13 Nama & Foto Band Paling Antimainstream di Indonesia, Kocak Abis
Setiap harinya selalu bermunculan band-band baru yang lebih nyentrik dari sebelumnya. Sebagian berhasil membuat nama di belantika Indonesia, sisanya hanya jadi proyek sementara.
Di antara persaingan yang begitu ketat tentu para band ini juga berlomba-lomba mencuri perhatian khalayak. Salah satunya dengan nama dan penampilan yang antimainstream. Beberapa di antaranya begitu di luar dugaan sampai bikin ngakak. Seperti 13 band berikut ini.
1. Apakah judul hits dari band Antivirus adalah Trojan?
2. Waduh nama bandnya sangat sesuai dengan perkembangan teknologi ya
3. Daripada Persegi, sebenarnya abang-abang sekalian ini lebih cocok disebut "tak beraturan"
4. Ada persegi, ada Ellips. Ada band Jajar Genjang juga jangan-jangan?
5. I Love You Too, Elpiji! Semoga hargamu nggak naik-naik lagi ya, ibu-ibu stres tuh di rumah!
6. Bagi beberapa band, nama penyakit rasanya bisa menanamkan kesan mendalam. Katarak ini misalnya
7. Kalau yang satu ini ceritanya sedang merenungi hasil tes kesehatan bareng-bareng ya?
8. Duh, Cholesterol tinggi nggak ada apa-apanya dibanding penyakit "Cannibal Disease" ini. Seram!
9. Apakah lirik lagu Selattan Band bakal didominasi kata-kata "which is, literally, prefer" khas anak indie Jaksel?
10. Bosen pakai nama daerah yang deket-deket, sekalian saja planet lain kaya The Mars ini
11. D'Dinesh ini senyumnya manis-manis tapi judul lagunya kok seram ya?
12. Whoah, keahlian Photoshop dan desain tingkat tinggi banget nih poster band The Wing
13. Last but not least, adalah Kadal band yang legendaris. Sudah follow official fan account-nya di sosial media?
Itulah tadi 13 band Indonesia dengan nama dan foto paling antimainstream. Penasaran nggak sih dengan kiprah mereka, atau apa kabarnya sekarang? Atau jangan-jangan kamu fans salah satu di antaranya? Coba tuliskan di kolom komentar, band mana yang paling menarik bagimu.
Disclaimer: Artikel ini sudah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "13 Nama & Foto Band Paling Antimainstream di Indonesia, Ngakak Abis"
