Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Whitening vs Brightening
ilustrasi pakai skincare (pexels.com/Sora Shimazaki)

Intinya sih...

  • Brightening fokus pada tekstur kulit dan efek glow tanpa mengubah warna dasar kulit, sementara whitening menargetkan penghambatan produksi melanin secara nyata.

  • Brightening lebih direkomendasikan untuk milenial dan Gen Z karena minim risiko, sedangkan whitening sebaiknya di bawah pengawasan ahli dan hanya untuk hiperpigmentasi berat.

  • Perbedaan mendasar antara whitening dan brightening terletak pada tujuan dan cara kerjanya, serta kandungan bahan aktif yang digunakan dalam produk perawatan kulit.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu masih bingung soal whitening vs brightening, kamu nggak sendiri. Kedua istilah ini sering muncul dalam dunia skincare, tapi punya fungsi yang berbeda. Artikel ini akan menjelaskan perbedaan whitening dan brightening, termasuk apa itu whitening dan brightening, serta mana yang sebenarnya lebih baik untuk jenis dan kebutuhan kulitmu. Nah, artikel ini cocok, nih, untuk kamu yang ingin kulit cerah sehat tanpa salah pilih produk. Yuk, simak lebih lanjut!

Whitening vs brightening, lebih bagus mana?

Mengutip Puristry, secara dermatologis, brightening fokus memperbaiki tekstur kulit dan membuat kulit tampak bercahaya alami—tanpa mengubah warna dasar kulit. Sementara whitening (atau lightening untuk bagian kulit tertentu) menargetkan penghambatan produksi melanin untuk mencerahkan pigmentasi secara nyata.

Brightening umumnya mengandalkan bahan seperti vitamin C, niacinamide, AHA/BHA yang lembut dan memberikan efek glow secara bertahap dan aman dipakai harian. Whitening melibatkan agen seperti hydroquinone, kojic acid, dan arbutin yang lebih kuat dan berpotensi efek samping jika tidak digunakan hati‑hati.

Untuk sebagian besar orang yang ingin kulit sehat, merata, dan glowing tanpa risiko drama kulit rusak, brightening lebih direkomendasikan. Whitening sebaiknya dipertimbangkan hanya jika ada hiperpigmentasi berat dan prosedurnya harus di bawah pengawasan ahli.

Perbedaan Whitening dan Brightening

Secara mendasar, perbedaan whitening dan brightening terletak pada tujuan dan cara kerja masing-masing. Whitening bertujuan untuk mencerahkan warna kulit secara keseluruhan, sering kali dengan cara menekan produksi melanin di dalam kulit. Sementara itu, brightening lebih fokus pada membuat kulit tampak segar, cerah alami, dan meratakan warna kulit tanpa mengubah warna dasarnya.

Mengutip Puristry dan Byrdie, brightening bekerja dengan cara menstimulasi eksfoliasi sel kulit mati, mempercepat regenerasi kulit, dan menjaga hidrasi, sehingga kulit terlihat lebih glowing dan sehat. Sebaliknya, whitening bekerja dengan menghambat aktivitas enzim tyrosinase, yakni enzim yang berperan dalam produksi melanin. Hal ini disebutkan dalam artikel oleh Cosmetic Dermatologist India dan juga dibahas di Essence serta Vogue Business, yang menjelaskan bahwa whitening secara teknis menargetkan perubahan pada pigmen kulit.

Dari sisi bahan aktif, produk whitening biasanya mengandung agen pencerah kuat seperti hydroquinone, kojic acid, dan alpha arbutin. Bahan-bahan ini memang efektif untuk menangani hiperpigmentasi, tapi penggunaannya perlu diawasi karena bisa menyebabkan iritasi atau bahkan hipopigmentasi jika tidak digunakan dengan benar. Di sisi lain, produk brightening mengandalkan bahan yang lebih lembut seperti vitamin C, niacinamide, AHA/BHA, retinol, hingga hyaluronic acid untuk meningkatkan kilau alami kulit.

Dari segi keamanan, brightening jauh lebih fleksibel digunakan dalam rutinitas harian karena minim risiko. Produk brightening bisa dipakai jangka panjang dengan tetap mempertahankan warna kulit asli. Sebaliknya, produk whitening perlu lebih berhati-hati, terutama jika mengandung bahan aktif dengan potensi iritasi tinggi. Mengutip dari Forgotten Skincare, penggunaan whitening tanpa edukasi dan panduan yang benar bisa menimbulkan efek sistemik, apalagi jika produknya belum teruji secara dermatologis.

Jadi, sebelum memilih salah satu, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan kulitmu. Jika kamu ingin kulit cerah merata tanpa perubahan warna alami, brightening bisa jadi opsi paling aman. Namun, untuk kasus pigmentasi berat seperti melasma, whitening bisa digunakan asal sesuai anjuran ahli.

Apa itu brightening?

Brightening adalah proses untuk meningkatkan kilau alami kulit tanpa mengubah warna dasarnya. Produk brightening bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati, meratakan tekstur, serta membantu kulit menyerap nutrisi dari skincare lain dengan lebih optimal. Hasil akhirnya adalah kulit yang tampak lebih cerah, segar, dan glowing secara alami.

Mengutip dari Byrdie dan SELF, bahan aktif yang biasa digunakan untuk brightening antara lain vitamin C, niacinamide, AHA/BHA, dan retinol. Kombinasi ini membantu mempercepat regenerasi sel kulit, menyamarkan bekas jerawat, dan mengatasi tampilan kusam yang sering dialami akibat polusi atau kurang tidur.

Brightening menjadi pilihan ideal untuk kamu yang punya aktivitas padat dan ingin hasil cerah natural tanpa risiko iritasi. Cocok untuk Gen Z dan milenial yang menginginkan perawatan harian ringan tapi tetap terlihat signifikan.

Apa itu whitening?

Sementara itu, whitening juga sering disebut sebagai lightening, berfokus pada menurunkan produksi melanin, pigmen alami kulit yang menentukan warna. Produk whitening biasanya ditujukan untuk mengatasi hiperpigmentasi berat seperti melasma, flek hitam membandel, atau warna kulit yang tidak merata.

Beberapa bahan aktif yang umum digunakan termasuk hydroquinone, kojic acid, dan alpha arbutin. Menurut Allure dan Medanta, hydroquinone bisa memberikan hasil signifikan dalam 4–6 minggu, tetapi penggunaannya harus diawasi karena berpotensi menimbulkan efek samping seperti iritasi, pengelupasan berlebih, atau bahkan hipopigmentasi jika digunakan tanpa kontrol. Kojic acid dinilai lebih lembut dan efektif untuk kasus pigmentasi ringan hingga sedang, tetapi tetap memerlukan konsistensi serta proteksi dari sinar UV dengan sunscreen.

Karena sifatnya yang kuat, whitening sebaiknya digunakan dengan bijak dan berdasarkan kebutuhan spesifik kulit, bukan semata-mata untuk “memutihkan”, tapi lebih pada koreksi warna yang ditargetkan.

Perbedaannya dengan lightening apa?

Di pasaran, istilah lightening sering dianggap sama dengan whitening. Padahal secara teknis, keduanya punya perbedaan halus yang penting dipahami. Lightening lebih mengarah pada upaya meredakan pigmentasi di area tertentu, seperti bekas jerawat atau noda akibat paparan sinar matahari.

Sementara whitening cenderung digunakan untuk strategi mencerahkan warna kulit secara keseluruhan, termasuk perubahan pada warna dasar kulit. Menurut penjelasan di Essence, branding whitening kadang digunakan secara luas dalam marketing produk, padahal yang ditawarkan bisa saja sebenarnya efek brightening atau lightening terbatas.

Penting untuk memahami konteks dan formulasi produk sebelum membeli—karena istilah yang digunakan di label belum tentu mewakili efek sebenarnya pada kulitmu.

Jadi, bagusan whitening atau brightening?

freepik.com

Kamu mungkin sering melihat istilah whitening dan brightening saat memilih produk perawatan wajah, tetapi keduanya sebenarnya bekerja dengan cara yang berbeda. Bagian ini membantu kamu memahami fungsi masing-masing agar bisa menentukan pilihan yang paling sesuai untuk kebutuhan kulitmu. Penjelasan ini ditulis ringan supaya kamu lebih mudah membedakan hasil yang ditawarkan kedua kategori tersebut.

Whitening biasanya fokus menyamarkan tampilan noda gelap dan membuat warna kulit tampak lebih cerah secara merata. Kamu akan merasakan perubahan pada keseluruhan rona kulit karena formulanya bekerja langsung pada penyebab hiperpigmentasi. Efeknya cenderung terlihat pada kamu yang ingin mengurangi bekas jerawat atau warna kulit yang tidak merata.

Brightening membantu kulit terlihat lebih segar dan bercahaya dengan meningkatkan kilau alaminya. Fokusnya bukan mengubah warna kulit, melainkan membuatnya tampak lebih hidup berkat tekstur yang lebih halus dan hidrasi yang cukup. Hasilnya cocok untuk kamu yang ingin kulit tampak sehat dan tidak kusam.

Jadi, pilihan terbaik tergantung pada masalah kulit yang ingin kamu perbaiki dan hasil akhir yang kamu inginkan. Kamu bisa memilih whitening jika fokus pada penyamarataan warna kulit, atau brightening jika ingin efek cerah dan segar. Keduanya dapat saling melengkapi ketika digunakan dengan bijak dalam rutinitas harian.

Lebih jelasnya, simak tabel berikut!

Brightening vs Whitening

Brightening

Whitening

Meningkatkan kilau alami, mengurangi tampilan kusam, dan meratakan warna kulit.

Mencerahkan keseluruhan rona kulit serta memudarkan flek, hiperpigmentasi, dan bekas noda.

Berfokus pada pengangkatan sel kulit mati, memperbaiki tekstur, dan menambah efek glowing.

Menghambat produksi melanin agar kulit tampak lebih cerah dan terang.

Menggunakan bahan yang lebih lembut seperti Vitamin C, Niacinamide, dan eksfolian seperti Alpha Arbutin.

Dapat menggunakan bahan yang lebih kuat seperti Hydroquinone yang berisiko jika dipakai jangka panjang atau tidak sesuai aturan.

Kulit kusam, lelah, atau tidak merata yang membutuhkan efek cerah sehat.

Kulit dengan masalah spesifik seperti hiperpigmentasi, bekas jerawat, atau sun spot.

Lebih aman untuk penggunaan jangka panjang karena formulanya cenderung ringan.

Berpotensi menimbulkan efek samping seperti warna kulit tidak merata jika salah penggunaan sehingga kadang perlu pengawasan profesional.

Perbedaan brightening dan whitening

Penutup

Setelah membaca pembahasan artikel di atas, kamu jadi tau manakah yang terbaik di antara brightening dan whitening. Untuk kamu yang ingin kulit sehat, cerah, dan glowing natural: brightening adalah pilihan paling aman dan efektif. Jika kamu memiliki flek hitam berat atau melasma, dengan konsultasi dermatolog, andalkan whitening hanya di bawah pengawasan profesional.

Selalu gunakan sunscreen minimal SPF 30, lakukan patch test, dan hindari produk dengan merkuri atau hydroquinone.

FAQ Seputar Whitening vs Brightening

Apa perbedaan whitening dan brightening?

Whitening bertujuan menurunkan melanin untuk mencerahkan warna kulit, sedangkan brightening memperbaiki tekstur, menghilangkan kusam, dan menambah glow tanpa mengubah warna dasar kulit.

Apakah produk brightening aman untuk pemakaian harian?

Umumnya aman, karena gunakan bahan lembut seperti vitamin C, niacinamide, dan AHA/BHA. Selama tidak over-eksfoliasi dan tetap pakai sunscreen, produk ini aman untuk rutin digunakan.

Bisakah produk mengombinasikan whitening dan brightening?

Ya, banyak produk menggabungkan bahan seperti arbutin atau kojic acid (untuk whitening ringan) dengan vitamin C atau niacinamide (untuk brightening). Hati-hati jika kandungannya aktif tinggi—disarankan konsultasi dermatolog terlebih dahulu.

Kapan efek brightening mulai terlihat?

Biasanya mulai terlihat setelah 4–8 minggu konsisten penggunaan. Hasilnya bertahap dan alami—bukan bleaching instan.

Apakah semua produk yang menyebut "brightening" benar-benar aman?

Tidak selalu. Paket istilah marketing seperti "brightening" bisa saja mencampur bahan lightening. Jadi selalu cek label, hindari produk tanpa label, patch test dahulu, dan utamakan yang sudah teruji dermatologis.

Artikel ini ditulis dengan dukungan AI berdasarkan referensi ilmiah dan editorial terpercaya. Untuk kondisi kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter kulit.

Editorial Team