Nggak cuma mengedepankan sebuah produk, berbagai kegiatan sosial yang dilakukan sebuah brand di luar unsur komersil sama pentingnya dalam memberikan impact. Salah satunya yang dilakukan oleh adidas Running dalam memperkuat komitmennya kepada komunitas lari perempuan dengan memperkenalkan program edukasi terbaru. Bersama dengan White Ribbon dan Amanda Sussmann, program ini bertujuan membuat perbedaan yang berarti bagi keselamatan perempuan saat berlari.
Faktanya, tidak sedikit kasus pelecehan yang terjadi ketika perempuan sedang berlari. Kekhawatiran tentang keselamatan mereka menjadi perhatian utama di sini. Selama bertahun-tahun, perempuan diberitahu bahwa agar tetap aman, mereka tidak boleh berlari sendirian saat sudah gelap atau harus mengenakan pakaian reflektif. Namun, memberi tahu perempuan bagaimana berperilaku tidaklah cukup tanpa mengatasi kebutuhan akan edukasi dan kesadaran di antara anak laki-laki dan pria.
Bekerja sama dengan White Ribbon, sebuah badan amal global yang memimpin pembicaraan tentang masalah kekerasan laki-laki terhadap perempuan, dan advokat dan penulis hak asasi manusia Amanda Sussman, program berbentuk buku pedoman ini berisi langkah-langkah untuk membantu komunitas lari lebih memahami dan mengenali masalah untuk pengembangan dan pertumbuhan pribadi lebih lanjut. Ini juga akan mendorong pria dan anak laki-laki untuk merefleksikan perilaku mereka dan mengambil tanggung jawab untuk memastikan semua orang merasa aman untuk berlari dengan jalan yang mereka inginkan.
Lebih dari 250 coach dan kapten adidas Runners dari 71 kota di seluruh dunia telah dibekali dengan buku pedoman edukatif yang menjadikan mereka duta terpilih untuk membuat lingkungan lari yang lebih aman untuk para pelari perempuan.
“Peluncuran program ini mendorong kami agar meningkatkan komitmen kami untuk membawa komunitas lari perempuan ke kondisi yang lebih baik. Untuk mendorong dampak dan menciptakan perubahan yang berarti, kami tahu bahwa kami harus fokus mengedukasi generasi berikutnya tentang masalah yang berkembang ini. Berkat keahlian White Ribbon dan Amanda, kami yakin kami telah menciptakan sesuatu yang benar-benar dapat membantu membuat perubahan yang langgeng pada keselamatan perempuan saat berlari.” jelas Rebecca Gough, Senior Manager adidas Running Communities.
“Misi kami adalah untuk mengakhiri semua bentuk kekerasan dan diskriminasi berbasis gender, untuk selamanya. Kami ingin semua laki laki turut berkontribusi pada janji White Ribbon untuk tidak pernah melakukan, memaafkan, atau menutup mata apabila ada laki-laki yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, tetapi kami tidak dapat melakukan ini sendirian. Melalui kolaborasi dengan adidas dan Amanda, kami akan menjangkau dan mendidik lebih banyak orang, terutama pria dan anak laki-laki, untuk mengubah perilaku mereka, dan menjadi pasangan yang kuat dalam menciptakan masa depan yang lebih aman, inklusif, dan bebas kekerasan bagi semua orang.” jelas Humberto Carolo, Executive Director White Ribbon.
Amanda Sussman, Penulis, Pembicara, Juru Kampanye Hak Asasi Manusia dan Founder dari The Art of the Possible, mengatakan: “Kekerasan berbasis gender berdampak pada semua bidang kehidupan kita, termasuk olahraga dan lari. Sayangnya, pelecehan secara verbal atau fisik saat berlari adalah sesuatu yang secara tidak proporsional memengaruhi perempuan dan kelompok rentan lainnya, memaksa mereka untuk waspada, untuk mengubah kebiasaan berlari mereka dan hidup dalam ketakutan akan keselamatan mereka. Ini bukan masalah yang akan selesai dengan sendirinya. Sangat penting dan menginspirasi untuk melihat merek global seperti adidas menggunakan kekuatan dan pengaruh mereka untuk bergabung dengan gerakan kesetaraan gender dan berkomitmen untuk melakukan bagian mereka untuk mendukung perubahan jangka panjang.”
Program edukasi ini sekaligus disampaikan dalam rangka peluncuran colorway terbaru untuk adidas Ultraboost 22, tambahan terbaru untuk seri Ultraboost yang ikonik.
Didesain oleh tim yang seluruhnya perempuan, adidas Ultraboost 22 memberikan 4% lebih banyak pengembalian energi kepada pelari dibanding seri Ultraboost 21 untuk perempuan. Memanfaatkan insight khusus perempuan dan menggunakan database anatomi online dari 1,2 juta pemindaian kaki, dilakukan dan dianalisis oleh peneliti alas kaki dan teknologi Jura, abkar & Džerosk (2019), Ultraboost 22 dirancang untuk memberikan peningkatan kecocokan 360 derajat untuk kaki perempuan.
Koleksi terbaru adidas Ultraboost 22 sudah tersedia secara global di toko dan online dengan harga Rp 3,300,000.
