Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Semua Mitos! Ini 8 Informasi Perawatan Kulit yang Sebenarnya Keliru

Keriput bisa muncul sebelum usia 25?

Dina Lathifa

Ada banyak informasi mengenai skincare dan kesehatan kulit di internet yang dapat membantumu dalam merawat kulitmu. Mulai dari cara kerja kulit, rahasia terdalam kulitmu, sebab-sebab munculnya masalah pada wajah, sampai tips merawatnya berdasarkan kondisi atau kebutuhan kulit. Namun, apa kamu yakin jika tips dan trik yang kamu ikuti sesuai fakta, Bela?

Kenyataannya, banyak dari informasi mengenai kecantikan kulit itu nggak benar alias mitos. Boleh jadi informasi tersebut merupakan tren kesehatan kulit yang sedang digemari banyak orang, namun ternyata itu bukan yang terbaik untuk kulitmu. 

Boleh jadi banyak orang meyakini suatu fakta tentang kondisi kulit, namun ternyata itu hanya sebatas anggapan tanpa pembuktian yang benar. Jadi, mana yang benar? Melansir dari Byrdie, berikut ini adalah mitos perawatan kulit / skincare yang sebenarnya keliru dan patut kamu ketahui.

1. Semua keriput muncul di usia 25 tahun

Pexels.com/Petra Bauman

Bukankah keriput muncul mulai usia 25 tahun? Sayangnya, ini mitos, Bela. Memang, penyebab utama munculnnya keriput adalah hilangnya kolagen yang umumnya terjadi ketika usia bertambah. Namun, ini bukan satu-satunya hal yang memicu kemunculan keriput pada wajah. 

Ada banyak hal yang dapat memengaruhi kondisi kulit, misalnya, sinar matahari, ekspresi wajah dan pilihan gaya hidup. Jadi, kamu bisa mengalami keriput sebelum memasuki usia 25 tahun atau mungkin nggak mengalaminya meski sudah memasuki usia 30-an.

2. Semakin tinggi angka SPF, semakin baik perlindungannya

Pexels.com/Maggie Zhan

Banyak yang membeli tabir surya dengan kandungan SPF tinggi karena meyakini informasi ini. Namun sebenarnya, tingginya angka SPF bukan berarti memberikan perlindungan yang lebih baik untuk kulitmu. Ada 3 jenis sinar ultraviolet, dua di antaranya adalah UVA dan UVB yang dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan kulit dan tubuh. 

SPF pada kebanyakn tabir surya mengacu pada jumlah proteksi yang diberikan dari sinar UVB dan sunburn. Jadi, kamu harus mencari tabir surya yang memiliki broad spectrum protection dari UVA dan UVB dengan SPF minimal 15.

3. Kulit kering menyebabkan keriput

Pexels.com/Shiny Diamond

Sulit dipercaya kalau informasi yang satu ini ada mitos. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya keriput. Meskipun kamu meyakini jika kulit kering dapat menyebabkan keriput, bukan berarti dengan mengaplikasikan moisturizer dapat mencegah atau mengatasi keriput, Bela. 

Penggunaan moisturizer dapat membuat kulit terlihat lebih halus dan lebih lembap. Namun pada akhirnya, nggak ada pelembap yang dapat mencegah pembentukan keriput atau menguranginya.

4. Hanya butuh sunscreen ketika berada di bawah matahari

Pexels.com/Laura Stanley

Masuk akal jika kamu hanya butuh mengaplikasikan sunscreen ketika berada di luar ruangan dalam waktu lama atau berada di bawah sinar matahari. Namun sebenarnya, kamu butuh mengenakan sunscreen sepanjang hari karena  sinar ultraviolet dapat menjangkau kulit,  bahkan saat matahari tertutup awan. 

Kamu nggak harus mengenakan tabir surya yang tebal dan berat. Ada banyak pilihan dengan formula yang ringan sehingga kamu dapat mengenakannya sepanjang hari dengan nyaman.

5. Pori-pori wajah dapat membuka dan menutup

Pexels.com/Retha Ferguson

Menurut para ahli, pori-pori kulit selalu terbuka untuk mengeluarkan keringat. Sekali-kalinya pori-pori menutup adalah saat tersumbat sebum atau minyak. Bagaimana dengan uap ke wajah? Uap atau steam dapat melunakkan minyak yang menyumbat pori-pori. Namun karena pori-pori nggak memiliki otot makanya nggak dapat menutup.

6. Kulit berminyak atau berjerawat nggak usah pakai moisturizer

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Memiliki kulit berminyak atau berjerawat bukan berarti nggak boleh atau nggak usah pakai pelembap, loh! Kalau takut produk tersebut dapat menyumbat pori-pori. Malah sebaliknya, moisturizer justru dapat mencegah minyak dan jerawat. Sebab, kulit yang kering dan mengelupas justru dapat menyumbat pori-pori dan memicu jerawat muncul. Namun ingat, pilih moisturizer yang sesuai dengan jenis kulitmu, ya!

7. Lebih baik memecahkan jerawat

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Meski menjijikkan, memecahkan jerawat menjadi salah satu kebiasaan yang sulit dihindari untuk sebagian orang, setuju? Menyentuh jerawat yang baru muncul, mencoba memencetnya sampai pecah dengan harapan dapat meredakan dan menghilangkannya dari wajah. 

Namun sebenarnya, memecahkan jerawat dapat menyebabkan nanah masuk ke lapisan kulit lebih dalam dan menyebabkan inflamasi yang memunculkan bekas luka. Ada baiknya untuk nggak menyentuh jerawat, apalagi memecahkannya. 

Jika nggak tahan, para ahli merekomendasikan untuk menggunakan extracting tool yang bersih dan menggerakkannya di atas jerawat dengan lembut untuk melenyapkan jerawat.

8. Cocoa butter mencegah stretch marks

Pexels.com/Andrea Piacquadio

Cocoa butter seringkali disebut sebagai krim yang dapat mencegah munculnnya stretch mark akibat melahirkan. Namun, para ahli meyakini jika kemunculan stretch mark ini lebih karena pengaruh genetik. Krim cocoa butter dapat melembapkan kulit dengan sangat baik. Namun sejauh ini, krim tersebut belum dapat mencegah kemunculan stretch mark.

Penting untuk peduli dengan kesehatan kulitmu. Namun, jangan sampai salah mengambil informasi, ya, Bela! Selalu lakukan riset dan pencarian mendalam ketika ingin mempelajari dan merawat kulitmu. Jika perlu, konsultasi dengan dermatolog untuk mendapatkan saran terbaik atas masalah kulitmu.

IDN Media Channels

Latest from Skin