Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Nggak Sulit, Ini Cara Menghitung Masa Subur Wanita

Beda perempuan, bisa beda masa suburnya

Dina Lathifa

Cara menghitung masa subur wanita merupakan informasi yang sangat penting dibutuhkan oleh pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, atau sebaliknya, untuk mengendalikan kehamilan. 

Dengan mengetahui masa subur, pasangan dapat memiliki kesempatan kehamilan yang lebih besar. Karena pada saat itu, tubuh perempuan telah mengalami masa ovulasi dan menanti kedatangan sel sperma.

Masa ovulasi adalah saat ovarium melepas satu sel telur dewasa ke tuba fallopi untuk menunggu sel sperma. Jika nggak terjadi pembuahan, akan terjadi menstruasi. Sebaliknya jika ada sel sperma yang datang, akan terjadi pembuahan yang selanjutnya menjadi kehamilan. Lalu, bagaimana cara menghitung masa subur? Ini penjelasannya!

1. Cara menghitung masa subur wanita

Pixabay.com/Rawpixel

Melansir dari American Pregnancy, kamu memerlukan kalender untuk mengetahui siklus menstruasimu, Bela. Karena itu, ambil kalendermu dan mulai mengingat kembali tanggal-tanggal menstruasi yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya dan bulan yang berjalan.

Siklus menstruasi perempuan dihitung dari hari pertama periode menstruasi di bulan tersebut sampai hari pertama periode menstruasi bulan berikutnya. Siklus normal perempuan pada umumnya adalah antara 28-32 hari. Namun, ada juga yang mengalami siklus yang lebih singkat atau lebih lama.

Setelah mengetahui siklus menstruasi, kamu dapat menemukan tanggal ovulasi dan masa subur. Mengutip dari YourFertility, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum periode menstruasimu mulai.

  • Jika rata-rata lama siklusmu adalah 28 hari. Tubuh akan mengalami ovulasi sekitar hari ke-14. Masa subur terbaik ada pada hari ke-12, 13, 14.
  • Jika rata-rata lama siklus menstruasi ada 35 hari, ovulasi akan terjadi sekitar hari ke-21. Masa suburmu akan terjadi pada hari ke 19, 20, dan 21.
  • Jika memiliki siklus menstruasi yang lebih singkat, misalnya 21 hari, ovulasi akan terjadi pada hari ke-7 dan masa subur jatuh pada hari ke-5, 6, 7.

Kunci informasi yang perlu diingat adalah masa subur jatuh pada tiga hari menjelang ovulasi dan hari ovulasi itu terjadi.

2. Bantuan aplikasi penghitung masa subur

Pixabay.com/Karolina Grabowska

Jika menginginkan alternatif yang lebih ringkas, kamu dapat mengunduh aplikasi penghitung masa subur. Saat ini, sudah ada banyak aplikasi yang dapat memberikan informasi seperti cara menghitung masa subur wanita dan menemukan siklus menstruasi. Sebagian aplikasi sejenis turut menyediakan fitur perencanaan kehamilan sehingga dapat memberikan rekomendasi tanggal terbaik untuk bercinta.

Namun, kamu tetap perlu melacak tanggal periode menstruasimu agar dapat memasukkannya ke dalam aplikasi sehingga sistem itu dapat menghitung tanggal ovulasi dan tanggal masa subur. Jadi jika ingin menghitung masa subur, pastikan kamu selalu mengingat tanggal-tanggal menstruasimu.

3. Siklus ovulasi dibagi menjadi dua

Pexels.com/freestocks.org

Ada dua fase siklus ovulasi yang perlu kamu ketahui. Bagian pertama disebut follicular phase. Fase ini dimulai dari hari pertama periode menstruasi sebelumnya dan berlanjut sampai masa ovulasi. Fase pertama dari siklus ini dapat bervariasi pada setiap perempuan, dan terjadi kapan saja mulai dari hari ke-7 sampai hari ke-40.

Fase kedua disebut luteal phase, dimulai dari hari ovulasi sampai periode mentruasi selanjutnya dimulai. Fase ini memiliki rentang waktu yang lebih akurat dan biasanya terjadi pada hari ke-12 sampai hari ke-16 dari hari ovulasi.

4. Gejala dari masa subur

Pexels.com/Rawpixel.com

Selain cara menghitung masa subur wanita menggunakan kalender dan aplikasi, kamu pun dapat mengetahui masa subur dengan merasakan gejala-gejala yang tubuh munculkan saat melakukan ovulasi. Dengan begitu, kamu dapat menentukan masa subur untuk merencanakan kehamilan. Melansir dari Webmd, ada beberapa gejala yang dirasakan saat terjadi ovulasi.

  • Keluarnya cairan dari vagina: Saat terjadi ovulasi, vagina akan mengeluarkan lendir yang terlihat seperti putih telur: Lebih transparan, elastis, dan licin. Ini akan terjadi sekitar 3-4 hari dan merupakan waktu terbaik karena memiliki peluang kehamilan yang besar.
  • Suhu tubuh basal mengalami perubahan: Suhu tubuh basal akan mengalami kenaikan saat terjadi ovulasi. Kenaikannya berkisar antara 0,4 - 0,8 derajat Celcius dari suhu rata-rata, yaitu 35,5 - 36,6 derajat Celcius. Suhu tubuh basal ini adalah suhu tubuh pertama di pagi hari, sebelum bangun dari tempat tidur. Jadi, sangat disarankan untuk mengukur suhu tubuh ini sebelum beranjak dari kasur. Gunakan termometer untuk mengetahui angka kenaikan suhu yang akurat.
  • Perubahan pada bentuk dan rasa tubuh: Saat terjadi ovulasi, tubuh mengalami perubahan tertentu, seperti mulut rahim yang terasa lebih lembut dan lebih terbuka serta payudara yang terasa lebih lembut. Selain itu, kamu akan mengalami nyeri atau kram pada salah satu sisi panggul, dan perut terasa kembung.

5. Ada masa tidak subur

Pixabay.com/Julia Fiedler

Selain menghitung masa subur, kamu mungkin bertanya-tanya jika ada masa saat kamu nggak mengalami kesuburan. Tentunya ada, Bela. Sederhananya, masa nggak subur wanita adalah hari-hari di luar dari masa subur.

Mengutip dari Planned Parenthood, kamu pun dapat mengetahui masa kurang subur dengan menghitung hari terakhir masa subur. Caranya:

  • Temukan siklus menstruasi terlama, misalnya 30 hari
  • Kurangi 11 dari total lama hari siklus menstruasimu. Berarti, 30-11= 19.
  • Kemudian, cari tanggal tepat jatuhnya hari ke-19, dengan menghitungnya dari hari pertama periode menstruasimu dimulai dari siklus yang sedang berjalan, lalu tandai tanggal itu sebagai hari terakhir masa subur.

Misalnya, hari pertama periode menstruasi jatuh pada tanggal 4 Oktober, hitung dari tanggal tersebut sampai hari ke-19. Maka, itu akan jatuh di tanggal 22 Oktober. Jadi, 22 Oktober merupakan hari terakhir siklus menstruasimu, dan keesokan harinya sampai hari pertama periode menstruasi selanjutnya merupakan masa nggak subur.

Itulah cara menghitung masa subur wanita yang dapat kamu coba. Kamu bisa menggunakan kalender dan menghitung secara manual, menggunakan aplikasi penghitung masa subur, atau mengamati gejala yang tubuh keluarkan saat terjadi ovulasi. Bahkan, kamu dapat menggunakan ketia cara itu sekaligus untuk mendapatkan perhitungan yang lebih akurat.

Namun, perlu diingat kalau masa ovulasi dapat berubah tergantung pada faktor luar, seperti sakit atau stres. Karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan dan menghindari stres agar menjaga konsistensi masa ovulasi sehingga siklus bulananmu pun nggak berubah-ubah.

IDN Media Channels

Latest from Health