Masalah rambut rontok biasanya membuat kebotakan dan menipisnya rambut. Jika dibiarkan, maka kebotakan itu akan makin parah dan akan mengurangi kepercayaan diri. Maka dari itu, banyak orang yang mencari obat penumbuh rambut sebagai solusinya.
Harapannya dengan obat tersebut, rambut akan terangsang untuk tumbuh dan lebat kembali. Namun perlu kamu ketahui, obat berikut ini tidak semuanya bisa didapatkan secara bebas.
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resepnya.
Obat yang bisa merangsang pertumbuhan rambut pertama adalah Finasteride. Obat ini sebenarnya digunakan untuk mengobati laki-laki yang memiliki gejala hiperplasia prostat jinak dan rambut rontok.
Untuk mereka yang mengalami kerontokan rambut, obat ini bisa meningkatkan jumlah rambut di kulit kepala, tetapi tidak menumbuhkan rambut di tubuh. Caranya adalah dengan menghalangi enzim yang disebut 5-alpha-reductase.
Namun, obat ini tidak dikonsumsi oleh perempuan dan memerlukan resep dokter karena tergolong obat keras. Efek samping yang bisa timbul adalah berkurangnya dorongan seksual hingga depresi.
Harga Finasteride berkisar pada Rp45.000.
Berbeda dari obat penumbuh rambut sebelumnya yang berbentuk tablet, Minoxidil berbentuk obat oles. Kegunaannya memang untuk merangsang pertumbuhan rambut untuk laki-laki maupun perempuan dengan jenis kebotakan tertentu.
Namun, pertumbuhan rambut pada penggunaan Minoxidil ini biasanya hanya selama obat digunakan saja. Jika dihentikan, maka kerontokan mungkin akan terjadi.
Efek yang mungkin terjadi karena penggunaan Minoxidil adalah iritasi kulit kepala, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan, sampai denyut jantung yang lebih cepat.
Harga Minoxidil berkisar pada Rp100.000.
Regrou Forte juga mengandung bahan aktif Minoxidil yang bisa merangsang pertumbuhan rambut dan mencegah kebotakan. Cara kerja obat ini bisa merangsang folikel rambut agar terus tumbuh.
Cara pemakaiannya adalah dengan cara mengoleskan di kulit kepala yang mengalami kebotakan 2 kali sehari. Namun, Regrou Forte bisa diperoleh di apotek dengan menggunakan resep dokter, ya.
Harga Finasteride berkisar pada Rp126.000.
Obat penumbuh rambut selanjutnya, Dutasteride, cukup populer di beberapa negara. Dutasteride sebenarnya merupakan nama generik untuk Avodart yang bisa mencegah testosteron (hormon seks laki-laki) berubah menjadi dihidrotestosteron (DHT).
Nah, Dutasteride yang menghentikan produksi DHT itu akan mencegah, memperlambat, bahkan mengembalikan kerontokan rambut menjadi tumbuh lebat kembali. Hal ini dinilai efektif sebagai perawatan non-bedah pada laki-laki.
Meskipun secara umum aman dikonsumsi, tetapi efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan Dutasteride adalah disfungsi ereksi, penurunan gairah seks, pembesaran payudara, maupun reaksi alergi.
Harga Dutasteride sekitar Rp45.000.
Selain beberapa obat yang disebutkan di atas, Spirola juga terkadang digunakan untuk mengobati jenis kerontokan tertentu. Sebenarnya, obat ini digunakan untuk retensi cairan yang disebabkan berbagai kondisi.
Namun, Spirola juga biasanya diresepkan untuk kondisi medis alopecia androgenik yang biasanya menurun dalam keluarga. Di dalam obat ini terdapat bahan aktif spironolactone yang memiliki efek antiandrogen.
Hal itu bisa mengurangi kerontokan rambut pada penderita alopecia androgenik. Biasanya, Spirola bisa dibeli dengan resep dokter.
Harga Spirola berkisar pada Rp30.000.
Beberapa penyebab rambut rontok dan botak disebabkan oleh kondisi autoimun. Pada kondisi autoimun tersebut, sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan yang sehat dan bisa menghancurkan folikel rambut yang sehat.
Maka dari itu, obat Corticosteroids digunakan untuk mengobati penderita alopecia areata, lichen planopilaris, dan discoid lupus eruthematosus. Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan, salep, maupun krim.
Harga Corticosteroids mulai dari Rp15.000.
Itulah enam obat penumbuh rambut yang biasa diresepkan untuk mengatasi rambut yang tipis atau botak. Namun, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter agar resep dan dosisnya tepat, ya!