Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Ilustrasi rambut rontok (pinterest.com/olyviazhu)
Ilustrasi rambut rontok (pinterest.com/olyviazhu)

Intinya sih...

  • Rambut rontok bisa tumbuh kembali selama folikel masih aktif dan sehat, namun tidak akan tumbuh jika folikel mengalami kerusakan permanen.

  • Penyebab rambut rontok antara lain faktor genetik, perubahan hormon, stres berlebihan, kekurangan nutrisi, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, perawatan rambut yang salah, dan infeksi kulit kepala.

  • Tips untuk mengurangi rambut rontok antara lain perhatikan pola makan sehat, gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut, kurangi penggunaan alat styling panas, hindari mengikat rambut terlalu kencang, kelola stres dengan baik, dan rutin

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rambut rontok memang jadi salah satu masalah yang sering bikin panik. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah apakah rambut rontok bisa tumbuh kembali atau hilang permanen. Faktanya, rambut memiliki siklus alami untuk tumbuh, istirahat, lalu rontok. Jadi, sebagian besar kasus rambut rontok sebenarnya bisa pulih dengan perawatan yang tepat. Namun, ada juga kondisi tertentu yang membuat rambut tidak lagi tumbuh.

Dalam artikel ini Popbela akan membahas secara komprehensif mengenai apakah rambut yang rontok bisa tumbuh kembali, penyebab kerontokan, sampai langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan.

Apakah rambut rontok bisa tumbuh kembali?

freepik.com/ Benzoix

Rambut manusia mengalami tiga fase utama dalam siklus hidupnya: anagen (fase pertumbuhan), catagen (fase transisi), dan telogen (fase istirahat). Setelah fase telogen, rambut akan rontok secara alami dan digantikan oleh rambut baru. Jadi, apakah rambut rontok bisa tumbuh lagi? Jawabannya: ya, bisa, selama folikel rambut masih aktif dan sehat.

Namun, jika folikel rambut sudah mengalami kerusakan permanen, maka rambut tidak akan tumbuh kembali. Menurut Dr. Shani Francis, seorang dermatologis dan ahli perawatan rambut dari Amerika, kerontokan rambut bisa pulih jika folikel tidak mengalami jaringan parut. Namun, pada kondisi seperti alopecia permanen, pertumbuhan rambut baru sangat sulit terjadi.

Dengan kata lain, rambut yang rontok bisa tumbuh kembali, tapi sangat bergantung pada penyebab dan kondisi kulit kepala.

8 Penyebab rambut rontok

Ilustrasi mengalami stres berlebihan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap orang bisa mengalami rambut rontok dengan alasan berbeda. Berikut Popbela rangkum 8 penyebab rambut rontok yang paling sering dialami perempuan maupun laki-laki.

1. Faktor genetik

Rambut rontok karena faktor genetik dikenal sebagai androgenetic alopecia. Kondisi ini membuat rambut menipis secara perlahan, biasanya dimulai dari bagian depan atau atas kepala. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami kebotakan, kemungkinan besar kamu juga bisa mengalaminya.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon, terutama pada perempuan, bisa memengaruhi siklus pertumbuhan rambut. Misalnya saat hamil, melahirkan, atau memasuki masa menopause. Kondisi ini sering menyebabkan rambut rontok lebih banyak dari biasanya.

3. Stres berlebihan

Stres emosional maupun fisik bisa memicu kondisi telogen effluvium, yaitu kerontokan rambut dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Dermatologis Dr. Jerry Shapiro dari NYU Langone Health menyebut stres sebagai salah satu faktor utama yang mempercepat rambut rontok, tapi biasanya masih bisa tumbuh kembali.

4. Kekurangan nutrisi

Rambut membutuhkan protein, zat besi, vitamin D, dan biotin untuk tumbuh sehat. Kekurangan salah satu nutrisi ini bisa menyebabkan rambut rapuh dan mudah patah. Diet ekstrem atau pola makan yang tidak seimbang bisa memperburuk kondisi kerontokan.

5. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat, seperti obat kemoterapi, antidepresan, atau obat tekanan darah tinggi, memiliki efek samping berupa kerontokan rambut. Biasanya, rambut akan tumbuh kembali setelah penggunaan obat dihentikan.

6. Penyakit autoimun

Kondisi alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem imun menyerang folikel rambut. Akibatnya, rambut rontok dalam bentuk bercak-bercak bulat. Rambut bisa tumbuh kembali, tapi seringkali tidak stabil.

7. Perawatan rambut yang salah

Menggunakan cat rambut, alat styling panas, atau mengikat rambut terlalu kencang bisa merusak batang rambut dan folikel. Kerusakan berulang bisa memicu kondisi traction alopecia, yang kadang membuat rambut sulit tumbuh kembali.

8. Infeksi kulit kepala

Jamur atau bakteri pada kulit kepala, seperti kurap (ringworm), bisa menyebabkan kerontokan rambut sementara. Setelah infeksi sembuh, rambut biasanya akan kembali tumbuh normal.

Tips mengurangi rambut rontok

Ilustrasi menggunakan sampo (vecteezy.com/Tonefoto grapher)

Mengalami rambut rontok memang bikin khawatir, apalagi kalau jumlah helainya terasa semakin banyak setiap hari. Tapi kamu nggak perlu panik dulu, karena ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerontokan sekaligus menjaga kesehatan kulit kepala. Berikut Popbela rangkum tips yang bisa kamu coba dalam rutinitas sehari-hari.

  • Perhatikan pola makan sehat
    Nutrisi berperan besar dalam pertumbuhan rambut. Pastikan kamu mengonsumsi makanan tinggi protein, zat besi, dan vitamin D agar folikel tetap kuat. Jangan lupa imbangi dengan sayuran hijau dan buah-buahan segar setiap hari.

  • Gunakan sampo yang sesuai dengan jenis rambut
    Pemilihan sampo yang tepat bisa membantu menjaga keseimbangan kulit kepala. Pilih produk bebas sulfat atau bahan kimia keras yang bisa merusak akar rambut. Kalau perlu, gunakan sampo dengan kandungan biotin atau keratin untuk memperkuat helai rambut.

  • Kurangi penggunaan alat styling panas
    Catokan, hair dryer, atau curling iron bisa merusak batang rambut bila dipakai terlalu sering. Panas berlebihan membuat rambut kering dan mudah patah. Cobalah untuk membatasi penggunaannya dan pakai pelindung panas sebelum styling.

  • Hindari mengikat rambut terlalu kencang
    Kebiasaan mengikat rambut dengan gaya ponytail atau sanggul ketat bisa menimbulkan tarikan pada akar. Kondisi ini berisiko menyebabkan traction alopecia, yaitu kerontokan akibat tekanan terus-menerus. Pilih ikat rambut yang lembut dan longgar untuk mencegah kerusakan.

  • Kelola stres dengan baik
    Stres bisa memperburuk kerontokan rambut. Cobalah lakukan yoga, meditasi, atau olahraga ringan untuk menenangkan pikiran. Tidur cukup juga penting agar tubuh dan kulit kepala bisa beristirahat dengan optimal.

  • Rutin pijat kulit kepala
    Pijatan lembut pada kulit kepala bisa meningkatkan sirkulasi darah. Aliran darah yang lancar membantu membawa nutrisi ke folikel rambut. Kamu bisa menggunakan minyak alami seperti minyak kelapa atau rosemary oil saat memijat agar hasilnya lebih maksimal.

Jadi, apakah rambut rontok bisa tumbuh kembali? Jawabannya sangat bergantung pada penyebab dan kondisi folikel rambut. Jika folikel masih sehat, maka rambut yang rontok masih bisa tumbuh lagi. Tapi jika folikel rusak permanen, pertumbuhan rambut baru bisa terhambat.

Kalau kamu sedang mengalami kerontokan berlebihan, sebaiknya segera konsultasikan ke dermatolog atau dokter kulit. Jangan tunggu sampai rambut semakin menipis. Dengan penanganan tepat, kamu bisa mencegah kerontokan makin parah dan memberi peluang besar bagi rambut baru untuk tumbuh.

Yuk, mulai rawat rambutmu dari sekarang dengan pola makan sehat, perawatan yang tepat, dan jangan lupa cek kondisi kulit kepala secara rutin. Rambut sehat bikin kamu lebih percaya diri, lho!

FAQ

1. Apakah rambut yang rontok hilang secara permanen?
Tidak selalu. Rambut bisa tumbuh kembali selama folikel tidak rusak. Jika folikel mati, rambut biasanya tidak akan tumbuh lagi.

2. Apa penyebab rambut rontok di usia muda?
Kerontokan di usia muda bisa dipicu faktor genetik, stres, pola makan buruk, atau gangguan hormon.

3. Apakah rambut rontok botak bisa tumbuh kembali?
Jika kebotakan disebabkan faktor genetik, rambut biasanya sulit tumbuh kembali. Namun, jika karena stres atau kekurangan nutrisi, rambut masih bisa pulih.

4. Apa penyebab rambut rontok dan tidak tumbuh lagi?
Penyebab utamanya adalah kerusakan permanen pada folikel, misalnya akibat alopecia permanen atau trauma kulit kepala.

5. Bagaimana cara mencegah rambut rontok berlebihan?
Kamu bisa menjaga asupan nutrisi, mengurangi stres, merawat rambut dengan lembut, dan konsultasi ke dokter bila perlu.

Artikel ini ditulis dengan dukungan AI berdasarkan referensi ilmiah dan editorial terpercaya. Untuk kondisi kulit tertentu, sebaiknya konsultasikan langsung ke dokter kulit.

Editorial Team