7 Rekomendasi Obat Cacing Dewasa yang Manjur dan Harganya

Albendazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi cacing, terutama cacing pita. Obat cacing dewasa ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah atau tablet minum dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

Cara kerja albendazole ialah dengan menghambat metabolisme cacing sehingga cacing tidak mendapat energi dan berakhir mati. Supaya penyerapan lebih optimal, kamu disarankan mengonsumsi obat tersebut bersama makanan berlemak. Sebaliknya, jika dikonsumsi saat perut kosong, maka akan menurunkan absorbsi obat pada dinding usus.

Harga: sekitar Rp9 ribu untuk ukuran 1 strip isi 10 kaplet

Askamex merupakan obat cacing yang efektif untuk mengatasi infeksi cacing gelang dan cacing tambang, baik pada anak-anak atau orang dewasa. Sayangnya, obat cacing dewasa ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil karena berisiko menimbulkan efek samping.

Selain itu, penggunaan Askamex sebaiknya dilakukan pada malam hari sebelum tidur agar hasilnya lebih maksimal. Adapun beberapa efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsinya antara lain mual, muntah, sakit kepala, diare, dan ruam pada kulit.

Harga: sekitar Rp2 ribu

Obat cacing dewasa berikutnya yaitu Ivermectin. Ivermectin bisa digunakan untuk mengatasi infeksi cacing gelang.

Selain itu, obat berbentuk tablet ini hanya bisa didapatkan melalui resep dokter. Guna mendapatkan hasil yang optimal, Ivermectin sebaiknya diminum saat perut kosong atau sebelum makan.

Harga: sekitar Rp150 ribu

Berbeda dari obat-obat sebelumnya, Pyrantel Pamoat bisa kamu beli tanpa menggunakan resep dokter, Bela. Obat di atas bisa digunakan untuk mengatasi infeksi cacing gelang dan cacing kremi. Pastikan kamu meminum obat sesuai petunjuk dan dosis yang tertera pada kemasan, ya.

Meskipun tersedia bebas, obat ini tidak disarankan untuk ibu hamil, menyusui, anak di bawah 2 tahun, dan penderita gangguan fungsi hati, kecuali jika dianjurkan oleh dokter.

Harga: sekitar Rp3 ribu

Tak hanya untuk anak-anak, Combicitrine Sirup juga bisa diminum oleh orang dewasa. Obat ini mengandung Piperazine Citrate yang bisa mengatasi masalah cacing kremi dan gelang. Terkait aturan meminumnya, obat bisa dikonsumsi setelah makan.

Termasuk obat bebas terbatas, Combicitrine Sirup punya beberapa efek samping, Bela. Mulai dari sembelit, mengantuk, muntah, gangguan otot serta mata, dan sebagainya.

Harga: sekitar Rp4 ribu untuk ukuran 10 ml

Vermoran merupakan salah satu obat cacing yang efektif mengatasi berbagai jenis penyakit cacingan, seperti cacing gelang, cambuk, kremi, hingga tambang.

Obat ini mengandung 500 mg Mebendazole yang bisa menghambat penyerapan glukosa pada cacing. Jadi, cacing akan mati secara perlahan dan dikeluarkan dari tubuh melalui feses.

Harga: sekitar Rp9 ribu untuk ukuran 1 strip isi 1 tablet

Vermox adalah merek obat cacing yang mampu mengobati infeksi cacing seperti cacing kremi, tambang, gelang, dan cambuk. Obat ini mengandung Mebendazole yang bekerja ampuh membunuh cacing di dalam tubuh.

Sebagai obat bebas terbatas, Vermox bisa kamu beli di apotek tanpa resep dokter, lho. Adapun dosis umumnya adalah satu tablet sehari untuk orang dewasa dan anak usia 5 tahun ke atas. Meski begitu, perlu kamu catat bahwa Vermox juga bisa menyebabkan efek samping pada saluran pencernaan.

Harga: sekitar Rp22 ribu untuk ukuran 1 strip isi 1 tablet

Itulah beberapa obat cacing dewasa yang bisa kamu beli menggunakan resep dokter hingga tanpa resep. Selain meminum obat cacing, pastikan juga kamu melakukan langkah pencegahan penyakit cacing melalui kebiasaan hidup sehat dan bersih.

1. Seberapa sering orang dewasa perlu minum obat cacing?
   Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali, terutama jika tinggal di lingkungan dengan risiko infeksi tinggi.

2. Apakah obat cacing dewasa bisa dibeli tanpa resep dokter?
   Beberapa jenis obat cacing bisa dibeli bebas di apotek. Namun, tetap disarankan membaca aturan pakai atau berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.

3. Apa saja efek samping obat cacing untuk dewasa?
   Efek samping yang mungkin terjadi meliputi mual, sakit perut, kantuk, atau reaksi alergi ringan seperti ruam kulit. Biasanya bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya.