Sadarkah kamu? Dunia telah melalui proses peradaban manusia yang berlangsung selama berjuta-juta tahun lamanya. Mulai dari teori kehidupan manusia purba, era penguasaan oleh kerajaan, hingga manusia modern yang terus saja mengupas segalanya.
Itu artinya, proses peradaban manusia memang benar melibatkan perkembangan atau perubahan ideologi dan kepercayaan. Termasuk teori mengenai bumi yang terbilang cukup aneh atau absurd namun sempat dipercayai oleh manusia pada masanya. Apa saja?
Entah sudah berapa buku cerita maupun tontonan televisi dan layar lebar yang telah mengangkat kisah fiksi mengenai kota yang hilang. Sebut saja namanya, Atlantis. Sebuah kota yang dipercayai tenggelam di kedalaman samudera tertentu.
Kepercayaan tersebut telah berkembang selama ratusan tahun lamanya, hingga menarik perhatian seorang peneliti bernama Philip Sclater dan penulis kenamaan Helena Blavatsky, untuk menganlisa dan memunculkan beberapa bukti yang mendukung teori tersebut.
Para ilmuwan dan astronot yang tergabung dalam National Aeronautics and Space Administration atau NASA telah membuktikan bahwa bumi merupakan planet yang melayang-layang dalam orbitnya di angkasa luar. Namun, ada yang memercayai hal lain.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa percaya bahwa bumi adalah punggung atau cangkang seekor kura-kura raksasa. Teori ini dikenal dengan istilah geoterrapinism yang pertama kali muncul pada abad ke-17 dan selanjutnya, didukung oleh kepercayaan suku Amerika asli, kebudayaan Tiongkok dan India.
Berbicara mengenai kondisi bumi, kamu tentu cukup familiar dengan teori-teori yang mengatakan bahwa bumi tidaklah bulat melainkan datar. Tahukah kamu? Meskipun NASA telah membuktikan bentuk bumi yang adalah bulat, teori bumi datar masih berkembang.
Awalnya, teori ini muncul pertama kali dari perkumpulan pengikut teori bumi datar pada 1956. Selanjutnya pada 1980, salah satu anggota bernama Chales Johnson-pun menerbitkan artikel di Science Digest dengan pernyataan-pernyataan terkait.
Kamu telah mendengar beragam teori fiksi mengenai waktu. Sebut saja istilah-istilah terkait lorong waktu, mesin waktu hingga dimensi waktu yang marak ditonjolkan dalam beberapa cerita fiksi di buku-buku cerita maupun tontonan televisi dan layar lebar.
Namun, sebuah teori kubus waktu yang menantang seluruh keilmuwan sains dan fisika modern nyatanya tidak kalah populer. Diperkenalkan oleh Gene Ray pada 1997, teori ini menjelaskan bahwa tiap hari terdiri dari empat hari berbeda yang terjadi bersamaan.
Berbicara mengenai bumi tidak hanya sekadar membicarakan apa yang ada di dalam planet tersebut. Sebaliknya, beberapa teori mengenai bumi turut menganalisa hal-hal yang ada di luar bumi dan pengaruhnya terhadap kondisi bumi maupun kehidupan di bumi.
Salah satunya adalah teori tarikan tektonik yang diperkenalkan oleh Michael Persinger pada 1975. Dalam penjelasannya, teori tersebut membahas hal-hal aneh yang terjadi di bumi akibat tarikan tektonik dan hanya dapat dijelaskan melalui cara kerja meda elektromagnetiknya. Tentu, hal tersebut dikarenakan pengaruh kehidupan di luar bumi.
Jadi, apakah kamu percaya pada beberapa teori di atas? Segala sesuatu memang harus dipertanyakan namun pastikan, kamu menemukan jawabannya dari sumber terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan, ya! Choose what you believe wisely!