7 Fakta Seru Ms. Marvel, Angkat Budaya Muslim dan Asia Selatan

Ms. Marvel menjadi salah satu serial live action yang paling ditunggu oleh para penggemar MCU. Serial ini menjadi begitu spesial karena banyak hal 'pertama' di dalamnya. Mulai dari serial dengan tokoh utama superhero muslim pertama, serial MCU yang mengangkat budaya Asia pertama, hingga superhero remaja perempuan pertama yang dibuatkan serial live action solonya. 

Sana Amanat, eksekutif produser dari serial ini mengatakan bahwa dulu ia sempat mengira tokoh Ms. Marvel tak akan sepopuler tokoh superhero lainnya. Nyatanya, Ms. Marvel justru memiliki penggemar yang cukup banyak, sehingga MCU pun sampai pada keputusan untuk membuatkan serial solonya.

Setelah melewati banyak proses audisi untuk memilih siapa yang cocok memerankan Kamala Khan alias Ms. Marvel, MCU kemudian menjatuhkan pilihan kepada Iman Vellani. Sosok Iman yang memiliki wajah Asia dan kulit yang kecokelatan menjadi alasan karakter tersebut jatuh kepadanya.

Selain itu, menurut Kevin Feige sebagai eksekutif produser mengatakan bahwa sosok Iman merepresentasikan semuanya. Iman mampu membawakan karakter Ms. Marvel dengan sangat tepat dan diharapkan bisa menggaet penonton baru yang mungkin sebelumnya belum pernah atau bahkan kurang tertarik untuk menyaksikan film dan serial produksi MCU.

Ada kisah lucu di balik terpilihnya Iman Vellani sebagai Ms. Marvel, yakni ia sempat mengira dirinya kena penipuan melalui WhatsApp!

"Di bulan Februari 2020, aku mendapat panggilan casting melalui pesan WhatsApp. Karena saat itu aku nggak tahu bagaimana bentuk panggilan casting, jadi aku merasa itu sebagai salah satu bentuk penipuan. Tapi, akhirnya, setelah mencari tahu, aku yakin ini bukanlah penipuan dan aku mulai mencoba membuat video untuk casting dan mengumpulkan berkas yang dibutuhkan," ungkap Iman.

Jika kamu telah membaca Ms. Marvel versi komik, kamu akan melihat perbedaan yang cukup signifikan dengan versi live action-nya. Perbedaan yang cukup terlihat adalah kekuatan yang dimiliki oleh Ms. Marvel, serta visual lengan dan tangan yang sedikit berbeda.

Menanggapi hal ini, Bisha K. Ali, penulis naskah Ms. Marvel memiliki alasan khusus. Menurut Bisha, perbedaan ini dibuat agar versi serial live action-nya terasa lebih segar dan kontemporer dibandingkan versi komik.

Selain menggandeng aktor keturunan Asia sebagai tokoh utama, Ms. Marvel juga menjadi serial MCU pertama yang kaya akan budaya Asia Selatan. Mulai dari pemilihan lagu, gaya berpakaian, makanan, hingga ornamen pada dekorasi rumah, semuanya identik dengan budaya Asia Selatan yang begitu kental.

Superhero muda berusia 16 tahun, mungkin kamu akan membandingkannya dengan Spiderman alias Peter Parker yang juga memiliki usia yang muda. Namun, apa yang membuat Ms. Marvel berbeda dan spesial dari superhero Marvel lainnya?

Menurut Iman, Ms. Marvel menjadi begitu spesial dibandingkan lainnya adalah karena terasa lebih real dan dekat dengan remaja pada umumnya. Salah satu faktanya yakni Kamala Khan adalah penggemar dari banyak superhero Marvel lainnya. Tentu hal ini relate dengan kita, bukan? Fakta ini memberikan fakta dan inspirasi bahwa orang biasa seperti Kamala Khan (atau kita juga tentunya) bisa menjadi mirip dengan sosok yang kita idolakan suatu hari nanti jika bekerja keras.

Satu hal lagi yang membuat Ms. Marvel menjadi begitu spesial adalah visualisasi perempuan berhijab dan umat muslim yang dihadirkan sepanjang serial ini. Munculnya perempuan berhijab dalam serial besar sekelas MCU ini diharapkan mampu mengusir anggapan negatif dan Islamphobia yang masih menjadi stigma di negara barat.

"Mengenakan hijab sebagai identitas suatu agama bukanlah sesuatu yang memalukan dan harus disembunyikan. Justru itu adalah identitas yang indah dan menggambarkan keberagaman yang begitu nyata," ungkap Yasmeen Fletcher, pemeran Nakia dalam serial ini.

Bagaimana, Bela, siap menyaksikan serial ini dan menunggunya tayang setiap minggu?