7 Fakta Orang Bunian, Suku Gaib Penghuni Tanah Minangkabau

Keberadaan orang bunian bagi masyarakat Melayu dan Minangkabau, dipercaya menjadi makhluk mitologi yang didefinisikan sebagai suku gaib. Masyarakat daerah setempat,\ memercayai bahwa orang bunian tersebut mendiami bagian atau tempat yang tidak dihuni manusia, seperti hutan atau tepian sungai di pedalaman.

Masyarakat setempat kerap menggambarkan orang bunian memiliki postur tubuh tegak, dengan tangan dan kaki lengkap. Orang bunian memang memiliki struktur dan bentuk yang mirip dengan manusia pada umumnya. 

Selain itu, orang bunian disebut tidak memiliki philtrum atau cekungan vertikal antara bibir atas dan pangkal hidung. Lalu, kedua alisnya digambarkan menyatu. Makin dibuat penasaran, kaena diketahui kalau orang bunian tidak seperti orang yang hidup primitif. 

Cerita yang paling tersohor soal orang bunian, saat mendengar hilangnya warga daerah setempat secara tiba-tiba. Salah satunya, Kisah seorang warga Kepulauan Riau berinisial Y yang sempat heboh setelah hilang tujuh hari.

Sebelum dinyatakan hilang, orang tersebut diketahui masuk ke sebuah hutan. Keluarga dibantu masyarakat dan BNPB pun sudah berusaha mencarinya. Namun nahas, ia tidak kunjung ditemukan hingga setelah tujuh hari dinyatakan hilang.

Keluarga dan masyarakat setempat kemudian mengaitkan kejadian itu dengan suku makhluk gaib orang bunian. Mereka percaya, Y disesatkan orang Bunian sehingga tak kunjung pulang. Sebelumnya, kisah serupa juga sempat dialami seorang pegawai Honorer Pemerintah Indragiri Hulu berinisial A asal Riau.

Selain kerap dikaitkan dengan cerita buruk, ada pula cerita kebaikan dari orang bunian. Salah satunya, ketika tragedi Perang Sambas di Kalimantan. Cerita tersebut berasal dari kesaksian anggota BPBD, yang memiliki kemampuan penglihatan spiritual. Ia menyebut orang bunian berbondong-bondong membantu 11 damkar dalam menangani kebakaran hutan itu.

Orang bunian disebut warga setempat sering berusaha untuk mengajak manusia dengan cara mereka. Termasuk mengajak manusia agar masuk ke alamnya, di antaranya mengeluarkan aroma makanan yang menggiurkan, hingga keindahan dari istana kerajaan mereka.

Sejauh ini, tidak ada yang mengetahui alasan kenapa orang bunian melakukan hal tersebut. Namun, jika manusia pergi ke alamnya akan diberi pilihan untuk menetap di sana, atau kembali ke alam manusia.

Ada pula perbedaan waktu antara alam orang bunian dan manusia, saat berada di alam orang bunian, waktu mereka terasa lebih lama. Sehingga, manusia yang merasa sudah tinggal bertahun-tahun di sana, ternyata hanya dikabarkan menghilang selama beberapa hari saja. 

Guna melindungi diri dari keberadaan orang bunian, warga daerah Alahan Panjang, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat punya pantangan tersendiri. Mereka tidak akan pergi ke hutan atau bukit seorang diri, sembari menghindari perkataan buruk atau takabur. Pantangan tersebut dilakukan, supaya tidak bertemu dengan orang bunian yang mampu berpura-pura menjadi manusia.

Itulah fakta tentang orang bunian yang disebut sebagai suku gaib di Minangkabau. Bagaimana kalau menurutmu, Bela?