seorang bankir perempuan yang menjadi korban penipuan mantan pacarnya, Petch. Perempuan lugu ini menjalani hidup penuh kemelaratan setelah meminjamkan 500.000 baht kepada Petch yang tega meninggalkannya.

Bekerja sama dengan Tower yang hendak menipunya juga, Ina pun melancarkan balas dendam kepada Petch demi merebut kembali uang darinya. Keintiman yang lekat antara keduanya selama menyusun rencana balas dendam, ternyata membuahkan benih-benih cinta  antara Ina dan Tower.

My God Father menampilkan drama keluarga yang hangat dibungkus dengan komedi ringan. Film ini berfokus pada Got, seorang pembalap yang tak akur dengan ayahnya, Prem yang otoriter dan tegas. Hubungan mereka memburuk, setelah sang ibu, Nareem menghabisi nyawanya sendiri karena depresi mengetahui sang suami mendekam di penjara.

Suatu hari, Got mengalami koma akibat kecelakaan. Di masa komanya, ia terlempar ke tahun 1988, setahun sebelum Got dilahirkan. Pada masa itu, ia melihat sosok muda ayahnya yang merupakan ketua geng preman yang setia kawan. Got juga bertemu dengan sang ibu, Bew yang merupakan nama lain Nareem.

Berbekal tekad, Got pun berusaha mengubah masa depan keluarga mereka dan mencegah ayahnya masuk penjara supaya ibunya tidak meregang nyawanya. Akankah Got berhasil menyelamatkan rumah tangga kedua orang tuanya?

Baifern Pimchanok kembali mewarnai layar kaca Thailand lewat perannya sebagai Gink pada Friend Zone. Sesuai judulnya, Friend Zone mengisahkan percintaan Gink yang diam-diam menyukai sahabatnya sendiri, Palm (Naphat Siangsomboon).

Suka sama suka, ternyata Palm memiliki perasaan yang sama terhadap Gink. Namun, Palm memilih untuk mengubur dalam perasaannya dan terjebak dalam friend zone. Hal ini karena Palm ingin mempertahankan tali persahabatannya selama ini bersama Gink.

Film kawakan sutradara Chayanop Boonprakop mengusung tema romansa-komedi yang membuat emosimu terombang-ambing. Walau jalan percintaan Palm-Gink membuat penonton baper, tetapi adanya guyonan di dalamnya justru menjadi pereda rasa emosional penonton.

Apakah Palm dan Gink akhirnya bisa mengutarakan perasaan mereka masing-masing?

Rekomendasi film komedi Thailand di atas bisa kamu saksikan di Netflix. Cocok menjadi hiburan sederhana ketika di rumah, film komedi di atas bisa diharapkan dapat menghapus pelipur lara dirimu.