vecteezy.com/nuttawan jayawan
Permukaan kulit pipi yang kasar biasanya merupakan sinyal bahwa skin barrier kamu sedang terganggu. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa faktor, baik dari luar maupun dalam tubuh.
1. Iritasi akibat pemakaian kosmetik atau sabun wajah yang tidak cocok
Produk skincare atau makeup yang tidak sesuai jenis kulit dapat memicu iritasi. Bahan tertentu seperti alkohol, pewangi sintetis, atau exfoliant yang terlalu kuat bisa membuat kulit pipi kehilangan kelembapan alami. Akibatnya, kulit terasa kering, bersisik, bahkan gatal. Jika dibiarkan, tekstur wajah jadi semakin kasar.
Kamu perlu memperhatikan reaksi kulit setiap kali mencoba produk baru. Lakukan patch test di area kecil wajah untuk memastikan produk tersebut aman digunakan. Jika muncul kemerahan, perih, atau rasa panas, hentikan pemakaian segera.
2. Kulit berada dalam cuaca atau perubahan suhu yang ekstrem
Perubahan suhu yang terlalu panas atau dingin bisa membuat kelembapan kulit menurun drastis. Saat kelembapan rendah, kulit kehilangan air di lapisan epidermis sehingga terasa kering dan gradakan. Kondisi ini sering terjadi saat kamu berada di ruangan ber-AC terlalu lama atau terkena angin dingin.
Selain itu, paparan sinar matahari langsung tanpa perlindungan sunscreen juga memperburuk tekstur kulit. Sinar UV merusak kolagen dan elastin, membuat kulit lebih mudah kasar dan kusam.
3. Menggosok kulit terlalu keras
Membersihkan wajah dengan menggosok terlalu kencang dapat merusak lapisan pelindung kulit. Apalagi jika menggunakan scrub berbutir besar secara berlebihan. Gesekan yang berulang akan mengikis minyak alami kulit, membuatnya kering dan rentan iritasi.
Cara membersihkan wajah yang aman adalah dengan gerakan lembut dan produk pembersih yang sesuai jenis kulit. Gunakan handuk lembut untuk mengeringkan wajah, cukup ditepuk perlahan.
4. Reaksi alergi yaitu dermatitis atopik
Dermatitis atopik atau eksim merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai dengan peradangan, kemerahan, dan tekstur kasar. Kondisi ini bisa dipicu oleh alergi terhadap makanan, debu, atau bahan tertentu dalam produk perawatan kulit.
Jika kamu punya riwayat alergi, penting untuk mengenali pemicunya dan menghindarinya sebisa mungkin. Penanganan dermatitis atopik biasanya melibatkan krim pelembap khusus dan obat dari dokter kulit.