Cerita Zaskia Adya Mecca Tentang Berbagi Peran dan Kunci Hidup Bahagia

"Kesibukannya pastinya mengurus keluarga. Kebetulan aku ada lima perusahaan berbeda yang lagi dijalanin, itu sudah menyita waktu banyak kan. Jadi, karena mikirin anak, syuting jadi perlahan menghilang. Aku lebih realistis aja, melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, seperti selebgram. Kalau dulu mungkin banyak orang malu jadi selebgram, aku bangga dan bersyukur sama Allah. Soalnya pekerjaan ini fleksibel banget dan aku bisa tetap produktif."

Walaupun saat ini menetap di Jakarta, Zaskia mengaku bahwa dia dan pasangan lebih enjoy tinggal di Yogyakarta. Ia merasa hidupnya bisa terasa lebih santai saat berada di Yogyakarta. 

"Saat ini di Jakarta. Sebenernya banyak di Jogja karena mostly Mas Hanung banyak kerja di sana, cuma karena anak sekolah, jadi harus mengalah untuk di sini. Kalau ada liburan sekolah tiga hari misalnya, pasti kabur ke Jogja, apalagi kalau libur lama pasti aku ke sana, soalnya aku lebih enjoy hidup di Jogja. Aku benar-benar bisa menikmati hidup di sana, dari bangun tidur, kerja dan karena kebetulan di sana ada beberapa usaha, jadi sibuk banget di sana."

Berbicara soal sukses, keluarga memang selalu jadi prioritas perempuan berusia 32 tahun ini. Menurutnya, kesuksesan seorang perempuan bisa dilihat dari rumah terlebih dahulu. Walaupun begitu, seiring berjalannya waktu, dirinya kini berhasil membagi waktu sehingga tetap memiliki waktu untuk diri sendiri.  

"Setiap perempuan punya hak untuk mengembangkan potensinya walaupun dia punya anak. Aku baru sadar me time itu penting banget. Sesibuknya aku jadi seorang pengusaha, ibu, wanita karier, aku punya waktu buat diriku sendiri. Soalnya aku mikir dulu tuh kayak yang penting kerjaan, suami happy, anak-anak aku nyaman dan aman, tapi aku tuh harusnya punya waktu buat jalan sama teman aku, buat olahraga, jalan-jalan dengan diriku sendiri. Sampai dua tahun yang lalu aku gampang stres dan akhirnya aku nyari waktu buat diri aku sendiri dan semenjak itu aku ngerasa, ya Allah enak banget hidup bahwa hidup itu harus seimbang."

"Olahraga. Aku suka banget sama olahraga. Aku senang melakukan jumping jon dan TRX. Dulu aku mikir olahraga karena ingin kurus, tapi semenjak olahraga itu efeknya jadi lebih segar, terus olahraga mengeluarkan horman endorphin yang bikin kita senang, tiap aku olahraga rasanya bahagia, positif banget."

"Menurut aku cantik itu bisa nyaman menjadi diri sendiri karena aku paling nggak suka cantik yang seragam. Seragam itu, kayak rambut panjang, kulit putih, badan langsing. Allah itu sudah menciptakan manusia punya keunikan masing-masing. Ketika kamu mencoba untuk jadi cantik yang tadi, yang masyarakat buat selama ini, buat aku itu nggak cantik. Jadi menurut aku, cantik itu bisa jadi diri sendiri, bisa menemukan keunikannya sendiri dan dia bisa nyaman untuk nunjukkan siapa dia. Kemana-kemana dia pede. Perempuan cantik itu yang wawasannya luas, pintar, diajak ngobrol apa saja bisa nyambung. Dia tahu segala hal, dia bisa update."

"Hmm, aku tuh sebenarnya orang yang paling nggak pede. Soalnya aku tuh introvert, terus aku bingung aja kenapa kok bisa ya aku jadi artis di keluarga, karena aku nggak suka acara-acara pesta, jadi kalau aku datang ke acara awarding atau apapun itu, buat aku aduh kayak kenapa sih aku harus datang ke tempat yang ramai karena aku bingung bersikap apa, mau ngobrol apa, karena aku lebih senang kayak acara private. Tapi karena tuntutan kerjaan, aku di dunia entertainment, dan sudah lama juga dari 2001, dari usia 19 tahun, jadi aku sudah mulai belajar meng-handle situasi."

Kehidupannya yang bahagia bukan tanpa duka. Zaskia pun mengaku bahwa dirinya pernah ada di titik terendah dalam hidup. Hal tersebut terjadi ketika dirinya baru mulai menggunakan hijab. Saat itu ia baru berusia belasan tahun. Ketika itu Zaskia dikenal sebagai icon Muslim remaja Indonesia yang pertama berhijab. Ia pun sempat mengalami stres karena kabar miring yang menerpanya saat itu. Beruntung, saat itu ia mendapat dukungan yang luar biasa dari sang pasangan.

"Allhamdulillah, saat itu aku didampingi sama Mas Hanung yang menolong aku, karena ketika aku tekanan dari di luar kayak “lo tuh nggak usah pusing sama omongan orang, kamu own sama diri kamu." Jadi dia menguatkan aku banget makanya itu juga yang membuat aku memutuskan untuk menikah dengan dia. Jadi dia yang membantu untuk menemukan siapa aku. Dia juga yang membangkitkan aku dan aku mau jadi diri aku sendiri."

"Besar banget! Jadi gini, buat aku generasi bangsa selanjutnya ada di tangan perempuan, karena perempuan itu ibu kan, ibu yang melahirkan anak, anak itu jadi generasi bangsa ke depannya. jadi anak biasanya itu kalau ditanya pilih bapak atau ibu, pasti pilihnya ibu. Jadi anak itu mencontohnya ibu. Jadi yang  membentuk karakter bangsa itu ya seorang perempuan."

"Sebagai perempuan kita punya hak untuk memaksimalkan potensi diri. Kadang kita suka nggak sadar kalau kita punya kelebihan. Seperti aku, kadang masih suka nggak nyangka sekarang punya lima perusahaan sendiri, punya lebih dari 100 karyawan, dan bisa menghidupi orang sebanyak itu. Jadi kita jangan underestimate diri kita sendiri. Semuanya berawal dari pola pikir. Kita harus bisa positif dan optimis. Yakin kalau Allah punya rencana yang baik untuk kita."

Photo credit:

Photographer: Andre Wiredja

Fashion Editor: Michael Richards

Stylist: Tbmyudi

Assistant Stylist: Shita Aliefia

Makeup Artist & Hijab Stylist: Eva Assegaf

Wardrobe: embellished dress KHANAAN, aksesori HOUSE OF JEALOUXY