6 Parfum Lowkey dengan Aroma Nostalgia, Ada Pilihanmu?

Bagi kamu yang suka dengan aroma kayu sederhana, hangat, dan nyaman, Byredo Super Cedar Eau de Parfum bisa menjadi pilihan parfummu. Parfum lowkey dengan aroma nostalgia ini punya bau bunga mawar yang mendominasi pada semprotan awalnya.

Kemudian, setelah beberapa menit, aromanya akan menjadi lebih halus dan menonjolkan wangi musk serta kayu cedar yang memberikan kesan tahan lama. Aroma kayu cedar yang khas dalam parfum ini akan mengingatkanmu pada bau serutan pensil, sehingga membawa perasaan nostalgia akan masa sekolah. Aromanya yang hangat juga cocok digunakan di berbagai kesempatan.

Parfum lowkey dengan aroma nostalgia kedua ialah Aēsop Rōzu Eau de Parfum. Parfum ini menyuguhkan aroma mawar yang segar berpadu dengan sentuhan pink pepper, daun shiso, dan aroma tanah. 

Kombinasi bunga dan rempah dalam parfum ini menciptakan lapisan aroma yang kaya dan mendalam. Parfum ini menawarkan perjalanan aroma halus yang bergerak dari bunga ke tanah, rempah, dan kayu. Lalu, seiring waktu, aromanya yang lebih tajam akan mulai menghilang dan meninggalkan kesan hangat serta menenangkan.

Aromanya akan menghadirkan sensasi yang membuat kamu teringat akan suasana lembap di dalam onsen Jepang. Aēsop Rōzu Eau de Parfum sangat cocok untuk kamu yang suka dengan wangi-wangi elegan, namun bernuansa kompleks.

Parfum ini menawarkan aroma floral yang memberikan gambaran keindahan momen pagi hari yang santai dan tenang. Kombinasi white musk yang lembut dengan lily of the valley-nya yang segar menciptakan keharuman yang mengingatkanmu pada momen damai setelah terbangun dari tidur lelapmu.

Maison Margiela Replica Lazy Sunday Morning cocok digunakan sehari-hari, terutama saat pagi hari maupun bersantai. Aromanya yang lembut, segar, dan bersih memberikan kesan positif yang bisa meningkatkan semangatmu, lho. 

Le Labo Santal 33 Eau de Parfum merupakan parfum lowkey dengan aroma nostalgia yang mampu melambangkan kebebasan dan keindahan alam. Perpaduan aroma kapulaga, iris, kayu cendana, dan cedar dari parfum ini menghadirkan kesan elegan dan memikat. Di sisi lain, elemen kulit dan bubuk iris violet-nya menambahkan elemen sensual dan artistik pada wanginya.

Parfum ini cocok bagi kamu yang menyukai aroma unik dan penuh karakter. Begitu disemprotkan, aromanya langsung memberikan kehangatan yang menenangkan dan menciptakan rasa nyaman bagi penggunanya.

Jika kamu suka dengan aroma yang ideal untuk suasana santai, Dyptique Do Son Eau de Toilette menyajikan kombinasi aroma segar, ceria, dan menenangkan. Parfum ini dimulai dengan wangi orange blossom, bunga sedap malam, dan iris. Kemudian base note-nya seperti benzoin dan musk memberikan sentuhan hangat yang akan melengkapi momen-momen kecil dalam kehidupan.

Siapa sangka, pembuatan Dyptique Do Son Eau de Toilette ini ternyata terinspirasi dari pendirinya saat menghabiskan musim panas di Vietnam, lho. Oleh karena itu, wanginya dijuluki sebagai "wangi musim panas" yang membawa nuansa nostalgia liburan. Parfum ini akan cocok kamu gunakan saat menikmati liburan di pantai selama musim panas, lho.

Selain Dyptique Do Son Eau de Toilette yang menawarkan aroma musim panas, Jo Malone Wood Sage & Sea Salt Cologne juga cocok kamu gunakan untuk menikmati momen santai di tepi laut. Aroma parfum ini memberikan kombinasi yang unik antara wangi laut dan kayu. 

Wanginya yang segar akan membawa suasana layaknya di pantai. Parfum ini akan memberikanmu sentuhan rasa tenang dan bebas saat menggunakannya.

Demikian beberapa parfum lowkey dengan beragam aromanya yang bisa bikin kamu merasakan nostalgia. Ada yang pernah kamu coba, Bela?