Pori-pori di wajah sebenarnya memiliki fungsi penting, yaitu sebagai saluran keluarnya minyak alami atau sebum. Namun, ada sejumlah faktor yang membuat pori-pori tampak lebih besar, terutama di area hidung. Berikut ini penyebab-penyebab yang paling umum melansir Healthline.
1. Produksi Sebum yang Berlebihan
Saat kulit memproduksi minyak berlebih, pori-pori akan terbuka lebih lebar untuk mengeluarkannya. Area hidung cenderung lebih aktif secara kelenjar minyak, sehingga pori-porinya pun tampak lebih besar.
Minyak yang berlebih ini juga bisa menyumbat pori-pori jika tidak dibersihkan dengan baik. Akibatnya, pori-pori membesar dan bisa memicu munculnya komedo serta jerawat.
2. Penumpukan Sel Kulit Mati
Pori-pori bisa terlihat makin besar kalau permukaan kulit dipenuhi oleh sel kulit mati yang menumpuk. Kondisi ini menyebabkan tekstur kulit tampak kasar dan kusam.
Tanpa eksfoliasi yang rutin dan tepat, sel kulit mati akan menutup pori-pori dan membuatnya sulit 'bernapas', sehingga lama-lama terlihat melebar.
3. Faktor Genetik
Ukuran pori-pori bisa jadi warisan dari keluarga. Jika orang tua memiliki pori-pori besar, kamu pun bisa mengalami hal serupa meskipun sudah menjaga kulit dengan baik.
Meski faktor genetik tidak bisa diubah, kondisi ini masih bisa di-manage dengan skincare dan treatment yang tepat.
4. Proses Penuaan
Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dan elastin dalam kulit akan menurun. Dua komponen ini bertugas menjaga kekencangan dan struktur kulit.
Ketika kulit kehilangan elastisitasnya, pori-pori cenderung “mengendur” dan tampak lebih terbuka, terutama di area T-zone seperti hidung.
5. Paparan Sinar UV
Paparan sinar matahari yang berlebihan bisa merusak jaringan kolagen dan menyebabkan kulit kehilangan struktur alaminya. Akibatnya, pori-pori terlihat lebih besar dan kulit jadi lebih rentan mengalami hiperpigmentasi.
6. Stres Berlebih
Saat kamu mengalami stres yang berkepanjangan, tubuh akan memproduksi hormon kortisol lebih banyak dari biasanya. Hormon ini bisa merangsang produksi minyak berlebih di kulit, terutama di area T-zone. Akibatnya, pori-pori menjadi lebih rentan tersumbat dan tampak membesar.
7. Fluktuasi Hormon
Perubahan hormon saat pubertas, menstruasi, atau penggunaan kontrasepsi hormonal dapat memicu lonjakan produksi sebum. Pori-pori di hidung, yang memang aktif secara kelenjar minyak, jadi lebih cepat tersumbat dan makin terlihat besar karena adanya tekanan dari dalam folikel.
8. Produk Skincare yang Menyumbat Pori
Menggunakan produk yang tidak nonkomedogenik bisa menyebabkan penyumbatan pori-pori. Kandungan seperti minyak mineral berat atau silikon yang tidak cocok dengan tipe kulit bisa memicu pembentukan komedo dan memperbesar tampilan pori.
9. Kurang Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Kulit
Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zinc, vitamin A, atau antioksidan, bisa berdampak langsung pada kondisi kulit. Ketika kulit tidak mendapat cukup nutrisi, regenerasi sel akan melambat, kulit jadi mudah dehidrasi, dan pori-pori tampak makin besar akibat tekstur kulit yang kasar dan tidak rata.
10. Pola Konsumsi Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol diketahui bisa menyebabkan dehidrasi kulit jika dikonsumsi secara berlebihan. Saat kulit kehilangan kelembapan alaminya, tubuh merespons dengan memproduksi lebih banyak minyak, yang akhirnya menyumbat pori-pori dan membuat ukurannya membesar.
11. Tidak Konsisten Merawat Kulit
Melewatkan rutinitas dasar seperti membersihkan wajah dua kali sehari atau tidur dengan makeup masih menempel bisa menyebabkan pori-pori cepat tersumbat. Penumpukan minyak dan kotoran yang dibiarkan terlalu lama di permukaan kulit akan membuat folikel melebar dan pori-pori jadi lebih terlihat.
12. Cuaca Panas dan Lembap
Paparan suhu panas dan kelembapan tinggi dapat memperbesar pembuluh darah dan membuat kelenjar minyak bekerja lebih aktif. Hasilnya, pori-pori di hidung jadi lebih terbuka untuk mengeluarkan sebum, yang jika tidak dibersihkan dengan baik akan memicu sumbatan.