Cerita Kezia Caroline Alami Insecurity Karena Media Sosial

Circus Stage di iStyle BeautyFest Asia 2023 hari kedua menghadirkan Kezia Caroline sebagai salah satu bintang tamunya. Bertempat di The Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, talkshow kali ini mengangkat tema Radiant Revolution: Redefining Beauty Standards. Perempuan pemain web series Induk Gajah ini pun membagikan ceritanya yang pernah mengalami insecurity karena media sosial.
Meski memiliki karier yang sukses sebagai seorang aktris, namun perempuan yang akrab disapa Kezia tersebut tidak dapat memungkiri jika dirinya kerap merasa rendah diri hingga insecure atau tidak aman. Terlebih saat ini media sosial tengah mendapat sorotan dan banyak digunakan oleh para generasi muda. Lantas, bagaimana cerita Kezia Caroline yang mengalami insecure karena media sosial? Simak informasinya berikut ini, yuk!
Insecure karena video yang lewat di linimasa media sosial

Saat ini, media sosial sedang banyak digandrungi oleh para generasi muda di Indonesia, tak terkecuali Kezia Caroline. Setiap harinya, dia kerap membuka media sosial dan melihat banyak konten, baik dalam bentuk foto maupun video. Tak jarang, dia juga menemukan konten-konten yang membuat dirinya merasa insecure hingga overthinking.
"Ada fyp-fyp (for your page) yang membuat kita overthinking, yang kalau misalnya aku ngeliat cewe-cewe lain yang lebih cantik, 'kok dia bisa yah lebih cantik?'. Kayak rambutnya panjang, aku tuh cemburu," cerita perempuan bernama asli Kezia Caroline Gabriella tersebut.
"Kadang fyp aku tuh muncul yang beauty insecurities. Aku kan insecure banget sama hidung aku, yah. Terus ada waktu itu muncul di fyp aku tentang hidung pesek aku itu yah, terus aku lihat 'oh iya, ya, ternyata manis juga'," ucap Kezia.
Berusaha mengurangi ketergantungan pada makeup

Kezia mengakui jika ada titik di mana dia merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Dia juga merasa tidak percaya diri jika tidak menggunakan makeup. Meski begitu, pemain web series ini sedang berusaha mengurangi ketergantungan tersebut.
"Jeleknya aku, masih bergantung sama makeup. Tapi aku lagi ngurangin itu banget, sih. Kayak kalau misalnya aku keluar, aku berusaha nggak pakai makeup," kata Kezia.
Selain itu, dia juga menyebutkan jika seseorang yang memiliki kulit bertekstur itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Jadi, dia berusaha menanamkan pemikiran jika tidak apa-apa berbeda dengan orang lain dan belajar menerima diri sendiri.
Cara Kezia dalam menangani insecurity

Bagi Kezia, standar kecantikan untuk setiap orang itu sama saja, tergantung pada pemikiran diri sendiri. Selain itu, kecantikan seseorang juga dapat dilihat dari pemikirannya. Oleh karena itu, dia selalu menanamkan pemikiran "sombong" untuk menangani rasa insecure-nya.
"Tipsnya itu harus 'sombong'. Jadi contoh gini, misal aku insecure sama hidung aku, ya, aku pesek. Aku lihat nilai plus dalam diri aku. Orang-orang pada bilang dia suka mata aku. Nah, jadi kalaupun aku ngeliat itu orang 'ih mancung, ya, pengen deh mata kayak gitu'. 'Ah tapi dia nggak punya mata kayak gue, bagusan mata kayak gue," cerita Kezia.
"Jadi kita tuh harus 'sombong' karena kita kan punya plus minus dalam diri kita sendiri 'kan," lanjutnya.
Di sisi lain, Kezia juga menyampaikan pesan untuk menanamkan standar kecantikan dalam diri sendiri. Pasalnya, mengikuti standar kecantikan orang-orang itu tidak ada habisnya.



















