- Menstruasi berat (menorrhagia) pada perempuan.
- Pertumbuhan pesat yang meningkatkan kebutuhan zat besi.
- Pola makan rendah zat besi, seperti jarang mengonsumsi daging merah, sayuran hijau, atau kacang-kacangan.
- Kondisi medis tertentu, seperti gangguan penyerapan zat besi di usus atau penyakit kronis lainnya.
Ciri-Ciri Anemia di Usia Muda: Jangan Anggap Remeh!

- Anemia sering terjadi di usia muda karena pertumbuhan pesat dan pola makan tidak seimbang.
- Ciri-ciri anemia di usia muda antara lain mudah lelah, wajah pucat, pusing, sesak napas, dan detak jantung cepat.
- Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan pola makan sehat, periksa kadar hemoglobin secara berkala, dan konsultasi ke dokter bila mengalami gejala anemia.
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, termasuk remaja dan usia muda. Banyak orang beranggapan bahwa anemia hanya terjadi pada orang yang kekurangan asupan makanan, padahal penyebabnya bisa beragam, lho.
Untuk itu, penting mengenali ciri-ciri anemia sejak dini agar kondisi ini dapat segera ditangai sebelum menimbulkan komplikasi. Simak baik-baik, ya!
Kenapa anemia rentan terjadi di usia muda?

Usia muda, terutama masa remaja, merupakan fase pertumbuhan pesat yang membutuhkan asupan zat gizi tinggi, termasuk zat besi. Pada perempuan muda, anemia sering terjadi karena menstruasi yang menyebabkan kehilangan darah secara rutin setiap bulan. Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat, seperti pola makan tidak seimbang atau diet ketat, juga dapat meningkatkan risiko anemia.
Berikut beberapa faktor risiko anemia di usia muda:
Ciri-ciri anemia di usia muda

Mengenali gejala anemia sangat penting agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat. Berikut beberapa ciri anemia yang sering muncul pada usia muda:
- Mudah lelah dan lemas
Gejala paling umum anemia adalah mudah lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Kurangnya hemoglobin membuat pasokan oksigen ke jaringan tubuh berkurang, sehingga tubuh terasa lemah, lesu, dan tidak berenergi. - Wajah pucat
Pucat pada wajah, bibir, dan bagian dalam kelopak mata merupakan tanda khas anemia. Kurangnya sel darah merah membuat warna kulit tampak lebih pucat dari biasanya. - Pusing dan sering sakit kepala
Kurangnya pasokan oksigen ke otak akibat anemia dapat memicu sakit kepala, pusing, atau sensasi berputar (vertigo). Biasanya keluhan ini muncul saat berdiri terlalu cepat atau setelah aktivitas fisik ringan. - Sesak napas
Remaja dengan anemia sering merasa kehabisan napas meskipun hanya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan atau menaiki tangga. Hal ini terjadi karena tubuh mencoba mengompensasi kekurangan oksigen dengan meningkatkan frekuensi pernapasan. - Detak jantung cepat atau tidak teratur
Jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah agar oksigen tetap tercukupi, sehingga dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat (palpitasi) atau tidak teratur. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan jantung dalam jangka panjang. - Tangan dan kaki dingin
Kurangnya oksigen dalam darah juga bisa menyebabkan sirkulasi darah ke ekstremitas terganggu, sehingga tangan dan kaki terasa dingin, bahkan dalam cuaca hangat sekalipun. - Menurunnya konsentrasi
Kekurangan oksigen ke otak dapat menurunkan kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan fokus belajar. Banyak remaja dengan anemia mengeluhkan kesulitan berkonsentrasi saat belajar atau bekerja.
Penyebab anemia pada usia muda

Selain menstruasi berat dan pertumbuhan pesat, terdapat beberapa penyebab lain anemia di usia muda, antara lain:
- Kurang asupan zat besi dari makanan sehari-hari.
- Kehilangan darah akut (misalnya akibat cedera atau operasi).
- Gangguan penyerapan nutrisi seperti penyakit celiac atau radang usus.
- Penyakit kronis seperti infeksi, gangguan ginjal, atau penyakit autoimun.
- Keturunan atau kelainan genetik, misalnya anemia sel sabit atau thalassemia.
Cara mencegah dan mengatasi anemia di usia muda

Langkah pencegahan anemia dapat dilakukan dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati, ayam, ikan, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Lengkapi dengan vitamin C dari buah-buahan untuk membantu penyerapan zat besi.
- Kurangi konsumsi teh dan kopi saat makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
- Periksa kadar hemoglobin secara berkala, terutama bagi remaja perempuan dengan siklus menstruasi berat.
- Hindari diet ekstrem atau kurang kalori, karena bisa mengurangi asupan zat gizi penting.
- Segera konsultasi ke dokter bila mengalami gejala anemia agar mendapat pemeriksaan darah dan penanganan yang tepat.
Anemia adalah kondisi yang umum terjadi di usia muda, terutama pada remaja perempuan. Meskipun sering dianggap sepele, anemia dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan penanganan yang tepat, anemia di usia muda bisa dicegah dan dapat diatasi. Stay healthy ya, Bela!



















