Menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di kota, mungkin sulit bagimu untuk membayangkan bahwa suatu saat kota tersebut sudah tidak ada lagi. Namun, inilah yang terjadi pada beberapa kota di dunia.
Ada banyak penyebab mengapa sebuah kota dapat menghilang. Ada kota yang dapat menjadi korban bencana, tenggelam oleh air yang naik, atau sekadar dikategorikan tidak ada lagi. Dalam beberapa kasus, tidak ada yang tahu mengapa kota yang pernah berkembang dihapus dari peta.
Apakah kamu ingin tahu kota apa saja di dunia yang hilang? Berikut daftarnya.
1. Pulau Hashima, Jepang
Pulau Hashima dulunya adalah salah satu kota terpadat di dunia. Pulau seluas 16 hektar ini, menyediakan pekerjaan bagi lebih dari 5.000 orang, banyak di antaranya mencari nafkah di tambang batu bara bawah laut pulau itu.
Ketika tambang ditutup, Pulau Hashima banyak ditinggalkan oleh masyarakat. Hingga hari ini yang tersisa hanyalah gedung-gedung tinggi yang hancur dan bangunan-bangunan yang terlupakan, sebagaimana yang dibuktikan dalam foto Pulau Hashima di atas.
2. Consonno, Italia
Consonno adalah kota kecil dengan populasi kurang dari 300 dan sejarahnya berasal dari abad pertengahan. Para penduduk Consonno mencari nafkah dengan memanen tanaman, seperti chestnut dan seledri.
Kemudian Mario Bagno, seorang pengusaha yang memilikip perusahaan untuk membangun gedung, lingkungan, jalan, dan landasan pacu bandara, datang dan memutuskan untuk mengubah daerah itu menjadi Las Vegas Italia dan berencana menyebutnya sebagai "City of Toys" atau Kota Mainan.
Dia menghancurkan hampir setiap bangunan dan mulai bekerja membangun karya agungnya. Namun, terjadi sebuah bencana pada tahun 1976, tanah longsor mengubur jalan akses dan hingga kini proyek itu tidak pernah selesai. Sejak saat itu, Consonno telah ditinggalkan banyak masyarakatnya.
3. Pompeii, Italia
Berbicara tentang kota yang hilang, tak lengkap apabila tidak membahas Kota Pompeii di Italia. Pompeii pernah menjadi kota peristirahatan di Italia, di mana orang-orang Roma yang memiliki ekonomi tinggi, menghabiskan waktu liburan mereka.
Namun pada 79 M, Gunung Vesuvius meletus dan mengubur kota tersebut di bawah abu. Semuanya terlupakan sampai 1800 tahun kemudian, ketika para arkeolog menemukan beberapa bagian Kota Pompeii yang tetap utuh di bawah reruntuhan.
4. Centralia, Pennsylvania
Centralia adalah kota kecil di Pennsylvania, Amerika Serikat, yang penduduknya bergantung pada pertambangan batu bara untuk mencari nafkah.
Kemudian pada tahun 1962, api menjalar ke lapisan batu bara dan terus menyala selama 50 tahun. Pada tahun 1981, terdapat kejadian seorang anak laki-laki hampir tewas jatuh melalui lubang pembuangan yang disebabkan oleh kebakaran.
Hal tersebut mendorong kongres untuk memberi penduduk yang tersisa sarana untuk pindah. Inilah yang membuat Centralia dihapus dari kode pos Pennsylvania pada tahun 1992, untuk mendorong penduduk yang tersisa untuk pindah.
Meskipun demikian, sebuah gereja masih berdiri di Centralia dan terbuka untuk semua orang yang mencari tempat untuk beribadah.
5. Taxila, Pakistan
Kota kuno Taxila di Pakistan berkembang dari abad ke-5 SM hingga abad ke-2 M. Kota ini menjadi situs penting untuk beasiswa dan praktik agama Buddha, serta kekayaan arsitekturnya yang mencerminkan pengaruh budaya Persia, Yunani, dan Asia Tengah.
Sayangnya, kota tersebut diserang dan menghancurkan sebagian besar kota. Setelah kejadian tersebut, Taxila tidak pernah dibangun kembali dan kemudian ditinggalkan oleh masyarakatnya. Namun, reruntuhan Kota Taxila yang menakjubkan masih ada sampai sekarang.
6. Humberstone, Chili
Kota di dunia yang lenyap termasuk Humberstone di Chili yang pernah dikenal sebagai La Palma. Namanya diganti setelah James Humberstone, seorang insinyur kimia yang beremigrasi ke Amerika Selatan pada akhir 1800-an dan ia menjadi penambang saltpeter atau nitrat alami yang berhasil.
Pada puncaknya, Humberstone adalah kota pertambangan yang menyediakan rumah bagi sekitar 3.500 orang. Namun, saltpeter tidak lagi diperlukan lagi setelah pupuk sintetis ditemukan setelah Perang Dunia I, dan kota itu ditinggalkan.
Meskipun telah ditinggalkan, Kota Humberstone ini masih sangat terpelihara dengan baik, namun memiliki iklim daerah yang gersang.
7. Ordos Kangbashi, Tiongkok
Ordos Kangbashi di Tiongkok, memiliki beberapa arsitektur paling menakjubkan dan membanggakan di dunia. Namun saat ini, dikenal sebagai salah satu kota hantu terbesar di dunia.
Pada awal tahun 2000-an, pemerintah Tiongkok menginvestasikan lebih dari satu miliar dolar ke kota tersebut, yang merupakan pembaharuan terencana dengan bangunan dan teknologi mutakhir.
Namun sayangnya, penurunan ekonomi membuat Kota Ordos Kangbashi jadi tidak terjangkau, dan tidak ada cukup penduduk untuk menopang perekonomian kota.
8. Hallsands, Inggris Raya
Kemudian juga ada Kota Hallsands yang berada di Inggris Raya. Kota Hallsands ini lebih tepatnya terletak di pantai selatan Devon, Inggris. Kota kecil ini memiliki posisi yang cukup berbahaya, karena terletak di antara tebing dan laut.
Ini juga menjadi alasan hilangnya Kota Hallsands. Pada malam kejadian di tahun 1917, banyak masyarakat yang memikirkan bisnisnya di Kota Hallsands. Namun, seluruh desa, kecuali satu rumah, runtuh dan jatuh ke laut.
Hal ini membuat para penduduk kehilangan tempat tinggal dan dibangun kembali di tempat lain. Saat ini sisa-sisa Kota Hallasands berada di bawah laut.
9. San Juan Parangaricutiro, Meksiko
Terakhir adalah San Juan Parangaricutiro. Kota di Meksiko ini awalnya berkembang, sampai gunung berapi Paricutin meletus pada tahun 1943, hingga menutupi kota dalam lahar dan abu.
Gunung berapi itu terus meletus selama delapan tahun, menghancurkan semuanya kecuali menara dan altar gereja kota. Saat ini, gereja yang setengah terkubur itu menjadi daya tarik wisata utama.
Nah, itulah beberapa kota di dunia yang kini sudah lenyap. Selain sembilan kota di atas, masih ada banyak lagi kota lainnya yang telah hilang. Semoga dengan informasi di atas, kamu bisa menambah pengetahuan tentang dunia, ya!
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "9 Kota di Dunia yang Kini Sudah Lenyap, Kemana Hilangnya Ya?" ditulis oleh Jemima Karyssa Rompies
