7 Fakta Menarik Film 'Mantra Surugana', Angkat Nilai Budaya Sunda

Film Mantra Surugana mengisahkan Tantri (Shinta Marino) yang baru saja pindah ke asrama. Di sini, ia menemukan hubungan mengerikan antara mantra dan kutukan di masa lalu yang mampu membangkitkan iblis Surugana. 

Berbagai kejadian mengerikan pun mampir dalam hidupnya. Hal ini membuat seniornya, Asta (Fergie Brittany) dan Fey (Shabrina Luna) mulai mengaitkannya dengan hilangnya Arum (Rania Putrisari) yang sebelumnya menempati kamar Tantri. 

Selain Arum, ada Luki (Yusuf Mahardika) yang juga hilang. Saat ketika ia mulai menggali lebih dalam di balik hilangnya Arum dan Luki, keadaan mulai tak terkendali. Lantas, akankah Tantri berhasil mengungkap semua misteri yang menghantuinya?

Sama seperti judulnya, salah satu fokus utama dalam film Mantra Surunaga adalah mengangkat kearifan budaya lokal Sunda, mantra. Sejak zaman Sunda kuno, pembacaan mantra telah dilakukan untuk menolak bala dalam upacara ruwatan. 

Pada dasarnya, mantra adalah ekspresi doa untuk suatu tujuan yang baik seperti meminta kesejahteraan, kesuburan, dan kedamaian. Namun, tak sedikit yang menggunakan mantra dengan maksud jahat yaitu untuk mencelakakan orang lain. 

“Kami berpikir, selain film itu sebagai sarana entertainment, tapi isi daripada film itu juga cukup untuk memberikan makna buat penonton. Dan yang utama adalah adakah nilai lokal yang dapat kami angkat? Kebetulan kali ini kami angkat adalah Sunda,” ujar Supardi Tan selaku Founder PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Jumat (22/7/2023). 

Mengangkat sosok iblis yang dipercayai nyata adanya, tim produksi Mantra Surugana memutuskan untuk mengganti nama Hurugana menjadi Surugana. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Konon katanya, jika menyebutkan mantra dan nama iblis secara lengkap maka mantra yang diucapkan bisa benar-benar kejadian. 

“Surugana sebenarnya ada secara iblisnya, cuma memang namanya Hurugana. Dia memang yang suka membuat kekacauan dan itu sudah dari sebelum peradaban islam, dan secara bentuknya mendekati, memang ke arah situ sebenarnya,” jelas sang sutradara, Dyan Sunu Prastowo.

Tak bisa dipungkiri jika sebagian besar masyarakat Indonesia tumbuh dengan kisah mistis dan horor. Hal ini pula yang membuat animo untuk menonton film bergenre horor cukup tinggi. Memahami betul fakta tersebut, tim produksi Mantra Surugana pun meracik lima ramuan penting untuk film ini. 

“Satu ceritanya jelas, obstacle-nya kita bangun cukup jelas, ketiga kita ada tujuannya, keempat ada goal, dan kelima selalu ada kebaikan. Ini lima ramuan yang kita coba,” ungkap Ervina Isleyen. 

Kehadiran sosok Surugana berhasil membuat penonton merinding. Di balik penampilannya yang mengerikan, ada Cindy Nirmala yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk makeup sampai bertransformasi menjadi sosok Surugana. 

“Yang paling aku inget itu makeup-nya, sih. Kalau kalian memperhatikan Surugana itu kayak setengah telanjang, ini disclaimer ya itu prostetik semua, itu makeup-nya bisa makan waktu 5-7 jam untuk mempersiapkan Surugana,” kisah Cindy Nirmala. 

Bertemu bersama jajaran pemain film Mantra Surugana dalam sesi  Special Screening dan Gala Premiere di XXI Metropole Jakarta, Jumat (22/7/2023), para pemain kompak jika berbicara bahasa Sunda kuno adalah salah satu tantangan dalam film Mantra Surugana ini. 

Beruntung, tim produksi telah menghadirkan guru yang berlatar belakang pendidikan Sastra Sunda untuk membantu proses pendalaman karakter pemain. Bukan hanya belajar bahasa, para pemain pun sampai dibawakan kitab dan lontar yang berisi tulisan Sunda. 

Menggandeng Sara Fajira sebagai pengisi original soundtrack, lirik lagu “Mantra Surugana” ditulis oleh sang penyanyi bersama Reza Rizky dan Ervina Isleyen. Mencampurkan antara Bahasa Inggris dan Sunda, instrumen yang digunakan untuk lagu ini juga menggabungkan alat musik daerah dan modern. 

Sang produser film, Ervina Isleyen, mengungkapkan jika sedari awal memang sudah ada rencana membuat OST khusus untuk Mantra Surugana. Untuk lirik bahasa Sunda itu adalah mantra yang memang ada di dalam film, sedangkan lirik bahasa Inggris merupakan cerita keseluruhan dari film Mantra Surugana. 

Ervina Isleyen menuturkan, “Ketika kita cari penyanyinya, pas kita ngeliat Sara Fajira ‘ini anak kok spooky banget, ya’, terus terang itu yang awalnya ada dipikiran kita. Ternyata, pas kita ngobrol menariknya kita punya misi yang sama, mau mengangkat lokal dari sisi musiknya.”

Lewat kerja keras dan dedikasi penuh dari segenap tim produksi dan jajaran pemain, hanya tinggal menghitung jari sampai film Mantra Suruga tayang di bioskop Tanah Air. Siap merasakan kengerian dan ketegangan yang akan dibawa iblis Surugana, Bela?