Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Dok. Ade Irhamsyah Nauli (@adeirhmsyh) (2025).jpg
Dok. BOSS Creator

Intinya sih...

  • BOSS Creator lahir dari keberanian mengambil jalan baru setelah bisnis pertanian menurun.

  • Pestapora berhasil menarik perhatian penonton setelah masa pandemi dengan konser online dan observasi yang intens.

  • Pestapora ingin menghadirkan ekosistem komunitas musik dari seluruh Indonesia dengan meramu rundown yang tetap ramai.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lima tahun bukan perjalanan yang sebentar, apalagi untuk sebuah tim yang lahir dari keberanian mengambil jalan baru. BOSS Creator, promotor yang melahirkan festival Pestapora, merayakan perjalanannya yang kelima dengan penuh cerita, mulai dari tentang intuisi, ekosistem, hingga tekanan yang justru membuktikan kekuatan mereka.

Dalam kesempatan singkat bersama POPBELA, Riandika Winandatama (Head of BOSS Creator) membagikan perjalanan awal BOSS Creator, tantangan terbesar, hingga filosofi kurasi yang membuat Pestapora selalu terasa “Indonesia banget”.

Penasaran? Simak artikelnya berikut ini.

Dari mana awalnya muncul ide untuk membuat BOSS Creator?

Dok. BOSS Creator

"Waktu itu kami lagi mikir, mau lanjut di bisnis pertanian atau pindah haluan. Terus kepikiran, kayaknya event itu menarik deh. Karena pada saat itu bisnis pertanian memang sudah mulai menurun, sehingga kami mencari arah baru.

Terus suatu hari, Adi ketemu Ucup (Kiki Aulia Ucup) di pinggir jalan, persis di depan Hotel Monopoli. Ngobrol-ngobrol, lalu muncul ide, ‘Eh, gimana kalau kita bikin bisnis EO dan promotor yuk?’ Dari situ saya sama Adi mulai mikir ke arah itu. Ide itu muncul di akhir 2019, meski secara resmi BOSS Creator baru berdiri sebagai PT pada 2020."

Akhirnya BOSS Creator membuat Pestapora sebagai salah satu signature event-nya. Apa yang membuat kamu yakin kalau Pestapora akan diterima dan ramai?

"Awalnya saya merasa ini adalah momennya. Kami mengobservasi lumayan intens dan ternyata benar, setelah pandemi semua orang kangen dengan pertunjukkan. Musisinya kangen manggung dan pekerja panggung juga kangen kerja.

Tapi, sebelum membuat acara offline bisa kembali digelar, BOSS Creator sempat mengisi masa pandemi lewat proyek streaming. Misalnya, waktu itu kami bikin konser online, ada Tulus feat. Erwin Gutawa, terus Pamungkas tukeran lagu sama Dewa 19, Kunto Aji sama Jamrud. Yang kayak gitu-gitu kita produksi online. Ada sponsornya juga waktu itu.

Pengalaman tersebut membuat kami semakin yakin bahwa Pestapora akan menemukan penontonnya ketika festival kembali dibuka."

Selama lima tahun ini, apa momen terbaik buat tim BOSS Creator?

Dok. BOSS Creator

"Momen terbaik itu tiap tahun beda-beda, tapi semuanya terbaik karena kami bisa melalui yang suka, yang senang, dan krisis bareng-bareng. Soliditas adalah alasan kenapa BOSS Creator bisa bertahan dan berkembang di tengah perubahan industri hiburan yang cepat."

Lalu, apa turning point terbesar BOSS Creator dalam lima tahun terakhir?

"Kalau tahun paling sulit nggak ada, semua ada pasang surutnya. Tapi, kalau ngomongin pressure terbesar itu di Pestapora tahun ini. Sebab tahun ini Pestapora berlangsung bersamaan dengan aksi demontrasi besar yang terjadi di beberapa kota di Indonesia waktu itu. 

Untungnya, kami bisa menyelesaikan tanpa cancel acara. Dan di balik pressure itu, ternyata tahun ini jadi jumlah penonton Pestapora paling besar selama empat tahun."

Popbela melihat Pestapora selalu berhasil menemukan musisi underrated. Bagaimana proses meramu rundown sebesar itu agar setiap stage tetap ramai?

Dok. BOSS Creator

"Sebenarnya Pestapora itu ingin menghadirkan ekosistem komunitas musik dari seluruh Indonesia. Tapi karena keterbatasan, kami bekerja sama dengan kolektif program di beberapa daerah yang memang sudah mengkurasi musisi-musisinya. 

Selain kolaborasi daerah, kami juga melakukan observasi dari TikTok, YouTube, dan Spotify. Kami juga bikin kompetisi musik Sound Room bareng AuthentiCity. Dari 3000 peserta, kami pilih 6 untuk tampil di Pestapora, dan 3 lainnya dibawa tur ke beberapa kota.

Kami ingin mengoneksikan musisi dengan brand, vendor, musisi lain, dan ekosistem Jakarta agar exposure mereka makin naik. Dengan ratusan penampil, strategi utamanya adalah membuat penonton tahu apa yang mereka cari. Semakin tahun, penonton semakin cerdas. Ibaratnya ini menu, mereka tahu mau mesen apa, mau nonton siapa."

Terakhir, apa bocoran soal experience baru di tahun kelima BOSS Creator? Mengingat banyak festival serupa, apa yang bikin BOSS tetap beda?

"Menurut kami, kejenuhan terjadi karena banyak acara yang hanya menghadirkan musisi untuk menyanyikan lagu. Padahal penonton mencari sesuatu yang lebih bermakna.

Kalau di BOSS Creator, apa yang kami buat itu belum tentu bisa diulang lagi, tapi bisa jadi legacy. Jadi sejarah buat musisinya, festivalnya, dan penontonnya. Experience yang ingin kami tawarkan bukan tentang format baru semata, tapi tentang momen yang bernilai budaya, yang hanya bisa ditemukan sekali."

Memperingati lima tahun perjalanan, BOSS Creator semakin menegaskan eksistensinya sebagai promotor dengan identitas unik yang konsisten menghadirkan pengalaman hiburan yang relevan bagi audiens Indonesia. Sepanjang tahun ini, BOSS Creator mencatat berbagai perkembangan yang tidak hanya memperkuat operasional internal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekosistem industri hiburan di Indonesia.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi, BOSS Creator siap melangkah ke tahun berikutnya dengan visi yang lebih terarah dan identitas yang memperkuat posisi perusahaan sebagai penyelenggaraan festival serta program kreatif. Lima tahun perjalanan menjadi dasar bagi BOSS Creator untuk terus menghadirkan ruang yang memberikan kesempatan, representasi, serta pengalaman yang relevan bagi generasi kreatif Indonesia.

Editorial Team