5 Reasons Why Raisa is A Sigma Gal

Raisa memulai kariernya pada 2011 lewat lagu “Serba Salah” yang langsung menempatkannya di jajaran penyanyi papan atas Indonesia. Sejak saat itu, hampir semua karyanya menjadi hits di berbagai tangga lagu, mulai dari “Could It Be”, “Kali Kedua”, hingga “Usai di Sini”. Setiap lagu membawa ciri khasnya: vokal lembut, lirik yang hangat, dan aransemen yang elegan.

Menariknya, lagu-lagu Raisa tidak hanya viral di masanya, tapi terus diputar hingga kini di platform digital dan radio. Ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menciptakan karya yang tak lekang waktu, mirip dengan bagaimana sebuah brand kuat tetap relevan meski tren berganti. Raisa tidak sekadar menyanyi; ia membangun legacy musikal yang punya nilai jangka panjang.

Dengan lebih dari 50 penghargaan dan ratusan nominasi di industri musik, Raisa adalah salah satu penyanyi paling berprestasi di Indonesia. Sejumlah penghargaan bergengsi seperti AMI Awards, Indonesian Choice Awards, hingga NET. Awards menjadi bukti konsistensinya sebagai performer dan musisi yang diakui.

Bahkan di tahun 2025 ini, Raisa berhasil mendapatkan 6 nominasi di AMI Awards 2025. Mulai dari Album Pop Terbaik, Artis Solo Wanita Pop Terbaik, Pencipta Lagu Pop Terbaik, Video Musik Terbaik, Karya Kolaborasi Terbaik, hingga Karya Produksi Terbaik Terbaik.

Namun yang menarik, pengakuan terhadap Raisa kini meluas ke luar dunia musik. Ia dinobatkan sebagai Inspiring Figure of The Year di POPBELA Beauty Awards 2024, serta masuk daftar Fortune Indonesia 40 Under 40, yang menyoroti figur muda berpengaruh di bawah usia 40 tahun. Dua penghargaan ini menegaskan satu hal: Raisa bukan sekadar artis, tapi juga sosok panutan dan penggerak industri kreatif Tanah Air.

Ketika banyak musisi hanya berfokus pada karya, Raisa melangkah lebih jauh dengan ikut membangun wadah untuk seniman lain. Bersama Marco Steffiano dan Dipha Barus, ia menjadi Co-Founder sekaligus produser JUNI Studio—bagian dari ekosistem JUNI Records—label rekaman yang menaungi sejumlah musisi ternama seperti Bernadya dan Kunto Aji.

Sebagai co-founder, Raisa berperan bukan hanya sebagai talent, tapi juga produser dan pengambil keputusan kreatif. JUNI dikenal karena pendekatannya yang personal terhadap artis dan fokus pada perkembangan jangka panjang, bukan hanya popularitas sesaat.

Pada Juni 2021, Raisa bersama sahabatnya Titania Fairushka meluncurkan Raine Beauty, brand kecantikan yang mengusung konsep clean and conscious beauty. Nama “Raine” diambil dari nama tengah putri Raisa, Zalina Raine Wylie.

Produk Raine Beauty dikenal ramah lingkungan, halal, vegan, dan cruelty-free. Filosofi yang diusung brand ini selaras dengan karakter Raisa yang elegan, natural, dan berkelas tanpa berlebihan. Di tengah maraknya beauty brand lokal, Raisa berhasil menonjol bukan karena gimmick, tapi karena komitmennya terhadap kualitas dan keberlanjutan. Ia tidak hanya menjual produk, tapi juga nilai dan gaya hidup.

Tak berhenti di dunia musik dan kecantikan, Raisa juga ikut mendirikan Kopi Titik Temu, sebuah coffee shop yang kini punya banyak cabang di kota-kota besar. Titik Temu membuka kedai pertamanya di Seminyak Bali. Kini, kedai tersebut telah membuka beberapa cabang di Jakarta.

Lebih dari sekadar tempat ngopi, Titik Temu menjadi ruang hangat untuk berkumpul, berdiskusi, dan terinspirasi dari konsep yang sangat sejalan dengan personal brand Raisa yang dekat dengan audiensnya.

Dengan lima alasan di atas, semakin membuktikan jika Raisa memang sangat tepat jika menyandang julukan Sigma Gal, bukan?